Membahas tentang Baca Hasbunallah Wanikmal Wakil, Dijamin Ketenangan!

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentang Baca Hasbunallah Wanikmal Wakil, Dijamin Ketenangan!,

 Dzikir ialah puji-pujian kepada Allah yg diucapkan berulang-ulang. Dalam Al-Quran, kita sebagai umat muslim juga dianjurkan buat berdzikir supaya senantiasa mengingat Allah dan kebesaran-Nya.

Kalimat Hasbunallah Wanikmal Wakil (حَسۡبُنَا اللّٰهُ وَنِعۡمَ الۡوَكِيۡلُ) menjadi salah satu dzikir yg menunjukan bahwa kita sebagai Hamba-Nya hanya mampu bergantung dan menyerahkan semua kehidupan kepada Allah Swt.

Hasbunallah Wanikmal Wakil merupakan potongan ayat Ali 'Imran ke 173 yg artinya “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” Dzikir ini tentu sangat baik buat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ayat tersebut berbunyi:

اَلَّذِيۡنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدۡ جَمَعُوۡا لَـكُمۡ فَاخۡشَوۡهُمۡ فَزَادَهُمۡ اِيۡمَانًا ۖ وَّقَالُوۡا حَسۡبُنَا اللّٰهُ وَنِعۡمَ الۡوَكِيۡلُ

“(Yaitu) orang-orang (yg menaati Allah dan Rasul) yg ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, “Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan buat menyerang kamu, sebab itu takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” (QS. Ali 'Imran : 173)

Kali ini mau membahas beberapa manfaat yg diperoleh bila mengamalkan dzikir ini:

1. Bentuk Ketaqwaan

Mengamalkan bacaan Hasbunallah Wanikmal Wakil setiap hari, menjadi salah satu bentuk ketaqwaan manusia kepada Allah Swt dan menjadi wujud kedekatan kita kepada Sang Pencipta. Kalimat yg mengartikan berserah diri, bukti bahwa manusia benar benar menyerahkan keseluruhan urusan, permasalahan dan beban kita kepada Allah swt.

2. Diberikan ketenangan

Dalam kehidupan sehari-hari pastinya manusia mau dihadapkan oleh berbagai macam problematika terutama persoalan dunia. Mulai dari berita duka, kegagalan dan hingga kesulitan hidup, dgn membaca Hasbunallah Wanikmal Wakil maka Allah mau memberikan pertolongan dan ketenangan batin.

3. Datangnya pertolongan dan menghilangkan rasa takut

Berdzikir Hasbunallah Wanikmal Wakil dgn tujuan meminta pertolongan dan memohon perlindungan, maka Allah mau datangkan hal tersebut. Karena Allah lah sebaik-baiknya zat yg patut disembah dan dimintai pertolongan.

Selain itu, membaca Hasbunallah Wanikmal Wakil mampu menghilangkan perasaan takut. Hal ini dikisahkan pada perang Uhud, di mana ketika perang banyak kaum muslimin banyak yg gugur dan Rasulullah ﷺ pun terluka. Namun, di tengah rasa lelah dan terluka Rasulullah ﷺ memerintahkan mereka buat bersiap kembali menghadapi kafir Quraisy dan mengajarkan kalimat Hasbunallah Wanikmal Wakil kepada pasukan Muslimin supaya terhindar dari perasaan takut.

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentang Baca Hasbunallah Wanikmal Wakil, Dijamin Ketenangan! . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Membahas tentang Kisah Ibnu Mas’ud tentang Berhemat dalam Memberikan Nasihat

Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa agama ialah nasihat. Kebaikan-kebaikan yg terkandung dalam setiap ajaran agama hendaknya mendorong manusia supaya saling menasihati dalam kebaikan pula. Namun, Nabi Muhammad juga memberikan teladan bahwa nasihat hendaknya tak dilakukan dgn intensitas sering sehingga mau membuat seseorang menjadi bosan dan mengurangi kualitas nasihat itu sendiri.

Berhemat dalam memberikan nasihat disampaikan oleh KH Zakky Mubarak (2021) yg mengungkapkan kisah tentang salah seorang sahabat senior Nabi Muhammad bernama Ibnu Mas’ud.

Ibnu Mas’ud yg juga banyak meriwayatkan hadits shahih mempunyai tradisi memberikan nasihat kepada para jamaah. Namun, nasihat tersebut ia lakukan hanya satu hari dalam sepekan, yaitu setiap hari Kamis saja.

Dari tradisi berhemat dalam memberikan nasihat tersebut, tiba-tiba ada salah seorang jamaah yg menggebu-gebu dalam mencari nasihat. Ia meminta kepada Ibnu Mas’ud supaya memberikan nasihat setiap hari, bukan hanya satu hari sepekan.

Merespons kemauan salah seorang jamaahnya itu, Ibn Mas’ud menjelaskan bahwa sebetulnya tak ada halangan dan tak ada keberatan baginya buat memberikan nasihat atau ceramah setiap hari. Tetapi ia khawatir kalau jamaah merasa bosan.

Ibnu Mas’ud sengaja memberikan ceramah dgn waktu yg jarang, sebagaimana Rasulullah saw memberikan ceramah kepadanya. Kata Ibn Mas’ud, Rasulullah saw merasa khawatir kalau kami bosan menerima nasihat (HR. Muslim).

