Delapan Bahaya Hasud (Iri-Dengki)

Demikian kecil dan sepelanya hasud itu, namun ia dapat menyebabkan keburukan yg luar biasa. Bagaimana tak, sebab hasud dapat merusak berbagai pahala amal kebaikan. Pahala mengaji, shalat, puasa, sedekah, haji, juga pahala umrah semuanya kebakar ludes oleh dosa hasud. Sebagaimana api melahap kayu bakar.

<> 

الحمد لله, الحمد لله الذى أعد للمؤمنين والمؤمنات جنات تجرى من تحتها الانهار أحمده سبحان الله تعالى وأشكره على نعمه الغزار, وأشهد أن لااله الا الله وحده لاشريك له الملك العزيز الغفار, وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده ورسوله المختار, اللهم صل وسلم وبارك على عبدك ورسولك محمد نور الانوار وسر الاسرار وعلى اله الأبرار واصحابه الاخيار ومن تبعهم باحسان الى يوم القرار. اما بعد.

فيامعاشر المسلمين رحمكم الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله وقد فاز المتقون واحثكم على طاعته لعلكم تفلحون

 Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Marilah kita bersam-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. Salah satu caranya dgn mengurangi berbagai macam sifat tercela yg telah mengendap dalam hati dan telah terbiasa mendiami hati manusia, terutama sifat hasud. Sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah saw bahwa hasud dapat merusak semua amal baik manusia, sebagaimna api melahap kayu bakar.

Hadirin Jama’ah Jum’ah yg Dirahmati Allah

Hasud merupakan salah satu penykait hati yg paling susah dihindari oleh manusia. Hasud dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dgn istilah dengki atau iri hati. Akan tetapi dalam kenyataan hidup ini, hasud taklah sesingkat keterangan linguistis tersebut. Karena, dapat jadi hasud memiliki kekayaan dalam bentuk praktis tak terhingga. Dan hasud juga memiliki dampak yg luar biasa, secara fisik maupun psikis. Tidak hanya terbatas dalam ranah kehidupan sacral (agama), tetapi juga dalam realita kehidupan yg profane.

Ibarat kata, hasud bagaikan setitik nila yg dapat menyebabkan rusaknya susu sebelanga. Demikianlah gambaran  kecilnya hasud yg memiliki dampak sangat besar. Bagaimana tak, sebab hasud dapat merusak berbagai pahala amal kebaikan. Pahala mengaji, shalat, puasa, haji, juga pahala umrah semuanya kebakar ludes oleh dosa hasud. Sebagaimana api merusak kayu bakar. Demikianlah cara kerja hasud merusak segala macam amal kebaikan.

Jama’ah Jum’ah yg berbahagia

Hasud biasa berawal dari rasa ketak sukaan seseorang kepada orang lain. Kemudian ketak sukaan ini bertambah ketika orang lain tesebut mendapatkan nikmat atau kesenangan, hingga akhirnya muncullah kemauan buat merusak bahkan melenyapkan kenikmatan tersebut dari orang lain itu.

Ada delapan bahaya hasud yg diterangkan dalam kitab Thariqah Muhammadiyah.

Pertama, إفساد الطاعة Ifsadut tho’at. Bahwa hasud itu merusak keta’atan kepada Allah. Mislakan seorang pedagang yg jujur yg tak pernah berbohong, bahkan ia seorang yg rajin beribadah, menyempatkan waktu buat shalat di tengah kesibukannya. Tiba-tiba datanglah pedagang baru yg menyamauya dgn modal yg berlimpah. Maka ketika pedagang yg ta’at ini berusaha melakukan perlawanan yg tak sehat dgn tujuan menghentikan lawannya, maka dia telah terkena penyakit hasud. Biasanya ia mau melakukan apapun demi mendapatkan keuntungan lebih besar. Sehingga ia melupakan kaedah berdagang yg baik.

Kedua, bahaya hasud ialah  Ø§Ù„إفضاء الى فعل المعاصى al-Ifdha’u ila fi’lil ma’ashi, yaitu membuka pintu terjadinya makshiat. Bahwa I hasud biasanya membutuhkan pertolongan orang lain buat menghilangkan nikmat orang yg dihasudi. Secara otomatis si hasud mau menarik orang lain melakukan kemaksiatan bahkan juga kejahatan. Misalkan meminta bantuan dukun, meminta bantuan preman atau meminta bantuan orang lain buat melakukan fitnah dan seterusnya.

Ini berarti perasaan hasud menyeret orang lain melakukan makshiat. Bahkan mau menambah makshiat dirinya sendiri, sebab ketika si hasud meminta bantuan kepada orang lain, ia mau menggunakan berbagai macam cerita dan mengarang kebohongan, bukankah ini merupakan makshiat baru?

