Pasca Polemik Gus Muwafiq, PWNU Jatim Intruksikan GP Ansor & PN Siapkan Pasukan Korps Pengawal Kiai

– Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengintruksikan GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa (PN) buat menyiapkan pasukan korps pengawal kiai. 

Pasukan itu bakal menjadi benteng antisipasi bila terjadi penolakan ceramah kiai Nahdlatul Ulama (NU). Hal itu dilakukan pascapolemik ceramah Gus Muwafiq.

“Kita menganggap dinamika Gus Muwafiq ini telah selesai dgn klarifikasi yg beliau sampaikan, sangat cukup,” ujar Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Sokhib, kerab disapa Gus Salam. Dikutip dari media Kumparan, Minggu (8/12/2019).

“Jangan sampai ada pengajian kiai NU gagal. Maka istilahnya, kami punya hak gunakan kekuatan menjaga kiai kita dalam mengamankan dakwah kiai kita. Apa pun caranya mau kita amankan,” imbuhnya.

Sementara itu, Gus Salam mengaku tak masalah dan menghormati bila ada pihak yg mengmaukan polemik ceramah Gus Muwafiq sampai ke ranah hukum. Dalam ceramahnya Gus Muwafiq menyinggung soal Nabi ketika kecil. Gus Muwafiq sendiri telah melakukan klarifikasi dan meminta maaf.

“Karena kita berada di negara hukum dan setiap warga negara punya hak buat melimpahkan respons-respons selama itu berada di koridor hukum,” terangnya.

Namun, Gus Salam menegaskan, supaya pihak mana pun tak mencegah atau menghalangi pengajian yg dilakukan oleh Gus Muwafiq maupun kiai NU yg lain. Pasalnya, hal tersebut melanggar hukum.

“Jika ada pengadangan pengajian yg dilakukan oleh kiai-kiai NU maka telah menjadi tanggung jawab kita semua sebagai kader NU buat melawan itu,” tegasnya.

Selain itu, ia juga meminta kader NU buat waspada terhadap adu domba yg dilakukan oleh pihak yg tak bertanggungjawab. Bila hal itu terjadi, ia meminta supaya kader NU selalu mengedepankan nilai-nilai norma dan aturan yg ada.

“Lakukan hal-hal yg dibutuhkan dgn catatan berkoordinasi dgn pihak aparat. Namun, apabila pihak aparat mungkin kurang cepat maka silakan melakukan hal yg diperlukan selama berada di koridor hukum dan meminta pertimbangan kiai struktural dan kultural NU terlebih dahulu di daerahnya masing-masing,” tandasnya.

Ceramah Gus Muwafiq di Purwodadi beberapa waktu lalu berujung polemik. Saat itu, ia bercerita soal masa kecil Rasulullah. Dia tak sependapat bila Nabi Muhammad digambarkan sebagai sosok yg berlebih-lebihan ketika kecil.

“Sekarang ini digambarkan nabi lahir itu seperti ini, seperti ini. Nabi lahir biasa saja, enggak usah tiba-tiba dibuat bersinar. Kalau bersinar ketahuan, dipotong sama temannya Abrahah. Ada yg menceritakan, nabi lahir bersinar sampai langit. Kalau begitu ya dicari orang Yahudi, dibunuh. Biasa saja, lahir. Masa kecilnya rembes, ikut mbah. Anak kecil itu kalau ikut mbah pasti tak terlalu terurus, di mana-mana. Mbah itu di mana saja kalau mengurusi anak kecil itu tak dapat,” kata Gus Muwafiq dalam ceramahnya yg beredar di Youtube.

Setelah ramai isu itu, Gus Muwafiq menyampaikan ucapan permintaan maaf. Gus Muwafiq melalui akun instagramnya mengunggah video permintaan maaf atas pemakaian kata ‘merembes’ buat menggambarkan Nabi Muhammad semasa kecil.

Baca Juga:  Jaga Terus Aswaja, Kirim Putra-putri Anda ke Lembaga Pendidikan NU





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.