Kisah tersebut juga menegaskan bahwa seseorang yg gemar mengobral nasihat menunjukkan bahwa orang tersebut banyak bicara dan mengobral perkataan. Hal itu merupakan petunjuk bahwa seseorang itu kurang baik.

KH Zakky Mubarak menukil salah satu Sabda Nabi Muhammad saw yg diriwayatkan dari Abi Yakhdzan, Amr bin Yasr ra:

فَقَالَ أَبُوْ يَقْظَانَ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: إِنَّ طُولَ صَلَاةِ الرَّجُلِ، وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ، مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ، فَأَطِيلُوا الصَّلَاةَ، وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ، (رواه مسلم)

Abu Yaqdzan ra berkata: Sesungguhnya ia telah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan singkatnya khotbah menunjukkan kecerdasannya dan ke dalam ilmunya. Maka panjangkanlah shalatmu dan persingkatlah khutbahmu”. (HR. Muslim Nomor 869)

Rasulullah saw dijelaskan dalam banyak riwayat bahwa ia senantiasa memberikan nasihat dgn lemah lembut, tak pernah memukul, membentak, dan memaki sahabatnya. Hal itu sesuai tuntunan Al-Qur’an bahwa dakwah, ceramah, dan nasihat wajib dilakukan dgn sikap yg mengedepankan kebijaksanaan.

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dgn hikmah dan nasihat yg baik dan berbantahlah dgn mereka secara baik.” (QS. An-Nahl: 125)

Bahkan umat manusia dapat melihat bahwa sosok Nabi Muhammad merupakan nasihat itu sendiri sebab kemuliaan dan keluhuran akhlaknya.

Habib Luthfi bin Yahya dalam buku Secercah Tinta (2012) mengungkapkan tiga penopang keberhasilan dakwah Nabi Muhammad yg nukil dari sebuah ayat Al-Qur’an:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ 

Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat mengmaukan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayg terhadap orang-orang mukmin.” (QS At-Taubah: 128)

Pertama, azizun ‘alaih ma’anittum (berat terasa olehnya penderitaanmu). Karena sepanjang hayatnya, terutama yg dipikirkan oleh Nabi Muhammad ialah umatnya. Ia sama sekali tak mengmaukan umatnya menderita di hari kemudian.

Kedua, harishun ‘alaikum (sangat mengmaukan keimanan dan keselamatan bagimu). Ini merupakan ungkapan cinta, kasih sayg sekaligus harapan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

Ketiga, bil mu’minina raufur rahim (amat belas kasihan lagi penyayg terhadap orang-orang mukmin). Beliau memiliki rasa kasih sayg teramat mendalam pada kaum beriman.

Tiga sifat itulah yg kemudian menopang keberhasilan nasihat dan dakwah Nabi Muhammad. Akhlak mulia, cinta, dan kasih sayg yg mewujud dalam penjelasan ayat di atas merupakan fondasi dakwah Nabi dgn mengedepankan akhlakul karimah sebab tersimpan harapan besar Nabi Muhammad kepada umatnya.

 

Penulis: Fathoni Ahmad

Editor: Muchlishon

Membahas tentang Kisah Sahabat Muadz yg Ditagih Utang hingga Tidak Jumatan

Siapa sih yg terlepas dari utang dalam situasi pandemi yg sangat sulit seperti ketika ini? Baik utang buat membangun aktivitas ekonomi yg sempat kolaps atau utang buat operasional keseharian. Namun sialnya, terkadang sampai jatuh tempo orang belum mampu melunasinya. 

Situasi sulit semacam ini juga pernah dialami Sayyidina Mu’adz bin Jabal ra, sahabat Nabi Muhammad saw yg terkenal sangat cerdas dari klan Khazraj Madinah. 

Saat Utang Mu’adz bin Jabal Ditagih hingga Tidak Jumatan

Diriwayatkan, sahabat Mu’adz ra mempunyai utang emas satu uqiyah (setara 201 gram), atau sekitar 180 juta rupiah, kepada orang Yahudi bernama Yohana bin Maria. Sialnya, pada Jumat pagi, Yohana datang buat menagihnya dan menunggunya di depan pintu rumah Mu’adz ra.

Mengetahui Yohana menghadangnya di depan pintu buat menagih utang, Mu’adz ra pun bersembunyi di dalam rumah hingga tak berangkat Jumatan. Hal ini tentu mengagetkan. Saat Jumatan, Nabi saw pun mencari-cari Mu’adz ra, mana ini orang kok tak berangkat Jumatan.

Pada waktu berikutnya ketika bertemu Nabi saw segera menegur Mu’adz ra:

“Apa yg mencegahmu dari berangkat Jumatan, hai Mu’adz?”

“Karena Yohana Nabi, —lalu Mu’adz ra meceritakan kisahnya—. Karenanya aku enggan keluar rumah khawatir Yohana menagihku. Sementara aku belum punya harta buat melunasinya,” jawab Mu’adz ra secara jujur.

“Tidakkah kamu mau aku ajari, hai Mu’adz, beberapa kalimat yg bila kamu berdoa dgnnya, andaikan kamu punya utang emas sepenuh bumi, niscaya Allah mau melunasinya darimu?” tanya Nabi saw setelah mendengar cerita Mu’adz ra.

