– Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi mengakui penunjukan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo menimbulkan keresahan di kalangan kiai NU.
PBNU sendiri
mengakui pihaknya mengharapkan masih dapat jatah wakil menteri, tak hanya
Wamenag tapi juga wamen di pos kementerian lain.
Masduki
mengklaim, Presiden dan Wapres ketika ini masih membicarakan kemungkinan posisi
wakil menteri buat PBNU.
“Ya itu
segera kita selesaikan, sebab pak presiden dan wapres kan belum memberi
keseluruhan jabatan apa saja yg mau diletakkan. Insyaallah Kemenag itu akan
ada jabatan wakil menteri juga. Mudah-mudahan ini juga dapat melengkapi tugas
yg selama ini dijalankan pihak Kemenag,” ujar Masduki di Kantor Wapres,
Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis, 24 Oktober 2019.
Menanggapi harapan PBNU supaya Wakil
Menteri berasal dari kalangan NU, baru-baru ini Presiden Jokowi menunjuk Politikus PPP Zainut Tauhid menjadi Wakil Menteri
Agama (Menag).
Zainut
mengatakan dia merupakan wakil dari PPP dan berdarah Nahdlatul Ulama (NU).
“Meski
saya wakili PPP, warna saya, darah saya NU,” kata Zainut di Istana
Kepresidenan, dikutip dari Detik, Jumat, 25 Oktober 2019.
Kendati demikian, Zainut memastikan diri bakal mengesampingkan latar
belakangnya ketika menjabat. Dia menyatakan kepentingan golongannya bakal
ditanggalkan.
“Ketika
saya menjabat, kepentingan itu saya tanggalkan,” ujarnya.
Zainut sendiri
enggan banyak berkomentar tentang protes dari para Kiai yg sempat disampaikan
oleh PBNU terkait pemilihan Fachrul Razi sebagai Menag. Menurutnya, penunjukan
menteri ialah hak prerogatif presiden.
“Pembantu
presiden kewenangan penuh oleh presiden dan saya yakin presiden punya
alasan,” jelasnya.