, PEKALONGAN – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah H Muhtarom mengatakan, akhir-akhir ini sering kita saksikan dan dengarkan situasi bangsa yg didukung oleh para elit tak nyambung antara satu dgn lainnya. Â
“Bukan persoalan politik sebenarnya, mau tetapi ada sesuatu yg sangat prinsip. Ada warga yg status sosialnya tinggi, mau tetapi nalarnya pendek, ada something wrong, yg diakibatkan oleh cara berfikirnya yg keliru,” ujarnya, Senin (14/10/2019). Dikutip Nu Online
Hal itu disampaikan pada pembukaan Konferensi Cabang ke-26 Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Pekalongan di SMA Negeri.
Dikatakan, ada sesuatu yg salah dalam konstruksi berfikir, ketika ini agama dijadikan gaya hidup, bukan sebagai tuntunan dan pedoman. Orang ke sana ke mari yg dibicarakan soal agama, terutama di media sosial, ini fenomena aneh.
“Banyak orang bicara agama, mau tetapi dia tak mengerti esensi dari agama itu sendiri,” tegasnya.
Disampaikan, sebagai badan otonom NU, IPNU dan IPPNU harus merekonstruksi berfikir yg benar dalam otaknya bagaimana memahami agama dgn cara yg benar dan harus sejalan dgn Nahdlatul Ulama.
“Sekarang ini banyak orang beragama, mau tetapi perilakunya tak mencerminkan si pembawa agama, yakni Rasulullah SAW,” tuturnya.
Dirinya berharap Konfercab ke-26 IPNU-IPPNU Kota Pekalongan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yg berpihak kepada pelajar di Kota Pekalongan.
“Jangan hanya sekedar rame grudak gruduk tanpa makna, tanpa ada tujuan yg jelas yg memiliki landasan perjuangan, IPNU-IPPNU harus berbeda dgn organisasi pemuda dan pelajar lainnya,” ungkapnya.
Muhtarom juga meminta kepada seluruh jajaran pengurus IPNU-IPPNU di semua tingkatan buat paham betul struktur herarki kepengurusan NU, badan otonom, dan lembaga dari pusat sampai ranting.
“Jangan sampai salah sebut, di NU pengurus disebut pimpinan, dan sebaliknya semestinya pimpinan malah disebut pengurus,” pintanya.
Konferensi Cabang IPNU-IPPNU selain membahas laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya, juga membahas tata tertib, program kerja, rekomendasi, dan pemilihan ketua IPNU-IPPNU.
Dari hasil pemilihan yg dihadiri utusan dari PAC, Ranting, Komisariat, dan PKPT pada Ahad (13/10) malam, Ketua IPNU periode 2019-2021 ialah M Amsa Khalla Isnadi Ranting IPNU Kradenan, Pekalongan Selatan. Sedangkan Ketua IPPNU terpilih yakni Nur Falasifah dari Ranting IPPNU Krapyak, Pekalongan Utara.