“Ya Nabi,” jawab Mu’adz penuh semangat.

Kemudian Nabi saw mengajari Mu’adz buat membaca Surat Ali Imran ayat 26-27 dan sebaris doa.

 

Ustadz Ahmad Muntaha AM, Founder Aswaja Muda dan Redaktur Keislaman NU Online.

Membahas tentang Enggan Ibadah & Zikir sebab Belum Bisa Khusyuk

Di antara alasan sebagian orang yg enggan buat melakukan ibadah, zikir, membaca shalawat dan lainnya ialah merasa bahwa dirinya belum dapat khusuk. Mereka beranggapan bahwa dalam beribadah harus khusuk. Tanpanya, semua ibadah dan zikir tak memiliki nilai apa-apa dan tak mendapatkan pahala.

Sebelum membahas lebih dalam tentang hal ini, perlu diketahui bahwa anggapan di atas dapat benar, tapi tak sepenuhnya benar dan dapat diterapkan dalam konteks sosial masyarakat secara umum. Sebab, membahas tentang khusuk dalam beribadah merupakan salah satu pembahasan rumit yg tak dapat dilakukan oleh semua orang.

Orang-orang yg memiliki kedekatan secara khusus dgn Allah swt, seperti para nabi, orang-orang saleh, dan ulama mau lebih mudah buat khusuk dalam beribadah, berzikir, bermunajat dan lainnya, sebab dalam hati mereka telah tertanam hidayah dan taufik dari-Nya, sehingga dgn mudah buat khusuk dalam meningkatkan spiritual ketika mendekatkan diri kepada-Nya.

Namun, apa yg dapat dirasakan para nabi, orang saleh dan para ulama di atas, tak dapat dgn gampang dirasakan oleh orang biasa, khususnya orang awam dalam hatinya masih jauh dari taufik dan hidayah, masih tersekat oleh dunia dan segala keindahannya. Oleh sebabnya, term-term seperti “beribadah harus khusuk” tak sepenuhnya benar. Sebab, masih banyak orang-orang yg harus beribadah, berzikir dan bermunajat kepada Allah, kendati pun belum dapat khusuk.

Benar memang, beribadah dgn khusuk dan tak tetap lebih baik yg khusuk. Akan tetapi, bila barometer buat beribadah, berzikir, bermunajat, berdoa dan lainnya, harus dgn khusuk, maka mau ada banyak orang yg belum dapat mencapai tingkatan itu tak melakukan ibadah. Oleh sebabnya, khusuk tak seharusnya dijadikan alasan buat meninggalkan ibadah dan amal saleh lainnya.

Dalam Al-Qur’an, ketika Allah swt membahas tentang takwa (menjalankan perintah dan menjauhi larangan), Ia tak memerintah umat Islam buat takwa kepada-Nya melebihi batas yg manusia mampu, Akan tetapi Allah memberikan dispensasi sebatas apa yg mereka dapat, sebagaimana disebutkan,

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yg baik buat dirimu. Barangsiapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yg beruntung.” (QS At-Thaghabun [64]: 16).

Imam Abu Ja’far ath-Thabari (wafat 310 H) dan mayoritas ulama ahli tafsir mengatakan bahwa diturunkannya ayat ini buat menghapus (nasakh) ayat sebelumnya yg yg mengharuskan orang-orang beriman untk takwa kepada Allah dgn hakikat takwa, yaitu:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ

Artinya, “Wahai orang-orang yg beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya.” (Surat Ali ‘Imran ayat 102).

Lebih lanjut, Imam ath-Thabari menjelaskan bahwa hikmah di balik penghapusan ayat di atas ialah Allah mengetahui kondisi makhluk-Nya yg sangat lemah. Artinya, bila seandainya Allah memberikan kewajiban yg sama, antara yg satu dgn lainnya, maka tentunya hanya sebagian orang saja yg mau mampu, sementara sebagian yg lain tidak. (Imam Ath-Thabari, Jami’ul Bayan fi Tafsiril Qur’an, [Muassasah ar-Risalah, cetakan pertama: 2000, tahqiq: Syekh Muhammad Syakir], juz VII, halaman 69).

Dari sini penting buat ditegaskan kembali, bahwa barometer dalam melakukan kewajiban, seperti melakukan ibadah, misalnya, bukan tentang khusuk dan tidaknya. Tetapi perihal upaya seseorang buat dapat melakukan ibadah tersebut. Pada ayat di atas, Allah tak membebani siapa pun buat melakukan apa saja yg tak mereka mampu, begitu juga dgn “khusuk” dalam beribadah. Mereka yg belum dapat harus tetap melakukan ibadah.

Begitu juga dgn zikir, misalnya, ada beberapa orang yg enggan berzikir kepada Allah dgn alasan tak dapat khusuk. Lagi-lagi “khusuk” menjadi alasan buat meninggalkan zikir. Padahal, orang-orang saleh yg telah dapat khusuk, juga berawal dari keadaan yg sama. Tanpa ada usaha dan upaya, siapa pun tak dapat meraih derajat itu. Dari sini penting kiranya mengingat pesan Imam Ibnu Athaillah tentang orang-orang yg berzikir, namun belum dapat khusuk. Beliau mengatakan,

لَا تَتْرُكِ الذِّكْرَ لِعَدَمِ حُضُوْرِكَ مَعَ اللهِ فِيْهِ لِأَنَّ غَفْلَتَكَ عَنْ وُجُوْدِ ذِكْرِهِ أَشَدُّ مِنْ غَفْلَتِكَ فِي وُجُوْدِ ذِكْرِهِ

Artinya, “Janganlah engkau meninggalkan zikir (mengingat Allah) hanya sebab ketidakhadiran hatimu kepada-Nya ketika berzikir. Sebab, kelalaianmu dari kelalaianmu dari adanya mengingat Allah, lebih buruk ketimbang kelalaianmu di ketika berzikir kepada-Nya.” (Imam Ibnu Athaillah, Syarah Hikam, [Darul Hawi, 2015], halaman 55).

