– Militer Israel tak mau berhenti menyerang Gaza, Palestina, bila kelompok-kelompok bersenjata setempat terus melakukan serangan rudal.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. Ia mengatakan, sirene serangan udara terdengar di selatan Israel selama dua hari berturut-turut.
IDF, kata Netanyahu, mengatakan bahwa sekitar 50 roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel, 90 persen di antaranya dicegat.
Serangan rudal itu disambut dgn tanggapan keras, dgn melakukan serangan terhadap sasaran di Gaza.
“Kami sekarang menyerang dgn pesawat, tank, dan helikopter,†kata Netanyahu, dikutip dari Arrahmahnews, Selasa, 25 Februari 2020
Hal itu diumumkan Netanyahu ketika ia mengunjungi baterai sistem pertahanan udara Iron Dome di wilayah Ashdod. Dia juga menambahkan pesan khusus buat para pemimpin militan Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ).
“Jika keheningan tak kembali, Anda berikutnya. Saya tak berencana buat menyerah. Di luar serangan keras terhadap musuh-musuh kita, Hamas dan Jihad Islam perlu memahami – (serangan rudal terhadap Israel) ini tak mau berlanjut. Jika mereka tak sepenuhnya berhenti, kami harus mengaktifkan rencana yg kami siapkan buat kampanye luas,” ujarnya.
Pihaknya, kata Netanyahu, sangat sadar mau harga yg dibayar tentara IDF, wajib militer, dan keluarga mereka mau membayar dalam kampanye semacam itu.
“Saya tak terburu-buru berperang, tetapi bila Israel terpaksa melancarkan serangan besar, celakalah Hamas dan Jihad Islam ketika hari itu tiba! Itu pilihan mereka,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa ancamannya bukanlah kata-kata kosong, dan bahwa dia mau melakukan apa yg diperlukan buat memulihkan keamanan bagi orang-orang di Israel Selatan.