Bahaya hasud yg Ketiga ialah,حرمان الشفاعة   hirmantus syafa’ah, yaitu menghalangkan diri dari syafaat besok di hari kiamat. Artinya, orang yg selama hidupnya melakukan hasud walaupun memiliki amal tak mau mendapatan syafaat dari Rasulullah saw.

Keempat, hasud dapat menyebabkan orang masuk neraka (duhulun nar). Bahaya keempat ini merupakan dampak dari berbagai bahaya yg lain. Secara otomatis orang yg amalnya telah terhapus dan tak mendapatkan syafaat dari manapun, maka dapat dipastikan bahwa nerakalah tempatnya kelak.

Kelima, الإفضاء الى ضرار غيره al-ifdha’ ila dharari ghairihi. Bahwa hasud dapat membahayakan orang lain. Hal ini sering terjadi sebab orang mau berusaha semaksimal mungkin demi tercapainya tujuan melenyapkan nikmat yg dihasudi. Ini biasanya mau membawa-bawa orang lain. Sebagaimana hasud menyeret orang lain buat melakukan makshiat.

Misalnya, buat menjatuhkan saingan bisnis yg selama ini telah mapan dalam kepailitan, orang yg hasud mau menggunakan berbagai macam cara. Diantaranya membuat fitnah melalui berbagai media yg ia suarakan lewat mulut orang lain. Sehingga pemilik mulut itulah yg akhinya terkena imbasnya.

Bisa juga orang yg hasud itu dgn sengaja mau menghilangkan kenikmatan orang lain dgn cara membakar rumah orang tersebut ketika tidur. Padahal di dalam rumah itu ada pembantu dan keluarga lainnya. Secara otomatis mereka yg tak tahu-enahu urusan ikut menjadi korban. 

Bahaya keenam ialah,  Ø§Ù„تعاب والهم من غير فائدةat-ta’ab wal ham min ghairi faidatin. Artinya orang yg hasud selalu disibukkan dgn masalah yg tak ada faedahnya dan juga dirundung kesedihan yg tak terbatas. Misalkan orang yg merasa hasud dgn tetangga yg membeli mobil, maka ia mau selalu kepikiran bagaimana caranya membeli mobil seperti tetangga sebelah, atau bagaimana caranya supaya mobil tetangga sebelah itu cepat rusak. Maka berulahlah dia dgn melakukan berbagai intrik yg menyibukkan dirinya sendiri. Padahal, yg demikian itu tak pernah dipikirkan oleh tetangga sebelah.

Parahnya lagi, sebelum si hasud berhasil merusak mobil ternyata tetangga sebelah telah menukar mobil itu dgn mobil yg lebih baru dan lebih canggih. Maka berpikirlah si hasud dgn intriknya lagi, disibukkanlah dia dgn berbagai pikiran yg menyedihkan hati dan tak pernah berhenti.

Ketujuh,  Ø£Ø¹Ù…Ù‰ القلب حتى يكاد لايفهم حكما من الله ‘amal qalbi hatta yakada la yafhamu hukman min ahkamillahi ta’ala. Hasud mau menyebabkan seseorang buta hatinya dan tak mempedulikan lagi aturan syariat dan hukum Allah swt. Mata hati si hasud telah buta, sehingga ia tak peduli bahwa orang yg dihasudi, yg hendak direbut kenikmatannya ialah saudara sendiri, teman sendiri, sahabat, keluarga sendiri, bahkan juga orang tua sendiri. Begitu pekatnya rasa kebencian dalam hati itu sehingga menutup mata dari pemahaman agama. Si hasud tak lagi dapat mengenali hukum Allah, ia tak peduli lagi dgn ancaman Allah bagi orang yg durhakan, menghianati atau memfitnah keluarga sendiri.

Banyak sekali contoh yg menunjukkan betapa sengitnya persaingan dunia bisnis biasa terjadi antar saudara (adik-kakak) dalam satu keluarga. Karena hasud, kawan dapat menjadi lawan dan saudara dapat menjadi terdakwa.

Terakhir, yg kedelapan ialah  Ø§Ù„حرمان والحذلان alhirmanu wal hidzlanu. Bahwa hasud itu mau menjadikan seseorang terhalang dari keberhasilan. Artinya, si hasud mau semakin menjauhi diri dari kesuksesan. Meskipun si hasud berhasil mencelakai orang lain tetapi ia sama sekali tak puas. Bahkan ia mau semakin merasa jauh dari keberhasilan. Sebagaimana orang yg semakin haus sebab minum air laut.

Demikianlah hutbah jum’ah kali ini semoga Allah swt menjaga hati kita menjauhi hasud dan beberapa penyakit hati lainnya yg sangat merugikan.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ Ø§ÙŽÙ†ÙŽÙ‘ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا Ù†ÙŽÙ‡ÙŽÙ‰ ÙˆÙŽØ§Ø¹Ù’لَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

 

Redaktur: Ulil Hadrawy

  

            `





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.