 

Pada penjelasan selanjutnya, Imam Ibnu Athaillah memberikan spirit inspirasi kepada orang-orang yg berzikir namun tak dapat khusuk. Menurutnya, dapat jadi Allah mau mengangkat derajat seseorang dgn berzikir yg disertai kelalaian (tidak khusuk), menuju zikir yg disertai kesadaran; dari zikir yg disertai kesadaran menuju zikir yg diserati hadirnya hati; dari zikir yg disertai hadirnya hati menuju zikir yg mengabaikan selain yg diingat (Allah).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa buat mencapai derajat mengabaikan semuanya kecuali Allah, atau dalam istilah tasawuf dikenal dgn term maqam fana’, terlebih dahulu harus melalui zikir yg tak khusuk. Artinya, harus ada tahapan yg harus dilewati oleh semua umat Islam. Dengan kata lain, orang yg enggan berzikir dgn alasan tak dapat khusuk, maka sama halnya ia tak mengmaukan khusuk dalam dirinya sendiri.

Demikian gambaran seorang salik (orang yg menuju Allah). Ia tak dapat secara langsung memiliki derajat istimewa dan dekat dgn Tuhannya. Tahapan demi tahapan harus dapat dilewati; mulai dari yg paling rendah, hingga dapat berada di tingkatan yg paling tinggi. Akan tetapi, sebagaimana yg dijelaskan di atas, bila tak memulai, bagaimana mungkin dapat mencapai puncak spiritualitas buat memiliki kedekatan dgn-Nya.

 

Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam, Durjan, Kokop, Bangkalan, Jawa Timur.

Membahas tentang Ketika Nabi Musa Enggan Berzikir

Nabi Musa as ialah salah seorang rasul yg bergelar kalimullah, atau utusan yg dapat bercakap langsung dgn Allah tanpa perantara. Nabi Musa dalam banyak riwayat sering kali terlibat percakapan dgn Allah swt.

Abdullah bin Salam, salah seorang sahabat Yahudi Madinah yg memeluk Islam, menceritakan percakapan Nabi Musa dan Allah pada suatu hari. Keduanya terlibat percakapan terkait adab zikir.

“Tuhanku, apa bentuk syukur yg layak bagi-Mu?” tanya Nabi Musa.

“Lidahmu senantiasa basah menyebut nama-Ku,” jawab Allah.

“Tuhanku, aku sedang dalam kondisi tak baik buat berzikir demi memuliakan-Mu,” jawab Musa as.

“Kondisi apakah itu?”

“Yaitu ketika aku junub, buang air besar, dan buang air kecil,” kata Musa as.

“Sekalipun demikian.”

“Apa harus kubaca?”

Subhānaka wa bi hamdika, wa jannibniyal adzā. Wa subhānaka wa bi hamdika, fa qinil adzā,” jawab Allah.

***

سُبْحَانَكَ وَ بِحَمْدِكَ وَجَنِّبْنِيَ الأَذَى، وَ سُبْحَانَكَ وَ بِحَمْدِكَ فَقِنِي الأَذَى

Subhānaka wa bi hamdika, wa jannibniyal adzā. Wa subhānaka wa bi hamdika, fa qinil adzā.

Artinya, “Mahasuci Engkau dan segala puji bagi-Mu, jauhilah aku dari penyakit. Mahasuci Engkau dan segala puji bagi-Mu, lindungilah aku dari penyakit.”

Kisah ini dikutip oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam karyanya Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib, (Kairo, Darur Rayyan lit Turats: 1987 M/1408 H, halaman 95), dari Imam Al-Baihaqi perihal keutamaan zikir.

 

Kisah ini menunjukkan adab Nabi Musa as dan betapa pentingnya zikir atau menyebut nama Allah. Kisah ini mengingatkan kepada kita buat senantiasa mengingat Allah dan melazimkan zikir. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)

Membahas tentang lima Cara Mengurangi Kecemasan Sehari-hari, Bisa Dicoba di Rumah

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentang lima Cara Mengurangi Kecemasan Sehari-hari, Bisa Dicoba di Rumah,

 Saat ini, permasalahan kesehatan mental semakin ramai diperbincangkan dan kata “Anxiety” atau Kecemasan yg paling sering muncul dan dibicarakan, terutama pada remaja. Kecemasan merupakan salah satu bagian dalam kehidupan, dan tak semua hal yg bersangkutan dgn kecemasan ialah buruk.

Kecemasan dapat dianggap buruk bila terdapat pengulangan setiap hari, tak terkendali dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Sebelum membahas tentang cara mengurangi kecemasan, mari kita mengetahui apa arti dari kecemasan tersebut.

