– Indonesia sampai ketika ini masih butuh tokoh-tokoh yg mampu menjadi pemersatu umat. Hal itu diungkapkan Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN), Habib Luthfi bin Yahya ketika menghadiri acara tahlil tujuh hari wafatnya KH Maimoen Zubair di Majelis Taklim Darul Hasyimi, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Maka dari itu, dirinya mengajak umat Islam buat menjadi kepanjangan tangan dari dakwah para wali sembilan.

“Indonesia ini masih dahaga pemersatu, perekat umat, perekat bangsa, yg menjadi benteng-benteng yg tangguh sehingga menjadi kekuatan NKRI, yg tak dapat dipecah belah oleh siapapun,” kata Habib Luthfi, dikutip dari Republika, Rabu, 14 Agustus 2019.

Pada kesempatan itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah ini menceritakan tentang sejarah para wali dan ulama dalam menyebarkan Islam ke nusantara.  

“Para tokoh penyebar Islam yg masuk ke Indonesia memberikan dampak positif terhadap kerajaan-kerajaan yg ada di nusantara, termasuk di bidang ekonomi. Karena itu, penyebar Islam terdahulu mendapat perlindungan politik dari kerajaan,” ujarnya.

Mereka, kata Habib Luthfi, diterima dgn baik sebab menyebarkan Islam rahmatal lil alamin ke bumi nusantara, termasuk para Wali Sanga atau wali sembilan. 

“Dakwah Wali Sanga seharusnya dapat dijadikan teladan bagi umat Islam ketika ini,” tegasnya.

“Perjuangan wali sembilan ini harusnya menjadi acuan buat kita menjadi pendamai, juru damai, pemersatu yg luar biasa,” sambungnya.

Dengan dakwah para Wali Sanga, kata Luthfi, kini Islam dapat berkembang di Indonesia tanpa tekanan, sehingga masyarakat Indonesia banyak yg melakukan ziarah ke makam Wali Sanga. 

“Meskipun telah wafat, para wali tersebut masih mampu membuat dampak positif terhadap perekonomian masyarakat,” ujarnya.

“Jadi yg saya kagumi, beliau-beliau itu wafat ratusan tahun yg lalu, tapi masih mampu membangun ekonomi rakyat dan mampu mempersatukan umat,” tutup Habib Lutfi.