Alasan Nabi Muhammad Menghindari Mmauan yg Berbau Menyengat

Nabi Muhammad saw. ialah tipikal orang yg selalu menjaga kebersihan dan kesegaran mulut. Salah satu caranya ialah dgn menyikat giginya dgn siwak setiap saat, terutama sebelum dan setelah makan dan juga sebelum menunaikan shalat. Ke manapun Nabi Muhammad saw. pergi, siwak tak pernah ketinggalan. 

Di samping itu, buat menjaga kesegaran dan kewangian mulutnya, Nabi Muhammad saw. juga menghindari beberapa makanan yg memiliki bau menyengat. Meskipun makanan tersebut halal, namun Nabi Muhammad saw. enggan buat memakannya. 

Ada sebuah kisah terkait dgn hal ini. Pada masa-masa awal tiba Madinah, Nabi Muhammad saw. tinggal di rumah Abu Ayyub al-Anshari. Nabi Muhammad saw. tinggal di rumah Abu Ayyub selama tujuh bulan. Pada saat itu banyak sahabat yg mengirim makanan buat Nabi Muhammad saw. Beliau hanya memakan secukupnya, selebihnya diberikan kepada sahabat lainnya yg memerlukan.

Suatu ketika giliran Abu Ayyub al-Anshari mengirim semangkuk makanan buat Nabi Muhammad saw. Semula baik-baik saja. Nabi Muhammad saw. menerima makanan dari sahabatnya itu. Namun selang beberapa saat semangkuk makanan dari Abu Ayyub al-Anshari itu dikembalikan tanpa disentuh Nabi Muhammad saw. sedikit pun. 

Keadaan ini tentu saja membuat Abu Ayyub al-Anshari bertanya-tanya. Mengapa makanannya dikembalikan Nabi Muhammad saw. tanpa disentuh sedikit pun? Apa yg salah dgn makanannya? Apakah masakannya tak enak? 

Selang beberapa waktu, Abu Ayyub al-Anshari memberanikan diri buat bertanya langsung kepada Nabi Muhammad saw. perihal persoalan makanan tersebut. Nabi Muhammad saw. menjawab, dirinya tak membenci makanan yg dikirimkan Abu Ayyub tersebut. Nabi juga menegaskan kalau dirinya tak ada masalah dgn Abu Ayyub al-Anshari, selaku tuan rumah.

Lantas apa yg menyebabkan Nabi Muhammad saw. tak bersedia memakan masakan yg dikirimkan Abu Ayyub al-Anshari tersebut, barang sedikitpun? Tidak pula menyentuhnya. 

Rupanya Nabi Muhammad saw. menghindari masakan tersebut sebab ada bau bawang dalam makanan itu. Nabi Muhammad saw. tak mau memakannya sebab khawatir mau menimbulkan bau mulut yg kurang sedap. Meski demikian, Nabi Muhammad saw. mempersilahkan para sahabatnya buat memakan masakan yg menyengat, selagi mereka doyan kerena itu taklah haram.

“Aku mencium bawang pada makanan itu. Karena statusku penerima wahyu, aku khawatir (bau itu) mau mengganggu penjaga wahyu. Kalau kalian, makanlah,” kata Nabi Muhammad saw. kepada Abu Ayyub al-Anshari dalam Thabaqat Ibn Sa’d, seperti direkam dalam buku Bilik-bilik Cinta Muhammad, Kisah Sehari-hari Rumah Tangga Nabi (Nizar Abazhah, 2018).

Itulah alasan Nabi Muhammad saw. menghindari makanan dgn bau yg menyengat. Tidak lain itu berhubungan dgn tugasnya sebagai seorang nabi dan rasul. Beliau khawatir bila memakan makanan dgn bau yg menyengat mau mengganggu tugasnya sebagai penyampai wahyu Allah. (A Muchlishon Rochmat)





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.