Dilansir dari healthline.com, kecemasan merupakan respons alami tubuh terhadap stress dan merupakan perasaan takut atau khawatir yg disebabkan banyak faktor, baik genetika hingga lingkungan. Kecemasan memiliki beberapa gejala umum, antara lain :

  1. Peningkatan denyut jantung
  2. Pernapasan cepat
  3. Kegelisahan
  4. Kesulitan berkonsentrasi

Namun, perlu diketahui kecemasan sehari-hari dgn gangguan kecemasan merupakan hal yg berbeda.

Jika kecemasan telah mengganggu kehidupan sehari-hari, maka buat mengatasi hal tersebut, salah satunya dgn melakukan terapi perilaku kognitif (CBT) dgn konselor/psikolog. Dan bila kecemasan tak mengganggu kehidupan sehari-hari, maka kecemasan dapat dikurangi dgn cara-cara berikut ini:

1. Tetap aktif

Dengan berolahraga teratur mampu membantu tubuh lebih sehat secara mental. Menurut American Psychological Association (APA), olahraga teratur mengarah pada peningkatan konsentrasi dan kemauan, yg dapat membantu gejala kecemasan tertentu.

2. Berhenti merokok dan membatasi asupan kafein

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rokok mampu meningkatkan atau memperburuk kecemasan di kemudian hari. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika serikat merekomendasikan buat menemukan pengganti rokok yg aman, seperti tusuk gigi. Selain rokok, kafein juga dapat mengganggu kesehatan mental seperti kecemasan dan serangan panik.

3. Prioritaskan istirahat malam yg baik

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan para orang dewasa buat tidur sebanyak 7 hingga 9 jam setiap hari. Agar tidur menjadi baik, dapat dgn melakukan hal berikut:

  1. Hanya tidur di malam hari ketika lelah
  2. Tidak membaca atau menonton televisi di tempat tidur
  3. Tidak menggunakan ponsel, tablet, atau komputer di tempat tidur
  4. Tidak berguling-guling di tempat tidur atau pergi ke kamar lain bila tak dapat tidur
  5. Menghindari kafein, makan besar, dan nikotin sebelum tidur
  6. Menjaga kamar tetap gelap dan sejuk
  7. Tuliskan kekhawatiranmu sebelum tidur
  8. Tidur pada waktu yg sama setiap malam

4. Meditasi

Kegiatan meditasi bertujuan buat memeroleh kesadaran penuh yg mencakup memperhatikan semua pikiran dgn cara yg tak menghakimi. Hal ini mampu memeroleh ketenangan dgn meningkatkan kemampuan menoleransi semua pikiran dan perasaan dgn penuh perhatian.

Penelitian dari John Hopkins menunjukkan, melakukan meditasi 30 menit setiap hari dapat mengurangi beberapa gejala kecemasan dan bertindak sebagai antidepresan.

5. Aromaterapi

Aromaterapi telah digunakan selama ribuan tahun yg bertujuan buat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pikiran, tubuh, dan jiwa. Aromaterapi biasa menggunakan minyak esensial yg terbuat dari ekstrak tumbuhan alami dapat dihirup langsung atau ditambahkan ke bak mandi air hangat atau diffuser. Aromaterapi dapat digunakan buat :

  1. Bersantai
  2. Bantu tidur
  3. Meningkatkan suasana hati
  4. Mengurangi detak jantung dan tekanan darah

Selain itu, beberapa minyak esensial ini dipercaya mampu meredakan kecemasan:

  1. Bergamot
  2. Lavender
  3. Clary bijak
  4. Jeruk bali
  5. Kenanga

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentang lima Cara Mengurangi Kecemasan Sehari-hari, Bisa Dicoba di Rumah . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Membahas tentang tiga Cara Mudah buat Menghentikan Overthinking

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentang tiga Cara Mudah buat Menghentikan Overthinking,

Menghadapi banyak aktivitas dgn beberapa kekhawatiran, mungkin mau mengganggu ketenangan. Untuk menenangkan pikiran tersebut atau biasa disebut overthinking, para ahli menyarankan salah satunya buat melakukan meditasi buat sejenak menyingkirkan beberapa kekhawatiran atau kecemasan yg tak penting.

Menurut studi 2013, terlalu banyak pikiran dan memikirkan pikiran yg sama berulang kali berpotensi meningkatkan risiko kondisi kesehatan mental tertentu. Dilansir dari healthline.com, berikut kiat- kita yg dapat membantu mengurangi overthinking.

1. Tetap beraktivitas

Menemukan hobi ataupun kegiatan baru dapat jadi ampuh buat mengurangi tubuh berpikir berlebihan. Mungkin setiap orang memiliki caranya masing-masing, namun ini ada beberapa contoh kegiatan yg dapat menjadi inspirasi:

  1. Mempelajari keterampilan memasak
  2. Pergi berolahraga
  3. Melukis atau membaca buku
  4. Menjadi sukarelawan
  5. Lakukanlah aktivitas baru secara berkala dan menyisihkan waktu setidaknya 30 menit dalam sehari.

