Tengku Zulkarnain Kritik Rencana Pemerintah Buru Harta Karun

– Ustaz Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter miliknya menanggapi terkait rencana pemerintah yg mau memburu harta karun di perairan laut Indonesia.

Dalam cuitannya, Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini melampirkan pemberitaan media online yg menyebut ada 640 titik harta karun yg diburu pemerintah.

“640 titik harta karun yg mau diburu Pemerintah, bernilai trilyunan. Fantastis!,” cuit Tengku Zulkarnain di unggahan Twitter miliknya, Rabu, 5 Agustus 2020.

“Setelah 11.000 Trilyun yg telah ada di kantong datanya, kini ditambah 640 titik harta karun di Lautan…,” sambungnya.

Ia pun memberikan sebuah pantun terkait rencana pemerintah tersebut.

“Pantun: Angin Sorga Bertiup Kencang, Resesi (pasti) datang, hehe,” cuit Tengku Zulkarnain.

Baca Juga:  Djoko Tjandra Berhasil Ditangkap, Ini Cuitan Tengku Zulkarnain

Selain itu, di cuitan selanjutnya Tengku Zulkarnain juga menyampaikan kritiknya terhadap pemerintah yg tak membuat terobosan baru supaya ekonomi Indonesia dapat terdongkrak naik.

“Alih alih membuat terobosan baru supaya Ekonomi terdongkrak, malah mundur ke zaman Dinasti Ming, ngutip harta karun di laut,” ujarnya.

“Buat apa ribuan Ahli Ekonomi dipekerjakan negara? Digaji besar pakai uang rakyat? Mending duitnya dipakai beli Kapal Laut pemburu harta dan melatih penyelam,” pungkas Tengku Zulkarnain.

Diketahui, Pemerintah tengah gencar memburu harta karun berupa batangan emas di bawah laut sebagai aset negara.

Adapun harta karun tersebut diangkat ke atas buat dihitung dan dinilai sesuai kisaran harga pasar.

Baca Juga:  Pasukan Suriah Tegaskan Tak Akan Mundur dari Provinsi Idlib

Hal itu disampaikan Direktur Penilaian Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kurniawan Nizar, beberapa waktu lalu.

“Objek harta karun tersebut diangkat dulu ke atas, kita cek dimensinya, baru kita nilai pasarnya berapa. Dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu kita dapat nilai harta karun dalam bentuk batangan emas,” ujar Kurniawan di Jakarta pada 26 Juli lalu.

Harta karun bawah laut tersebut, kata Kurniawan, merupakan bagian dari pelaksanaan penilaian sumber daya alam (SDA) guna menyusun neraca SDA dan lingkungan hidup.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.