Copot Dosen yg Diduga HTI, Ansor Jateng Apresiasi Keputusan Rektor Undip

– Salah seorang dosen Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yg diduga terpapar radikalisme, Prof. Suteki, menggugat Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang.

Prof Yos digugat setelah mengeluarkan kebijakan mencopot
Suteki dari jabatannya sebagai Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum Undip dan Ketua
Senat Fakultas Hukum Undip pada 2018 lalu.

Suteki dicopot sebab dianggap terafiliasi organisasi
terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menanggapi hal tersebut, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa
Tengah mendukung kebijakan Prof Yos dgn mencopot Suteki.

Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah, Sholahuddin Aly
mengapresiasi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, yg memiliki komitmen
buat membersihkan kampus dari paham radikalisme, terutama yg menjalar di
kalangan mahasiswa.

Baca Juga:  Warga Diduga Provokator Kericuhan di Buol Saat Shalat Id Ditangkap

Sebab, radikalisme cukup membahayakan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu diungkapkan Sholahuddin ketika bertemu dgn Prof Yos
di gedung rektorat Undip Tembalang.

“Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris
(BNPT), masuknya paham radikalisme ke kampus dan kalangan mahasiswa, terjadi
lantaran adanya infiltrasi yg dilakukan oleh pengajar dan staf pengajar di
lingkungan perguruan tinggi,” ujar Sholah, dikutip dari IDN Times, Jumat, 23
Agustus 2019.

“Langkah yg dilakukan Undip telah sangat cepat dan
taktis menghalau radikalisme di lingkungan pendidikan,” tandasnya.

Pihaknya, kata Sholah, juga siap bersinergi dgn Undip
dalam menghalau radikalisme. Salah satunya dgn menyiapkan kader Ansor buat
membantu memantapkan pemahaman keagamaan pada mahasiswa di kampus.

Baca Juga:  Gus Sahal ke UAS Soal Penembak Laskar FPI Masuk Neraka: Ngawur

“Kami siap memberikan bantuan hukum kepada Rektor Undip yg
tengah digugat oleh Suteki ke PTUN,” ujarnya.

“LBH Ansor mau memberikan dukungan buat langkah
deradikalisasi di Undip. Meskipun kuasa hukum (dari Undip) telah ada, kami menawarkan
diri dan siap terlibat memberikan dukungan tanpa diminta,” kata Sholah.

Sementara itu, Prof Yos Johan Utama menyambut baik dukungan
penuh dari GP Ansor Jawa Tengah.

“Undip telah berkomitmen menangkal berbagai upaya masuknya
paham radikalisme dalam kampus. Undip juga sangat merespons upaya
deradikalisasi,” ujarnya.

Radikalisme, kata Prof Yos, menjadi tanggung jawab bersama,
tidak hanya dunia pendidikan tapi seluruh komponen masyarakat dan kepemudaan.

“Kami komitmen buat menciptakan Undip menjadi kampus
religius dan nasionalis, bebas dari paham radikalisme,” pungkasnya.

Baca Juga:  Turunkan 7 Advokat, GP Ansor Kawal Rektor Undip Hadapi Gugatan Suteki





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.