2. Atur pernapasan

Jika kamu melamun dan memikirkan banyak hal yg mengganggu aktivitasmu, cobalah buat menutup mata dan tarik nafas dalam-dalam. Latihan di bawah ini dapat juga membantu tubuh lebih santai:

  • Temukan tempat yg nyaman buat duduk lalu merilekskan leher dan bahu.
  • Kemudian letakkan satu tangan di atas jantung dan tangan lainnya pada bagian perut.
  • Dilanjutkan dgn menarik nafas dan membuangnya melalui hidung, dan perhatikan bagaimana dada dan perut bergerak ketika bernapas.
  • Lakukan latihan ini sebanyak tiga kali sehari selama 5 menit atau bila pikiranmu membuat lelah.

3. Mengenali pikiran negatif

Untuk menghilangkan pikiran yg mengganggu kehidupan sehari-hari, cobalah dgn mengidentifikasi hal-hal negatif yg terlibat, dgn cara berikut ini:

  • Siapkan buku catatan buat menuliskan hal-hal yg berkaitan dgn situasi yg menimbulkan kecemasan, suasana hati, dan pikiran negatif yg muncul secara tiba-tiba.
  • Mengevaluasi mengapa situasi atau keadaan tersebut mampu menyebabkan pikiran negatif.
  • Menemukan beberapa alternatif buat menghilangkan pikiran negatif. Misalnya, alih-alih langsung melontarkan, Ini mau menjadi kegagalan yg luar biasa”, cobalah sesuatu seperti, Saya benar-benar mencoba yg terbaik.”

Itulah beberapa cara yg dapat dilakukan setiap hari buat mengurangi atau menghentikan pikiran negatif yg mampu mengganggu aktivitas sehari-hari.

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentang tiga Cara Mudah buat Menghentikan Overthinking . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Membahas tentang Para Suami Wajib Simak, Inilah tiga Dosa Suami Terhadap Istri!

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentang Para Suami Wajib Simak, Inilah tiga Dosa Suami Terhadap Istri!,

Dalam pernikahan, suami memiliki peran sebagai pemimpin buat menciptakan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Pastinya buat mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah. Lantas, apa yg harus dilakukan suami, terutama kepada istri sesuai dgn ajaran Islam?

Dalam Surah An- Nisa’ ayat 34 para suami harus memenuhi kewajibannya, seperti menjadi pelindung, memberikan nafkah dan hartanya, bertanggung jawab penuh terhadap kaum perempuan yg menjadi istri dan yg menjadi keluarganya dan mendidik istri.

Mirisnya, belakangan ini kita kerap disuguhkan berita mengenai kekerasan dalam rumah tangga yg dilakukan oleh seorang suami. Hal ini tentunya menistakan janji suami yg seharusnya melindungi istri.

Nah, kali ini mau membahas apa saja perbuatan suami yg tergolong zalim dan dosa kepada istri:

1. Memfitnah Istri

Jika seorang suami memberikan tuduhan kepada istri tanpa bukti kuat, itu termasuk perbuatan atau tindakan yg zalim kepada istri. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ شُهَدَاءُ إِلَّا أَنْفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ ۙإِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ
وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنَ الْكَاذِبِينَ

“Dan orang-orang yg menuduh istrinya (berzina), padahal mereka tak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dgn nama Allah, sesungguhnya dia ialah termasuk orang-orang yg benar. Dan (sumpah) yg kelima: bahwa laknat Allah atasnya, bila dia termasuk orang-orang yg berdusta.” (QS. An- Nuur ayat 6-7)

2. Merendahkan istri

Tindakan menjelekkan dan merendahkan hingga membandingkan istri baik dihadapannya atau hadapan orang lain. Sebagaimana dalam salah satu riwayat, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Dari mu’awiyah Al-Qusyairi, Ia berkata: “saya pernah datang kepada Rasulullah ﷺ.’ Ia berkata lagi: ‘saya lalu bertanya: “Ya Rasulullah, apa saja yg engkau perintahkan (buat kami perbuat) terhadap istri-istri kami?, Nabi ﷺ bersabda: … “janganlah kalian memukul dan janganlah kalian menjelek-jelekan mereka.” (HR. Abu Dawud)

3. Tidak melunasi mahar

Sebelum menikah calon mempelai mau menentukan berapa mahar yg mau diberikan kepada sang istri. Mahar yg telah ditentukan ialah kewajiban suami yg harus dipenuhi, bila tak suami mau dianggap telah menipu istri. Sebagaimana riwayat hadis berikut:

Dari Maimun Al-Kurady, dari bapaknya, ia berkata: “Saya mendengar Nabi (bersabda) : “Siapa saja laki laki yg menikahi seorang perempuan dgn mahar sedikit atau banyak, tetapi dalam hatinya bermaksud tak mau menunaikan apa yg menjadi hak perempuan itu, berarti ia telah mengacuhkannya. Bila ia mati sebelum menunaikan hak perempuan itu, kelak pada hari kiamat ia mau bertemu dgn Allah sebagai orang yg fasiq.” (HR.Thabarani)

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentang Para Suami Wajib Simak, Inilah tiga Dosa Suami Terhadap Istri! . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Membahas tentang Khutbah Jumat Singkat: Teladan Kezuhudan Abu Dzar al-Ghifari

Materi khutbah singkat di bawah ini membeberkan suatu contoh akhlak luhur sahabat Nabi, ketika dihadapkan dgn harta duniawi. Abu Dzar al-Ghifari, sahabat berperangai mulia itu, menunjukkan kepada kita semua bahwa tak larut dgn gemerlap kekayaan ialah sesuatu yg sangat mungkin. Salah satunya dgn tak hanya berpikir buat diri sendiri, melainkan juga peduli kepada kebutuhan orang lain.

