Hikmah di Balik Adanya Hukum Mubah

Dalam kitab Minahus Saniyah, Imam Ali Al Murshifi menyebutkan bahwa di antara cara mencapai derajat yg tinggi ialah dgn mengganti perbuatan-perbuatan mubah dgn perbuatan sunnah. 

 

Mubah merupakan hukum dari Allah terhadap aktivitas yg boleh buat dilakukan, bahkan lebih condong kepada dianjurkan, tetapi tak ada janji berupa konsekuensi berupa pahala terhadapnya. 

 

Meninggalkan kemubahan ini, bila dikelola dgn niatan buat melakukan kesunahan, akan menambah pahala ibadah. Sehingga ini mau menjadi motivasi tersendiri bagi setiap individu buat melakukan hal-hal produktif dan berkualitas dalam setiap aktivitas di dunia. 

 

Lalu apa sebenarnya tujuan hukum mubah ini dibuat oleh Allah?. Sebelum menjawab ini, kita harus menyadari bahwa segala sesuatu yg diciptakan oleh Allah di dunia ini tak ada yg sia-sia. Semuanya memiliki hikmah dan manfaat yg sebab keterbatasan manusia lah, semua belum dapat diungkap.

 

Ali Al-Khowash mengatakan : “Allah tak menjadikan perkara mubah kecuali hanya memberi kesempatan istirahat bagi anak-cucu Nabi Adam dari rasa lelah melakukan beban kewajiban. Sebab Allah telah mengisi rasa bosan dalam jiwa anak-cucu Nabi Adam dari menjalankan perintah agama. Seandainya Allah tak mengisi rasa bosan di dalam jiwa anak-cucu Nabi Adam, pasti Allah tak mensyariatkan hukum mubah kepada mereka, sebagaimana para malaikat. Mereka tak merasa bosan beribadah kepada Allah, selalu bertasbih sepanjang malam dan siang tanpa bosan.”

 

Pernyataan ini menunjukkan bahwa perbuatan mubah diciptakan buat manusia sebagai sebuah “selingan” dari lima hukum yg telah Allah tentukan yakni wajib, haram, sunah, makruh, dan mubah. Perbuatan mubah dapat menjadi waktu istirahat bagi kita setelah melakukan rutinitas hukum lainnya yg diberikan oleh Allah SWT.

 

Jika hukum mubah ini tak ada, maka manusia mau bosan sebab memang manusia tak seperti malaikat yg tak kenal bosan dan dapat melakukan aktivitas monoton dgn terus menerus. Pekerjaan dan hukum mubah ini juga yg semakin menunjukkan keunikan manusia dibanding dgn makhluk ciptaan Allah lainnya.

 

Hukum mubah menjadi ruhsah (keringanan) bagi manusia. Namun dari pandangan kacamata tasawuf menyatakan bila seseorang menggunakan ruhsah maka ia tak mau mendapatkan apa-apa dalam jalan tarekatnya. Manusia yg melakukan hal-hal ringan maka hasil yg ia dapatkan pun mau ringan, sesuai dgn apa yg ia lakukan.

 

Oleh sebabnya para mursyid dan guru tarekat memerintahkan jamaahnya buat meninggalkan ataupun minimal mengurangi perkara mubah dan menggantinya dgn kesunahan. Dengan langkah ini diharapkan kualitas ibadah mau meningkat sekaligus memaksimalkan kedudukan hamba di sisi Allah SWT.

 

Sampaipun pada kondisi kita tak menemukan kesunahan sebagai pengganti sesuatu yg mubah, kita juga harus memasang niat baik dalam meninggalkan kemubahan. 

 

Semisal makan dan minum merupakan perbuatan mubah yg dapat diniatkan buat menambah kekuatan dalam menjalankan ibadah. Bertemu dan ngobrol dgn orang lain dapat diganti sebagai ajang silaturahmi dan membahagiakan orang lain.

 

Para guru pun mengajarkan kepada para muridnya buat tak tidur kecuali setelah sangat kantuk, tak makan kecuali setelah sangat lapar, dan tak berbicara kecuali hal-hal yg penting. Semuanya buat menambah kebaikan dan kualitas dari perbuatan-perbuatan yg dilakukan.

 

Seseorang mau benar-benar dapat mencapai derajat yg tinggi bila mampu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan seperti melaksanakan sunnah seolah wajib, meninggalkan makruh sebagaimana haram dan meninggalkan perkara haram sebagaimana meninggalkan kekufuran. 

 

Semoga kita dapat memaksimalkan segala ibadah yg kita lakukan dan mampu meningkatkan kuantitas serta kualitas pengabdian kita kepada Allah. Karena pada dasarnya keberadaan kita di muka bumi ini tak lain ialah hanya buat beribadah menyembah Allah SWT.

 

Muhammad Faizin. Disarikan dari Kitab Minahussaniah. Dibahas pada Kajian Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi), Ahad (27/10) di Aula Kantor PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.