GP Ansor Ingatkan Kader Banser Hati-hati dgn Hoaks & Radikalisme

– Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengingatkan kadernya dan kader Banser buat bersiap menghadapi dua tantangan ketika ini yakni penyebaran kabar bohong (hoaks) dan radikalisme.

“Dengan demikian, hendaknya seluruh kader memahami hal tersebut buat kebaikan bersama,” kata Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lamongan, Jawa Timur, Muhammad Masyhur, dikutip dari NU Online, Senin, 17 Februari 2020.

Hal itu disampaikan Masyhur pada Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) yg digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Maduran di Pondok Pesantren Roudlotut Ta’lim Assalam.

Masyhur mengingatkan supaya kader-kader Ansor maupun Banser tetap setia menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dgn menangkal hoaks dan radikalisme.

Baca Juga:  Ratusan Anggota Ansor Ikuti Pelatihan Kepemimpinan di Kabupaten Batang

“Apalagi pada akhir akhir ini kita sering disuguhi oleh dua nama itu yakni hoaks dan radikalisme,” ujarnya.

Maka dari itu, pihaknya berharap kalau dapat informasi, hendaknya tabayun dulu dgn mencari informasi yg benar.  

“Kalau biasanya kita dapat informasi lewat whatsapp, maka kita tanya yg nge-share sampai ketemu siapa yg menyebarkan. Apakah itu informasi hoaks atau benar,” ucapnya.

Sementara buat radikalisme, kata Masyhur perlu hati-hati sebab ketika ini tumbuh subur di Indonesia.  

“Bahkan kita tak sadar kalau mungkin mereka tersebar di antara kita,” terangnya.

“Komunikasi dan koordinasi sangat diperlukan supaya masyarakat tak terpengaruh oleh paham radikal sehingga tak sampai masuk ke lingkungan masyarakat,” sambungnya.

Baca Juga:  Sejarah Terbentuknya Banser NU (Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama)

Pada kesempatan itu, Masyhur juga menyampaikan kepada seluruh peserta Diklatsar dan instruktur buat menata niat melestarikan dan menjaga ajaran Ahlusunnah wal Jama’ah serta NKRI.  

Selain itu, ia juga mengingatkan supaya keberadaan Ansor dan Banser di Lamongan dapat disebar hingga tingkat desa. Dengan demikian secara kuantitas keberadaannya tersebar hingga kalangan masyarakat terendah.  

“Bahwa sesuai dgn instruksi dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur supaya membentuk Banser satu desa satu pleton yaitu 30 Banser buat menggalakan Diklatsar,” pungkasnya.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.