Ini sepuluh Keutamaan Silaturahim

Al-Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri dalam Kitab At-Targhib wat Tarhib minal Haditsis Syarif (Beirut, Darul Fikr, 1998 M/1418 H: juz III, halaman 267-268) menyebutkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim yg menunjukkan keutamaan silaturahim. 

Pada hadits ini, Rasulullah mengaitkan keimanan terhadap Allah serta hari akhir dan hubungan baik melalui silaturahim, pemuliaan tamu, dan perkataan baik. Demikian kami kutip hadits riwayat Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليصل رحمه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت

Artinya, “Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW ia bersabda, ‘Siapa saja yg beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Siapa saja yg beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menjaga hubungan baik silaturahim dgn kerabatnya. Siapa saja yg beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yg baik atau diam,’” (HR Bukhari dan Muslim).

Syekh Sulaiman Al-Bujairimi menyebut setaknya 10 keutamaan silaturahim dgn mengutip beberapa hadits di dalamnya:

وَفِي صِلَةِ الرَّحِمِ عَشْرُ خِصَالٍ مَحْمُودَةٍ

Artinya, “Dalam silaturahim terdapat sepuluh hal terpuji,” (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: 2007 M/1427-1428 H], juz III, halaman 272).

Sepuluh keutamaan bagi orang yg menjaga silaturahim ialah sebagai berikut:

1. Ridha Allah. Pasalnya, silaturahim ialah perintah-Nya.

2. Membuat bahagia kerabat atau idkhalus surur.

وَقَدْ وَرَدَ فِي الْخَبَرِ  إنَّ أَفْضَلَ الْأَعْمَالِ إدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى الْمُؤْمِنِ

Artinya, “Telah tersebut dalam sebuah hadits, ‘Salah satu amal paling utama ialah idkhalus surur atau memasukkan kebahagiaan ke dalam hati orang yg beriman.’”

3. Membuat bahagia malaikat sebab malaikat senang pada silaturahim.

4. Melahirkan memori atau ingatan positif dari orang beriman terhadap mereka yg menjaga silaturahim.

5. Membuat hati dan pikiran Iblis susah sebab mereka menghendaki semangat persaudaraan manusia pecah.

6. Menambah berkah umur.

7. Menambah keberkahan rezeki.

8. Membuat bahagia ayah dan kakek yg telah wafat sebab mereka senang kalau keturunannya menjaga hubungan kekerabatan.

9. Menambah muruah.

10. Menambah pahala setelah mereka yg menjaga silaturahim wafat sebab sebab kerabat-kerabat mau menyebut kebaikannya semasa hidup.

Sebuah hadits dari Anas bin Malik RA menyebutkan sebagai berikut:

وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثَلَاثَةٌ فِي ظِلِّ الْعَرْشِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ : وَاصِلُ الرَّحِمِ وَامْرَأَةٌ مَاتَ زَوْجُهَا وَتَرَكَ أَيْتَامًا فَتَقُومُ عَلَيْهِمْ حَتَّى يُغْنِيَهُمْ اللَّهُ أَوْ يَمُوتُوا وَرَجُلٌ اتَّخَذَ طَعَامًا وَدَعَا إلَيْهِ الْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ 

Artinya, “Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Ada tiga orang yg mendapat naungan Arasy pada hari kiamat: orang yg menjaga silaturahim, seorang istri yg ditinggal mati suaminya kemudian membesarkan anak-anak yatimnya sampai Allah mencukupi mereka atau sampai mereka wafat, dan orang yg membuat makanan kemudian mengajak anak yatim dan orang miskin buat makan.’”

Syekh Sulaiman juga mengutip hadits berikut ini dalam rangka menjelaskan keutamaan silaturahim:

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْت فِي الْجَنَّةِ قُصُورًا مِنْ دُرٍّ وَيَاقُوتٍ وَزُمُرُّدٍ يُرَى بَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا وَظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا ، فَقُلْت : يَا جِبْرِيلُ لِمَنْ هَذِهِ الْمَنَازِلُ ؟ قَالَ : لِمَنْ وَصَلَ الْأَرْحَامَ وَأَفْشَى السَّلَامَ وَأَطَابَ الْكَلَامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَرَفَقَ بِالْأَيْتَامِ وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Aku melihat rumah mewah yg terbuat dari permata, yaqut, dan batu zamrud di surga. Dalamnya terbayg dari luar. Luarnya pun terbayg dari dalam.’ Aku bertanya, ‘Untuk siapa rumah itu Jibril?’ ‘Untuk mereka yg menjaga hubungan baik dgn kerabat, mereka yg menebar salam perdamaian, mereka yg berkata baik, mereka yg member makan orang lain, mereka yg ramah terhadap anak yatim, dan mereka yg shalat malam di tengah orang lain tertidur,’ jawab Jibril.”

Demikian sejumlah keterangan yg disampaikan Syekh Sulaiman Al-Bujairimi perihal keutamaan silaturahim. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.