Khofifah Ajak Perempuan Muslimat NU Bebaskan Masyarakat dari Jeratan Rentenir

– Lebih dari 5 ribu warga Nadhlatul Ulama (NU) mengikuti Haul akbar pendiri Muslimat NU dan kajian inspirasi 1441 dilaksanakan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Minggu, 22 September 2019.

Pada perhelatan Haul Akbar ini dihadiri ulama dari Makkah yakni Syekh Muhammad bin Ismail dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU yg juga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
 
Pada kesempatan itu, Khofifah meminta Muslimat NU meningkatkan progresifitas dakwah melalui bidang ekonomi supaya tak ada lagi perempuan dan warga Muslimat yg terjerat rentenir. 

“Muslimat NU perlu mengasah kembali semangat juang, keteladanan para pendiri khususnya Kiai Abdul Wahab Hasbullah yg sejak 1924 telah menggagas Nahdlatut Tujjar,” kata Khofifah, dikutip dari situs resmi NU, Senin, 23 September 2019.
 
Pihaknya sangat berharap perempuan Muslimat NU dapat mewujudkan komitmen buat membebaskan masyarakat dari kemiskinan dan jeratan renternir.

Baca Juga:  Sambut Natal dan Tahun Baru, PBNU Ajak Umat Bangun Persaudaraan Kemanusiaan

“Hal itu dapat dilakukan melalui koperasi dan program perkreditan rakyat yg lebih luas jangkauannya,” terangnya.

“Dakwah melalui penguatan program ekonomi ini, perlu lebih progresif seiring dgn program arus ekonomi baru yg digagas wakil presiden terpilih KH Ma’ruf Amin,” lanjutnya.

Karena itu, kata Khofifah, Muslimat NU harus terus belajar dan mengikhtiarkan hal tersebut,” tegasnya. 

Pada kegiatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan terkait Financial Technology yg sedang digagas oleh MUI.

“Fintech ini dapat menjadi penguatan dakwah bil maal yg harus dilakukan Muslimat NU,” ujarnya.

“Saat Rakernas Muslimat NU, Insyaallah kita mau meluncurkan aplikasi e-commerce Muslimat NU. Supaya yg rumahnya di ujung Pacitan, yg rumahnya di ujung Trenggalek, yg rumahnya di ujung Situbondo, yg punya produk tak perlu repot-repot harus membuat gudang. Tetapi produk dapat dipasarkan, begitu juga sebaliknya,” jelasnya.

Baca Juga:  Ketua PCNU Sumenep Catat Ada 5 TK dan 7 Pesantren Menganut Paham Wahabi

Aplikasi ini. menurut Khofifah, dapat berseiring dgn program Pemprov Jatim One Pesantren One Product atau OPOP. 

“Harapannya, ketika terdapat produk terpilih maka dibimbing, didampingi dan dikembangkan supaya berkualitas dan berdaya saing, juga layak jual tak hanya di dalam, tetapi juga di luar negeri,” pungkasnya.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.