Cek Fakta: Beredar Foto Disebut Kuburan Massal Ulama & Santri Korban PKI

Beredar sebuah foto di media sosial yg memperlihatkan sejumlah orang tengah menggali kuburan dgn narasi yg mengklaim bahwa foto tersebut ialah kuburan massal ulama dan santri yg digali oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Foto tersebut diunggah oleh seorang pengguna Facebook dgn nama akun Supri Hastuti.

“Ini ialah foto para santri n ulama yg menolak faham komunis. Para santri di suruh gali lubang panjang di sekitar pompes utk kuburan mrk n mrk smua di kubur hidup2,” tulis Supri Hastuti di narasi unggahannya.

Pada foto itu juga terdapat narasi: “KUBURAN MASAL ULAMA DAN SANTRI 1948 OLEH PKI MUSO.”

Namun, berdasarkan penelusuran fakta Turnbackhoax.id, Sabtu, 13 Juni 2020, klaim bahwa peristiwa di foto yg menyebut kuburan tersebut ialah kuburan massal Ulama dan Santri oleh PKI Muso pada tahun 1948 ialah klaim yg salah.

Foto itu bukan kuburan massal ulama dan santri oleh PKI Muso pada tahun 1948, melainkan salah satu foto yg menunjukkan mereka yg mau dieksekusi sebab diduga terkait dgn PKI di sebuah parit pada tahun 1965.

Dikutip dari Liputan6.com, foto yg sama diunggah di artikel berjudul “How the Australian, British, and US Governments Shamelessly Helped Kill Countless People in Indonesia in 1965” yg dimuat situs asia-pacificresearch.com, pada 23 Juli 2016.

Foto tersebut diberi keterangan “Indonesians preparing to die in a mass grave.” atau yg bila diterjemahkan “Orang Indonesia bersiap buat mati di kuburan massal”.

Sementara dari Tempo.co, ditemukan bahwa foto tersebut pernah dipublikasikan oleh sejumlah situs. Satu di antaranya ialah situs berbahasa Inggris yg berbasis di Pakistan, Dawn.

Situs tersebut memuat foto itu pada 23 Juli 2015 dalam artikel yg berjudul “The volatile fusion: Origins, rise & demise of the ‘Islamic Left’”.

Keterangan foto dalam artikel itu berbunyi “Soldiers guard a ditch full of leftist Indonesian activists. They were all shot (1965)” atau yg bila diterjemahkan “Tentara menjaga parit yg penuh dgn aktivis kiri Indonesia. Mereka semua ditembak (1965)”.

Adapun isi artikel tersebut menyinggung sejarah Indonesia dari era Presiden Soekarno hingga Presiden Soeharto yg diwarnai dgn penumpasan anggota PKI dan simpatisannya.

Tempo.co juga sempat menghubungi Yohanes Andreas Iswinarto, pemilik Perpustakaan Online 1965-1966.

Menurut Yohanes, foto tersebut dimuat setidaknya dalam dua buku yg berisi cerita tentang PKI.

Yang pertama ialah buku “Kronik ’65: catatan hari per hari peristiwa G30S sebelum hingga setelahnya (1963-1971)” karya Hadi Kuncoro dkk yg diterbitkan oleh Media Pressindo Yogyakarta pada 2017. Foto itu terdapat pada halaman 562.

Sementara yg kedua, menurut Yohanes, ialah buku “Penghancuran PKI” cetakan kedua karya Olle Tornquist yg diterbitkan oleh Komunitas Bambu pada 2017. Foto itu terdapat pada halaman 276.

Olle memberikan keterangan “Siap dieksekusi dan dikuburkan” terhadap foto tersebut. Foto ini pun pernah dimuat dalam buku Olle yg sama namun yg berbahasa Swedia, “Marxistik Barlast”, yg terbit pada 1982.

Dengan demikian, orang-orang dalam foto tersebut bukanlah ulama dan santri yg dibunuh oleh PKI Musso pada 1948, melainkan peristiwa yg menunjukkan mereka yg mau dieksekusi sebab diduga terkait dgn PKI di sebuah parit pada tahun 1965.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.