 

 

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul “Khutbah Jumat: Teladan Kezuhudan Abu Dzar al-Ghifari”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى خَاتَمِ اْلأَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَّعَلى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Di awal khutbah ini, mari kita tingkatkan ketakwaan terhadap Allah dgn sebenar-benarnya, yaitu dgn berupaya secara optimal menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Di antara wujud ketakwaan terhadap Allah ialah sikap zuhud. Zuhud secara substansial dapat diartikan sebagai keadaan jiwa yg tak didominasi oleh hal-hal yg bersifat duniawi. Adapun indikator utamanya ialah:

 

وُجُودُ الرَّاحَةِ فِي الْخُرُوجِ عَنِ الْمِلْكِ

 

“Tetap merasa nyaman dan tak merasa kehilangan ketika harta dunia keluar dari kepemilikan kita.” Demikan menurut Syekh Abdullah bin al-Khafif (276-371 H), sufi Ahlussunnah wal Jamaah asal kota Shiraz Persia, atau Iran sekarang. (Abul Qasim al-Qusyairi, ar-Risâlatul Quraisyiyyah, juz I, halaman 55).

 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Di antara sahabat Nabi Muhammad saw yg terkenal kezuhudannya ialah Abu Dzar Al-Ghifari ra (wafat 32 H), orang keempat atau kelima yg memeluk Islam langsung di hadapan Nabi Muhammad saw. Saking zuhudnya, Abu Dzar menganggap bahwa orang tak boleh menyimpan biaya hidup yg melebihi kebutuhannya dalam sehari semalam. Karenanya, sahabat Nabi saw yg lain, yaitu Mu’awiyah ra menguji konsistensi sikap kezuhudan sahabatnya itu.

 

Sayyidina Mu’awwiyah ra mengutus orang buat memberinya uang 1.000 dinar, kurang lebih sama dgn 3,5 miliar rupiah. Utusan itupun pergi membawa uang itu mendatangi Abu Dzar. Setelah sampai di sana, ia mengutarakan maksudnya:

 

“Mu’awiyah mengirimkan uang ini buatmu.”

 

Mendapati tamunya memberikan uang yg sangat banyak, Abu Dzar segera menerimanya. Namun setelah si tamu berpamitan, Ia segera membagikan uang itu kepada orang-orang yg membutuhkan dan tak menyisakan sedikit pun buat diri dan keluarganya.

 

Tak terduga, di waktu kemudian atas perintah Muawiyah utusan itu kembali lagi kepadanya dan menyatakan bahwa ia telah salah orang.

 

“Sungguh aku telah salah memberikan uang 1.000 dinar itu kepadamu, sebenarnya aku diutus buat memberikannya kepada orang yg lain, aku takut Mu’awiyah nanti mau menghukumku,” kata utusan itu penuh kekhawatiran.

 

“Bagaimana kamu itu, demi Allah uang itu tak sampai menginap di sini sedikit pun (langsung ku bagikan kepada orang yg membutuhkan pada hari itu juga); tapi tenang, sabarlah dan tunggu nanti mau aku ganti,” jawab Abu Dzar dgn tenang. (Muhammad bin Abdillah al-Jardani ad-Dimyathi, al-Jawâhir al-Lu’lu’iyyah fî Syarhil Arba’înan Nawawiyyah, [Mansurah, Maktabah al-Îman], halaman 157).

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Teladan kezuhudan Abu Dzar al-Ghifari ini selaras dgn kalam hikmah yg sangat populer:

 

حُبُّ الدُّنْيَا رَأْسُ كُلِّ خَطِيئَةٍ

 

Artinya, “Cinta dunia ialah pokok setiap kesalahan” (Riwayat Ibnu Abid Dunya dan al-Baihaqi).

 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Tentu kita cukup sulit buat meniru secara persis kezuhudan Sayyidina Abu Dzar al-Ghifari. Namun, secara substansial kezuhudan Abu Dzar ra dalam hal menjaga diri dari terkuasai oleh harta duniawi dapat kita teladani. Begitu pula keteladanannya buat ringan berbagi rezeki kepada orang-orang yg lebih membutuhkan. Dengan meneladaninya semoga kita tercatat sebagai orang yg telah berupaya meningkatkan ketakwaan dgn sebenar-benarnya. Amin ya rabbal ‘alamin.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣). بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

Khutbah II

 

اَلحمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهدُ أَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِرْغامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ، وأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنَا محمَّدًا عَبدُهُ ورسُولُهُ سَيِّدُ  الْإِنْسِ والْبَشَرِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا محمَّدٍ واٰلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ 

أَمَّا بَعْدُ: فيَآ أَيُّهاالنّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَاَلى وَذَرُوا الْفَواحِشَ ما ظهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ، وحافَظُوا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجُمُعَةِ والْجَماعَةِ . وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيه بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلائكةِ قُدْسِهِ، فَقالَ تَعَالَى ولَمْ يَزَلْ قائِلاً عَلِيمًا: إِنَّ اللهَ وَملائكتَهُ يُصَلُّونَ على النَّبِيِّ يَآ أَيّها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وسَلِّمُوا تَسْلِيْمً. اَللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيِّدِنا محمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا محمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ في الْعالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ 

اَللَّهمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاء الرّاشِدِينَ الَّذينَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَكانُوا بِهِ يَعْدِلُونَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ و عُثْمانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ السَتَّةِ الْمُتَمِّمِينَ لِلْعَشْرَةِ الْكِرامِ وَعَنْ سائِرِ أَصْحابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وتَابِعِي التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ. اَللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ لِأَحَدٍ مِنْهُمْ فِي عُنُقِنَا ظَلَامَةً، ونَجِّنَا بِحُبِّهِمْ مِنْ أَهْوالِ يَومِ الْقِيامَةِ. اَللَّهمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ والمُسْلِمِيْنَ، وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ والمُشْركِينَ، ودَمِّرْ أَعْداءَ الدِّينِ. اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي دُوْرِنَا وَأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنا، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلَايَتَنا فِيمَنْ خافَكَ وَاتَّقَاكَ 

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ والْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِناتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا والزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً، وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يا رَبَّ الْعَالَمِينَ. رَبَّنا آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 

عِبادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسان وإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرُ ​​​​​​​

فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ ​​​​​​​

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والرِّبَا وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ​​​​​​​

فَيَا عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرْ

 

Ahmad Muntaha AM, Founder Aswaja Muda dan Redaktur Keislaman NU Online


Baca juga naskah khutbah lainnya:

 

 


Membahas tentang Dahsyat, Inilah Makna & tiga Kebaikan dari Membaca Surat Al Kautsar

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentang Dahsyat, Inilah Makna & tiga Kebaikan dari Membaca Surat Al Kautsar,

 Al-Kautsar merupakan surah ke-108 dalam Al-Quran, tergolong dalam surah Makkiyah dalam Al-Quran dan hanya memiliki 3 ayat. Surah Al-Kautsar mengandung arti nikmat yg luar biasa dari Allah Swt.

Surah ini diturunkan kepada Rasulullah ﷺ disebabkan suatu alasan yaitu kesedihan. Saat itu Rasulullah ﷺ ditinggalkan dua orang yg sangat dikasihi. Oleh sebab itu, surah ini berfungsi sebagai penghibur Rasulullah ﷺ.

Berikut bunyi Surah Al Kautsar:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ

Innaa a'taina kal kauthar

“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yg banyak.”

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Fa salli li rabbika wanhar

“Maka laksanakanlah shalat sebab Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).”

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

Inna shani-aka huwal abtar

“Sungguh, orang-orang yg membencimu dialah yg terputus (dari rahmat Allah).”

BACA: Masya Allah, Inilah 3 Keagungan Surah An-Nasr

Lalu apa saja kebaikan yg diperoleh dari membaca Al-Kautsar? Berikut melansir dari beberapa sumber mengenai surah Al-Kautsar. Yuk simak!

Makna surah Al-Kautsar

Dalam sebuah hadis yg diriwayatkan shahih Muslim. Dari Anas, ia berkata, suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di sisi kami dan ketika itu beliau dalam keadaan tidur ringan (tidak nyenyak). Lantas beliau mengangkat kepala dan tersenyum. Kami pun bertanya, “Mengapa engkau tertawa, wahai Rasulullah?” “Baru saja turun kepadaku suatu surat.” Lalu beliau membaca, (QS. Al Kautsar: 1-3). Kemudian beliau berkata, “Tahukah kalian apa itu Al Kautsar?” “Allah dan Rasul-Nya yg lebih mengetahui”, jawab kami. Rasulullah shallallahu  ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِى. فَيَقُولُ مَا تَدْرِى مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ

“Al Kautsar ialah sungai yg dijanbilan oleh Rabbku ‘azza wa jalla. Sungai tersebut memiliki kebaikan yg banyak. Ia ialah telaga yg nanti mau didatangi oleh umatku pada hari kiamat nanti. Bejana (gelas) di telaga tersebut sejumlah bintang di langit. Namun ada dari sebagian hamba yg tak dapat minum dari telaga tersebut.  Allah berfirman: Tidakkah engkau tahu bahwa mereka telah berbuat bid’ah setelahmu.” (HR. Muslim no. 400).

Keutamaan surah Al Kautsar

1. Mengatasi rasa sedih

Surah Al-Kautsar mau memberikan perasaan ketenangan dgn menghilangkan perasaan sedih yg dirasakan Hamba-Nya. Dengan cara mengamalkan surat ini setelah salat dan Allah mau memberikan banyak nikmat.

2. Bukakan pintu rezeki

Rezeki merupakan salah satu nikmat dari Allah Swt, dgn mengamalkan surah Al Kautsar maka Allah mau membantu membukakan banyak pintu rezeki sehingga yg diperoleh mau lebih banyak dan berkah.

3. Menjadi lebih bersyukur

Mengamalkan surah Al-Kautsar mampu membuat kita sebagai hamba Allah swt buat lebih bersyukur atas nikmat yg lebih diberikan melalui salat dan berkurban. Lalu dgn ini mau menjadi kita lebih dekat Allah swt.

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentang Dahsyat, Inilah Makna & tiga Kebaikan dari Membaca Surat Al Kautsar . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih