Khutbah I
اَلْØَمْد٠لله٠الْمَلÙك٠الدَّيَّانÙØŒ وَالصَّلَاة٠وَالسَّلَام٠عَلَى Ù…ÙØَمَّد٠سَيÙّد٠وَلَد٠عَدْنَانَ، وَعَلَى آلÙه٠وَصَØْبÙه٠وَتَابÙعÙيْه٠عَلَى مَرÙÙ‘ الزَّمَانÙ. أَشْهَد٠أَنْ لَّا Ø¥Ùلهَ Ø¥Ùلَّا الله٠وَØْدَه٠لَا شَرÙيْكَ لَه٠الْمÙنَـزَّه٠عَن٠الْجÙسْمÙيَّة٠وَالْجÙهَة٠وَالزَّمَان٠وَالْمَكَانÙØŒ وَأَشْهَد٠أَنَّ سَيÙّدَنَا Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙوْلÙه٠الَّذÙيْ كَانَ Ø®ÙÙ„ÙÙ‚Ùه٠الْقÙرْآنَ
أَمَّا بَعْدÙØŒ عÙبَادَ الرَّØْمٰنÙØŒ ÙَإنÙّي Ø£ÙوْصÙيْكÙمْ ÙˆÙŽÙ†ÙŽÙْسÙÙŠ بÙتَقْوَى الله٠المَنَّانÙØŒ اَلْقَائÙÙ„Ù ÙÙÙŠ ÙƒÙتَابÙه٠الْقÙرْآنÙ: يَا أَيّÙهَا النَّاس٠اتَّقÙوا رَبَّكÙم٠الَّذÙÙŠ خَلَقَكÙمْ Ù…Ùنْ Ù†ÙŽÙْس٠وَاØÙدَة٠وَخَلَقَ Ù…Ùنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ Ù…ÙنْهÙمَا رÙجَالًا ÙƒÙŽØ«Ùيرًا ÙˆÙŽÙ†Ùسَاءً Ûš  وَاتَّقÙوا اللَّهَ الَّذÙÙŠ تَسَاءَلÙونَ بÙه٠وَالْأَرْØَامَ Ûš  إÙنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكÙمْ رَقÙيبًا
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Di siang hari yg patut kita syukuri ini, marilah kita bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya. Khatib mengajak jamaah sekalian buat senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada-Nya, sebab dgn takwa, Allah mau memberikan jalan keluar dari problematika kehidupan yg kita alami, juga mau memberi kita anugerah yg melimpah tanpa disangka-sangka dari mana jalannya.
Jamaah kaum muslimin yg disaygi AllahÂ
Islam ialah agama yg sempurna. Di dalamnya ada ajaran-ajaran mulia yg mengandung tuntunan ideal bagi orang-orang Islam, bahkan bagi seluruh manusia di muka bumi. Jika melihat ajaran Islam, maka kita mendapati ada aspek vertikal dan ada pula aspek horizontal.
Â
Aspek vertikal dalam agama Islam atau sering disebut dgn hablun minallah ialah hubungan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala yg harus dijaga dgn menaati dan menjalankan kewajiban-kewajiban yg telah ditetapkan-Nya, seperti shalat lima waktu yg kita kerjakan setiap hari, puasa Ramadhan, ibadah haji dan lain-lain. Adapun aspek horizontal atau yg sering disebut dgn hablun minannas, ialah hubungan kita dgn manusia yg harus dijaga.Â
Dua aspek ini sangat penting kita pelihara, sehingga hubungan kita kepada Allah maupun hamba-Nya selalu terpelihara. Berangkat dari sini, dgn menjaga dua aspek hubungan vertikal dan horizontal, maka mau tercipta masyarakat yg tenteram dan damai.
Â
Jamaah salat Jumat yg diberkahi Allah subhanahu wa ta’ala
Berbicara hal yg telah disebutkan, salah satu aspek yg kadang tak dipandang penting oleh sebagian dari kita ialah hubungan sesama manusia di antara kita, salah satunya mengenai penghormatan kita kepada perempuan. Beberapa waktu lalu kita dapati kabar soal korban pelecehan seksual. Peristiwa ini bukanlah hal yg baru di dunia ini. Namun, pantaskah kita sebagai muslim yg taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala buat menganggap normal perbuatan tersebut? Tentu tak!
Islam mengajarkan kita buat menghormati semua manusia, baik laki-laki dan perempuan, tanpa pandang bulu. Islam menempatkan perempuan di posisi yg mulia, sebagaimana laki-laki. Keduanya ialah makhluk ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala. Tidak berhak bagi laki-laki buat berbuat senonoh kepada perempuan, begitu pun sebaliknya. Laki-laki harus menghormati perempuan, begitu pun sebaliknya.Â
Â
Jamaah yg dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umatnya buat menghormati perempuan. Salah satunya ialah dgn menyadarkan kita atas pentingnya menghormati ibu kita, dan ibu kita ialah seorang perempuan, maka perempuan haruslah dihormati oleh kita semua. Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
جَاءَ رَجÙÙ„ÙŒ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ النَّبÙÙŠÙÙ‘ØŒ Ùَقَالَ: مَنْ Ø£ÙŽØÙŽÙ‚ÙÙ‘ النَّاس٠بÙØÙسْن٠صَØَابَةÙØŸ قَالَ: Ø£ÙÙ…Ùّكَ. قاَلَ: Ø«ÙÙ…ÙŽÙ‘ مَنْ؟ قَالَ: Ø«ÙÙ…ÙŽÙ‘ Ø£ÙÙ…Ùّكَ. قَالَ: Ø«ÙÙ…ÙŽÙ‘ مَنْ؟ قَالَ: Ø«ÙÙ…ÙŽÙ‘ Ø£ÙÙ…Ùّكَ. قَالَ: Ø«ÙÙ…ÙŽÙ‘ مَنْ؟ قَالَ: Ø«ÙÙ…ÙŽÙ‘ أَبÙوْكَ. (رَوَاه٠الْبÙخَارÙÙŠÙÙ‘ ÙˆÙŽÙ…ÙسْلÙÙ…ÙŒ)
Artinya, “Seorang sahabat datang kepada Nabi saw, kemudian bertanya: ‘Siapakah manusia yg paling berhak buat dihormati?’ Nabi saw menjawab: ‘Ibumu’. Kemudian siapa wahai Nabi?’ ‘Ibumu’, jawab Nabi lagi. ‘Kemudian siapa lagi wahai Nabi?’’ ‘Ibumu”. Kemudian siapa wahai Nabi?’ ‘Bapakmu’, jawab Nabi kemudian’.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghimbau kepada para suami buat memuliakan istrinya dgn berbuat baik kepada mereka. Apabila ia memberi nasihat, maka harus menasihati dgn cara yg baik, tak membentak-bentak istri. Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اسْتَوْصÙوا بÙالنÙّسَاء٠خَيْرًا
Artinya: “Perlakukanlah wanita dgn baik.†(HR Muslim).
Di hadis lain Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرÙÙƒÙمْ خَيْرÙÙƒÙمْ Ù„ÙلنّÙسَاء٠(رواه الØكيم عن ابن عباس)
Artinya: “Sebaik-baik kamu ialah yg paling baik kepada perempuan.†(HR al-Hakim dari Ibnu Abbas).
Baca: Perempuan ialah Cermin Laki-Laki
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Islam ialah agama kasih sayg pembawa rahmat bagi alam semesta. Islam membawa petunjuk bagi manusia buat menuju kehidupan yg lebih baik setelah sebelumnya terkungkung pada adat istiadat zaman jahiliah yg penuh dgn kezaliman.
Pada zaman jahiliah, perempuan amatlah tak berharga dan hina. Fakta-fakta sejarah mengungkapkan, beribu tahun sebelum Islam datang, khususnya di zaman Jahiliah, perempuan dipandang tak memiliki kemanusiaan yg utuh. Mereka tak berhak bersuara, tak berhak berkarya, dan tak berhak memiliki harta. Pada masa itu, banyak orang tua yg menguburkan anak perempuannya secara hidup-hidup sebab khawatir menanggung malu. Budaya jahiliah merendahkan perempuan dan memandangnya sebagai makhluk hina.Â
Â
Islam hadir membela kelompok tertindas baik secara kultural maupun struktural. Di antara kelompok yg tertindas pada masa sebelum Islam ialah perempuan. Tidak heran bila misi Rasulullah saw banyak berkaitan dgn upaya-upaya pembelaan dan pemberdayaan kaum perempuan. Islam datang memproklamirkan kemanusiaan perempuan sebagai manusia utuh.Â
Mengenai keadilan terhadap seluruh manusia, Allah subhanahu wa ta’ala sangat adil ketika menghitung amalan orang-orang beriman, baik laki-laki atau pun perempuan, bila mereka berbuat baik maka mau masuk surga. Dalam Al-Quran surah Surat al-Mu’min Ayat 40 Allah berfirman:
وَمَنْ عَمÙÙ„ÙŽ صَالÙØًا Ù…Ùنْ ذَكَر٠أَوْ Ø£Ùنْثَىٰ ÙˆÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ Ù…ÙؤْمÙÙ†ÙŒ ÙÙŽØ£ÙولَٰئÙÙƒÙŽ يَدْخÙÙ„Ùونَ الْجَنَّةَ ÙŠÙرْزَقÙونَ ÙÙيهَا بÙغَيْر٠ØÙسَابÙ
Artinya, “Siapa pun yg mengerjakan amal yg saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka mau masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab.†(QS al-Mu’min: 40).
Baca: Khutbah Jumat: Keharusan Bersikap Baik kepada Istri
Jamaah salat Jumat yg dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala
Sebagai orang yg beragama Islam dan beriman kepada Allah, marilah kita hormati perempuan, jaga hak-haknya. Jangan biarkan kasus pelecehan seksual terhadap perempuan kembali muncul di tengah-tengah kita. Terkait pelecehan seksual, Mufti Mesir, Syauqi Ibrahim Allam menyatakan:
ÙَالتَّØَرّÙش٠الْجÙنْسÙيّ٠بÙالمَرْأَة٠مÙÙ†ÙŽ الْكَبَائÙرÙØŒ ÙˆÙŽÙ…Ùنْ أَشْنَع٠الأَÙْعَال٠وَأَقْبَØÙهَا ÙÙÙŠ نَظْر٠الشَّرْع٠الشَّرÙيْÙÙØŒ وَلَا يَصْدَر٠هَذَا الْÙÙعْل٠إÙلَّا عَنْ Ø°ÙŽÙˆÙÙŠ النّÙÙÙوْس٠المَرÙيْضَة٠وَالأَهْوَاء٠الدَّنÙيْئَة٠الَّتÙÙŠ تَتَوجَّه٠هÙمَّتÙهَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ التَّلَطّÙخ٠وَالتَّدَنّÙس٠بÙأوْØَال٠الشَّهَوَات٠بÙطَرÙيقة٠بَهÙيْمÙيَّة٠وَبÙلَا ضَابط٠عَقْليّ٠أو إنْسَانÙيّ
Artinya: “Kekerasan seksual terhadap perempuan termasuk dosa besar, dan tindakan yg paling keji dan buruk dalam pandangan syariat. Kekerasan seksual hanya lahir dari jiwa-jiwa yg sakit dan birahi-birahi rendahan sehingga kemauannya hanya menghamburkan syahwat dgn cara binatang, di luar nalar logis dan nalar kemanusiaanâ€.
Marilah kita sama-sama mencegah kekerasan seksual. Di mulai dari sendiri, kemudian mengajarkannya kepada orang-orang di sekitar kita mau pentingnya menghormati dan menjaga hak-hak perempuan. Dengan demikian, kita telah menjaga hubungan baik dgn Allah dan juga hamba-hamba-Nya, sehingga kehidupan sosial masyarakat di tengah-tengah kita menjadi aman dan tenteram. Tentunya di bawah naungan kasih sayg dan keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala.
بَارَكَ الله Ù„ÙÙŠ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙمْ ÙÙÙŠ اْلقÙرْآن٠اْلعَظÙيْم٠وَنَÙَعَنÙÙŠ ÙˆÙŽØ¥ÙيَّاكÙمْ بÙمَا ÙÙيْه٠مÙنْ آيَة٠وَذÙكْر٠الْØÙŽÙƒÙيْمÙ. Ø£ÙŽÙ‚Ùوْل٠قَوْلÙÙŠ هَذَا ÙَأسْتَغْÙÙر٠اللهَ العَظÙيْمَ Ø¥Ùنَّه٠هÙÙˆÙŽ الغَÙÙوْر٠الرَّØÙيْمÂ
*
Â
Khutbah II
Â
الْØَمْد٠لÙلَّه٠وَالْØَمْد٠لÙلَّه٠ثÙمَّ الْØَمْد٠لÙلَّهÙ. أَشْهَد٠أنْ لّآ إلَهَ Ø¥Ùلَّا الله٠وَØْدَه٠لَا شَرÙيكَ Ù„ÙŽÙ‡ÙØŒ وَأَشْهَد٠أنَّ سَيÙّدَنَا Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙوْلÙه٠الَّذÙيْ لَا نَبÙيّ بعدَهÙ. اَللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ صَلÙÙ‘ وَسَلÙّمْ عَلَى نَبÙÙŠÙّنَا Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى Ø£ÙŽÙ„Ùه٠وَأَصْØَابÙه٠وَمَنْ تَبÙعَهÙمْ بÙØ¥ÙØْسَان٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ يَوْم٠القÙيَامَةÙ
أَمَّا بَعْدÙØŒ Ùَيَا أَيّÙهَا النَّاس٠أÙوْصÙيْكÙمْ ÙˆÙŽÙ†ÙŽÙْسÙيْ بÙتَقْوَى الله٠Ùَقَدْ Ùَازَ الْمÙتَّقÙوْنَ. Ùَقَالَ الله٠تَعَالَى: Ø¥Ùنَّ اللهَ وَمَلَائÙكَتَه٠يÙصَلّÙوْنَ عَلَى النَّبÙيّÙØŒ يٰأَ يّÙها الَّذÙيْنَ آمَنÙوْا صَلّÙوْا عَلَيْه٠وَسَلّÙÙ…Ùوْا تَسْلÙيْمًا. اَللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ صَلÙÙ‘ عَلَى سَيÙّدَنَا Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى أَل٠سَيÙّدَنَا Ù…ÙØَمَّدÙ. اللهÙمَّ اغْÙÙرْ Ù„ÙلْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ وَاْلمÙؤْمÙنَات٠وَاْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ وَاْلمÙسْلÙمَاتÙØŒ اَلْأَØْياء٠مÙنْهÙمْ وَاْلاَمْوَاتÙÂ
اللهÙمَّ ادْÙَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقÙرÙوْنَ وَالزَّلاَزÙÙ„ÙŽ وَاْلمÙØÙŽÙ†ÙŽ وَسÙوْءَ اْلÙÙتَن٠وَاْلمÙØÙŽÙ†ÙŽ مَا ظَهَرَ Ù…Ùنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدÙنَا Ø¥ÙنْدÙونÙيْسÙيَّا خآصَّةً وَسَائÙر٠اْلبÙلْدَان٠اْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمÙيْنَ. اللَّهÙمَّ أَرÙنَا الْØَقَّ Øَقًّا وَارْزÙقْنَا اتّÙبَاعَه٠وَأَرÙنَا الْبَاطÙÙ„ÙŽ بَاطÙلًا وَارْزÙقْنَا اجْتÙنَابَهÙ. رَبَّنَا آتÙناَ ÙÙÙ‰ الدّÙنْيَا Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙÙÙ‰ اْلآخÙرَة٠Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙ‚Ùنَا عَذَابَ النَّارÙ. وَاَلْØَمْد٠لÙلّٰه٠رَبّ٠الْعٰلَمÙيْنَÂ
عÙبَادَ اللهÙØŒ Ø¥Ùنَّ اللهَ يَأْمÙر٠بÙاْلعَدْل٠وَاْلإÙØْسَان٠وَإÙيْتاء٠ذÙÙŠ اْلقÙرْبىَ وَيَنْهَى عَن٠اْلÙÙŽØْشاء٠وَاْلمÙنْكَر٠وَاْلبَغْي٠يَعÙظÙÙƒÙمْ لَعَلَّكÙمْ تَذَكَّرÙوْنَ، وَاذْكÙرÙوا اللهَ اْلعَظÙيْمَ يَذْكÙرْكÙمْ، وَاشْكÙرÙوْه٠عَلىَ Ù†ÙعَمÙه٠يَزÙدْكÙمْ، ÙˆÙŽÙ„ÙŽØ°Ùكْر٠الله٠أَكْبَرْ
Â
Ustadz Amien Nurhakim, Musyrif Pesantren Luhur Ilmu Hadits Darus-Sunnah dan Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Â
Â
Uncategorized