Abu al-Abbas Ahmad bin Sulthan dalam kitabnya Qawaid Tafsir al-Ahlam mengklasifikasikan mimpi menjadi empat bagian. Pertama, mimpi yg terpuji dari segi lahir dan batin. Kedua, mimpi yg terpuji dari segi lahir namun tercela dari segi batin (maksudnya secara lahir mimpi tersebut tampak baik, tapi arti dari mimpi tersebut sebenarnya ialah buruk). Ketiga, mimpi yg secara lahir tampak buruk tapi secara batin diartikan sebagai mimpi yg terpuji. Keempat, mimpi yg tercela dari segi lahir maupun batin. Mimpi digigit ular masuk dalam kategori keempat ini, yakni mimpi yg buruk secara lahir dan batin (Abu al-Abbas Ahmad bin Sulthan, Qawaid Tafsir al-Ahlam, juz 1, hal. 138).

Mengapa mimpi digigit ular masuk kategori itu? Sebab, dalam realitas kehidupan nyata, digigit ular tentu merupakan wujud kesialan seseorang sebab peristiwa tersebut jelas merupakan hal yg tak disukai dan berbahaya. Sedangkan secara batin mimpi ini dianggap buruk atau tercela sebab ia merupakan pertanda mau datangnya kesusahan dan gangguan pada seseorang.

Selain itu, menurut Ibnu Sirin, ular dalam mimpi identik dgn adanya musuh, sebab Iblis menggoda Nabi Adam saat di surga dgn perantara menyamar sebagai ular. Maka, seberapa kuat dan hebat musuh tergantung pada seberapa besar ukuran ular serta seberapa bahaya jenis ular dalam mimpi yg dialami seseorang. Dan seberapa besar bahaya musuh yg mengenai dirinya tergantung pada seberapa kuat ular tersebut menggigit dirinya dalam mimpinya.

Jika dalam mimpinya ia melawan serangan ular, itu berarti musuh yg menyerangnya pun mau dilawan orang yg mengalami mimpi tersebut. Jika ia mampu membunuh ular maka itu berarti ia mau menang melawan musuhnya. Jika dalam mimpinya ia hanya melihat ular dalam keadaan telah mati maka itu berarti musuh yg hendak menyerangnya telah ditaklukkan oleh Allah sehingga keburukan yg ditujukan padanya tak mau menimpa pada dirinya. Jika ia bermimpi tubuhnya dililit oleh ular maka itu berarti menunjukkan banyaknya teman yg sejatinya merupakan musuh bagi dirinya tanpa ia sadari (Ibnu Sirin, Tafsir al-Ahlam, hal. 112).

Mengategorikan jenis musuh, dalam ilmu tafsir mimpi juga dapat dilihat dari letak ular yg dialami dalam mimpi seseorang. Jika dalam mimpinya ular berada di dalam rumah, maka musuhnya sebetulnya ialah seseorang dari kerabat atau saudaranya sendiri. Jika ular berada di dalam kamar pribadi atau di kasur yg ada di kamarnya maka musuh yg menyerangnya sebetulnya ialah istrinya sendiri. Jika letak ular itu berada di luar rumahnya maka musuhnya bukan dari kalangan keluarganya atau orang yg ada di tempat yg jauh (Syekh Abu Bakar Muhammad bin ‘Umar al-Ihsani, Jami’ Tafsir al-Ahlam, hal. 193).