Khatib Masjid Istiqlal: Umat Islam Harus Bersabar Menunggu Hasil Pemilu

– Khutbah Shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, yg disampaikan Khatib Prof Dr H Andi Faisal Bhakti mengajak seluruh umat Islam buat bersabar dalam menyikapi dan menunggu hasil Pemilu 2019.

“Setelah dua hari yg lalu kita menunaikan hak kita sebagai anak bangsa berupa pemberian suara, maka bersabarlah menunggu hasil,” kata Prof Andi Faisal Bhakti dalam khutbahnya di Masjid Istiqlal, seperti yg dilansir dari laman antaranews.com, Jumat (19/04)

Dia menyampaikan, ketidaksabaran dalam menghadapi segala keadaan yg muncul dalam konteks demokrasi pemilu dapat memicu tindakan-tindakan yg merusak dan melanggar hukum.

Sabar yg dimaksud ialah sabar dalam pengertian aktif dgn tetap melakukan upaya-upaya legal konstitusional dalam mengawal segala proses yg sedang berjalan.

Baca Juga:  PBNU Gandeng Kementerian Desa Ciptakan Masyarakat Mandiri

“Kita telah punya beberapa lembaga negara yg Insya Allah mau amanah menjalankan tugas mereka,” kata khatib.

Dia juga mengajak seluruh umat Islam buat mengontrol emosi dalam menyikapi hasil pemilu.

“Mengendalikan emosi ialah sifat terpuji buat dimiliki oleh siapapun. Mengendalikan emosi berasal dari ketenangan jiwa dan kebijaksanaan pikiran, orang yg hatinya tenang dan pikirannya bijak tak mau mudah emosi apalagi sampai marah-marah. Ketenangan jiwa dan kebijaksanaan pikiran mampu menyelesaikan suatu masalah tanpa memunculkan masalah lain,” jelas khatib Prof Andi.

Dia mencontohkan Rasulullah SAW bila marah hanya terlihat wajahnya yg memerah. Di dalam Islam, sebagian ulama menganjurkan ajakan buat berbuat arif dan bijaksana harus dilakukan dgn cara-cara yg baik adil.

Baca Juga:  Anggota MPR RI Zainut Tauhid Sebut Radikalisme Telah Masuk di Kalangan Pelajar

Prof Andi memahami dalam konteks pemilu tentu terdapat berbagai gejolak perbedaan persepsi dan spekulasi yg menurutnya ialah hal yg manusiawi.

Menurut dia dalam menyikapinya diperlukan sikap menahan diri tak melakukan tindakan-tindakan anarkis, merusak dan melanggar hukum.

“Indonesia ialah negara hukum, bila terdapat sesuatu yg tak sejalan dgn ketentuan yg berlaku maka pihak yg berwenang buat memutuskannya. Demikianlah menahan emosi sangat penting dalam konteks kita hari ini,” kata dia.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.