Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak buat merefleksikan diri atas masa yg telah lewat dan menyiapkan masa yg mau datang. Dengan ini diharapkan kita semua mampu menyongsong masa depan dgn penuh persiapan.
Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدابن عبد الله وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب . وَقَالَ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,
Di antara kewajiban yg harus dilakukan seorang khatib dalam khutbah Jumatnya ialah senantiasa mengingatkan, mengajak, dan berwasiat kepada jamaah buat senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Wasiat takwa ini menjadi rukun khutbah Jumat yg apabila ditinggalkan oleh khatib maka tak sah khutbah Jumat yg disampaikannya. Sementara para ulama mendefinisikan takwa itu sendiri sebagai
امْتِثَالُ أَوَامِرِ اللهِ وَاجْتِنَابُ نَوَاهِيْهِ سِرًّا وَعَلَانِيَّةً ظَاهِرًا وَبَاطِنًا
Yakni melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya baik dalam keadaan sepi maupun ramai, lahir dan juga batin.
Oleh sebabnya pada kesempatan Jumat kali ini, mari kita bersama-sama menguatkan komitmen buat meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Takwa ini sendiri mau menjadi pembeda bagi orang yg dimuliakan di sisi Allah. Orang yg bertakwa mau mendapat prioritas kemuliaan di sisi Allah sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al Hujurat ayat 13:
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ اَتْقٰىكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya yg paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yg paling bertakwa”.
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,
Dalam Al-Qur’an, perintah buat bertakwa kepada Allah swt sangatlah banyak. Perintah ini juga banyak yg dipadukan dgn berbagai perintah buat terus memperkuat diri dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt dalam rangka menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Di antaranya seperti disebutkan dalam Surat Al-Hasyr ayat 18:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yg beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yg telah diperbuatnya buat hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan.”
Ayat ini mengingatkan kita buat senantiasa bertaqwa kepada Allah sekaligus terus melakukan evaluasi, muhasabah atau introspeksi diri dgn melihat apa yg telah kita perbuat di masa lalu dan mempersiapkan masa depan supaya lebih baik dari hari ini. Langkah ini dapat menjadi wujud syukur atas karunia yg telah diberikan Allah kepada kita sebab kita masih diberi kesempatan buat hidup di dunia ini sampai dgn penghujung tahun ini. Mudah-mudahan dgn syukur ini, nikmat Allah mau terus ditambahkan kepada kita berupa karunia dipanjangkan umur kita oleh Allah sehingga kita mau dapat terus beribadah dan berbuat baik dalam kehidupan di dunia.
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,
Dalam ayat ini juga disebutkan bahwa termasuk orang-orang yg bertakwa ialah mereka yg selalu memperhitungkan perbuatannya sendiri, apakah sesuai dgn ajaran agama atau tidak. Sehingga bila kita lebih banyak melanggar larangan Allah, maka hendaklah kita berusaha menutupnya dgn amal-amal saleh. Ayat ini memerintahkan manusia supaya selalu mawas diri, memperhitungkan segala yg telah dan mau diperbuatnya sebelum Allah menghitungnya di akhirat nanti.
Ayat ini pun ditutup dgn sebuah peringatan buat bertaqwa kembali kepada Allah, sebab Dia mengetahui semua yg dikerjakan hamba-hamba-Nya, baik yg tampak maupun yg tak tampak, yg lahir maupun yg batin, tak ada sesuatu pun yg luput dari pengetahuan-Nya.
Oleh sebab itu, sebagai insan yg bertaqwa, mari kita senantiasa melihat masa lalu kita di tahun ini dan mengkalkulasi, apakah lebih banyak kebaikan yg telah kita lakukan dibanding dgn keburukan? Atau malah sebaliknya, banyak hal-hal yg buruk kita lakukan sehingga kebaikan kita tertutup oleh keburukan di tahun ini? Introspeksi ini mau menjadi modal bagi kita buat mempersiapkan masa depan supaya hal-hal yg buruk tak terjadi lagi.
Nabi Muhammad saw pun mengingat kepada kita semua supaya terus melakukan perubahan-perubahan menuju kebaikan sehingga menjadi orang-orang beruntung. Jangan sampai kita menjadi orang yg merugi apalagi sampai menjadi golongan orang celaka dgn tak memperbaiki masa depan ke arah yg lebih baik:
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ . وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ . وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ
Artinya: “Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yg beruntung, Barang siapa yg hari ini sama dgn hari kemarin dialah tergolong orang yg merugi dan Barang siapa yg hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yg celaka.” (HR. Al Hakim).
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,
Saatnya di penghujung tahun ini kita juga mengamalkan pesan Khalifah Umar bin Khatthab:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا
Artinya: “Hitung-hitunglah dirimu sebelum kamu dihitung”
Dalam hal ini, mengapa Sayyidina Umar menilai bahwa evaluasi diri lebih dini mau menguntungkan kita pada kehidupan kelak? Karena dgn mengevaluasi diri sendiri, kita mau mengenali kekurangan-kekurangan kita yg diharapkan dapat diperbaiki sesegera mungkin. Kondisi ini mau meminimalkan kesalahan sehinga tanggung jawab dalam kehidupan kita di akhirat nanti menjadi lebih ringan. Semoga kita senantiasa diberikan rahmat oleh Allah swt supaya masa depan kita di tahun yg mau datang dapat lebih baik dari tahun ini. Amin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ َأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung