Khutbah Jumat: Tolonglah Saudaramu, Allah Akan Menolongmu

Materi khutbah di bawah ini mengajak kita semua buat kembali kepada fitrah manusia sebagai makhluk sosial yg mau menolong mereka yg sedang dalam kesusahan. Islam sangat menganjurkan sikap ini.

 

 

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul “Khutbah Jumat: Tolonglah Saudaramu, Allah Akan Menolongmu”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَكْمَلَ لَنَا الدِّيْنَ وَأَتَمَّ عَلَيْنَا النِّعْمَةَ، وَجَعَلَ أُمَّتَنَا وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ خَيْرَ أُمَّةٍ، وَبَعَثَ فِيْنَا رَسُوْلًا مِّنَّا يَتْلُوْ عَلَيْنَا آيَاتِهِ وَيُزَكِّيْنَا وَيُعَلِّمُنَا الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ، أَحْمَدُهُ عَلَى نِعَمِهِ الْجَمَّةَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْــــكَ لَهُ شَهَادَةً تَكُوْنُ لـِمَنِ اعْتَصَمَ بِـهَا خَيْرَ عِصْمَةٍ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَرْسَلَهُ لِلْعَالـَمِيْنَ رَحْمَةً، وَفَرَضَ عَلَيْهِ بَيَانَ مَا أَنْزَلَ إِلَيْنَا فَأَوْضَحَ لَنَا كُلَّ الْأُمُوْرِ الـْمُهِمَّةِ، فَأَدَّى الْأَمَانَةَ وَنَصَحَ الْأُمَّةَ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِي الْفَضْلِ وَالْهِمَّةِ 

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَظِيْمِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍۗ وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ (البقرة: ٢٨٠)

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yg penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi buat senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dgn melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yg diharamkan.
 

Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,

Musibah akibat letusan gunung berapi dan banyaknya bantuan yg datang buat para korban yg terdampak mengingatkan kita mau sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

 

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ (رواه مسلم)

 

Maknanya: “Barang siapa meringankan suatu kesulitan dunia dari seorang mukmin, maka Allah ringankan darinya kesulitan di antara kesulitan-kesulitan di hari kiamat. Barang siapa memudahkan bagi orang yg kesulitan, maka Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)

 

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

 

“Barang siapa meringankan suatu kesulitan dunia dari seorang mukmin, maka Allah ringankan darinya kesulitan di antara kesulitan-kesulitan di hari kiamat.” Hal ini kembali kepada kaedah bahwa balasan yg diberikan kepada seseorang itu sejenis dgn amal yg ia lakukan. Banyak nash-nash semakna dgn hadits di atas, seperti hadits:

 

إنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ (رواه البخاري)

 

Maknanya: “Sesungguhnya Allah menyaygi di antara para hamba-Nya orang-orang yg penyayg” (HR. al Bukhari)

 

Begitu pula hadits:

 

إنَّ اللهَ يُعَذِّبُ الَّذِيْنَ يُعَذِّبُوْنَ النَّاسَ فِي الدُّنْيَا (رواه مسلم)

 

Maknanya: “Sesungguhnya Allah mau menyiksa orang-orang yg menyiksa orang lain di dunia” (HR. Muslim)

 

Kurbah yg disebutkan dalam hadits di atas ialah kesulitan besar yg menyebabkan seseorang dirundung kebingungan dan kesedihan. Tanfiis (naffasa) ialah meringankan beban seseorang dari kesulitan tersebut. Sedangkan tafriij (farraja) lebih besar dari itu, yaitu menghilangkan kesulitan dari seseorang sehingga sirna kegundahan dan kesedihannya. Jadi balasan dari tanfiis ialah tanfiis dan balasan dari tafriij ialah tafriij.

 

Al-Baihaqi meriwayatkan dari hadits Anas secara marfu’ bahwa suatu ketika salah seorang penghuni surga di hari kiamat melihat ke arah penduduk neraka. lalu salah seorang penghuni neraka berseru memanggilnya: “Wahai fulan, apakah engkau mengenaliku?” Penghuni surga pun menjawab: “Tidak, aku tak mengenalimu, siapakah engkau?” Penghuni neraka itu lalu berkata: “Aku yg pernah bertemu dgnmu di dunia dan engkau meminta seteguk air dariku lalu aku memberikannya kepadamu.” Penghuni surga itu kemudian menjawab: “Ya, aku kenal.” Lalu penghuni neraka itu pun berkata: “(Jika begitu) mohonkanlah pertolongan dari Allah buatku.” Nabi bersabda: “Lalu ia memohon kepada Allah dan berkata: “Jadikanlah aku pemberi syafaat buatnya.” Maka diterimalah syafa’atnya buat penghuni neraka itu sehingga diperintahkan kepada para malaikat buat mengeluarkan orang tersebut dari neraka.”

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Kesulitan di antara kesulitan-kesulitan di hari kiamat.” Hal ini disebabkan berbagai kesulitan dunia dibandingkan dgn kesulitan-kesulitan di akhirat tak ada apa-apanya. Dalam Shahih al-Bukhari dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُم فِي الْأَرْضِ سَبْعِيْنَ ذراعًا، وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ (رواه البخاري)

 

Maknanya: “Banyak orang yg bercucuran keringat di hari kiamat hingga menetes di tanah setinggi 70 hasta dan mengekang mereka hingga tingginya mencapai telinga-telinga mereka” (HR. al-Bukhari)

 

Dalam Shahih Muslim dari al-Miqdad ibn al-Aswad berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

تُدْنِي الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ فَيَكُوْن النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا (رواه مسلم)

 

Maknanya: “Pada hari kiamat, matahari mau mendekat kepada para hamba sehingga jaraknya dari mereka sekitar satu mil, maka orang-orang mau bercucuran keringat sesuai dgn amal mereka, di antara mereka ada yg keringatnya mencapai kedua mata kaki, ada yg mencapai dua lutut, ada yg mencapai dada dan ada yg terkekang mulutnya dgn keringatnya” (HR. Muslim)

 

Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barang siapa memudahkan bagi orang yg kesulitan, maka Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.” Hal ini menunjukkan bahwa kesulitan mau terjadi di akhirat. Allah telah menegaskan tentang hari kiamat bahwa hari itu ialah hari yg sulit dan tak mudah bagi orang-orang kafir. Kemudahan di hari itu hanya berlaku buat selain orang kafir. Allah ta’ala berfirman:

 

وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الكَافِرِينَ عَسِيرًا (الفرقان: 26)

 

Maknanya: “Dan itulah hari yg sulit bagi orang-orang kafir” (QS. Al-Furqan: 26)

 

Memudahkan orang yg kesulitan di dunia dalam segi harta ialah dgn salah satu dari dua hal:

 

Pertama, dgn memberikan waktu penundaan hingga mendapatkan kemudahan (mampu membayar hutangnya). Hukumnya wajib berdasarkan firman Allah ta’ala:

 

وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إلَىَ مَيْسَرَةٍ (البقرة: ٢٨٠)

 

Maknanya: “Dan bila (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan” (QS. Al-Baqarah: 280)

 

Atau kedua, dgn membebaskannya dari tanggungannya bila orang yg memberi kemudahan ialah orang yg menghutanginya. Jika bukan, maka dgn memberikan harta yg menghilangkan kesulitannya tersebut. Dua hal ini memiliki keutamaan dan pahala yg agung.

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهِ تَجَاوَزُوْا عَنْهُ لَعَلَّ اللهَ يَتَجَاوَزُ عَنَّا فَتَجَاوَزَ اللهُ عَنْهُ (رواه البخاري ومسلم)

 

Maknanya: “Ada seorang pedagang yg menghutangi orang-orang, maka bila ia melihat orang yg kesulitan membayar hutang, ia berkata kepada para pembantunya: Biarkan dan bebaskan dia, mudah-mudahan Allah mengampuni dan membebaskan kita, maka Allah pun mengampuni pedagang tersebut” (HR. al Bukhari dan Muslim)

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

 

مَاتَ رَجُلٌ فَقِيْلَ لَهُ بِمَ غَفَرَ اللهُ لَكَ؟ فَقَالَ كُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ فَأَتَجَّوَزُ عَنِ المُوْسِرِ وَأُخَفِّفُ عَنِ المُعْسِرِ (رواه البخاري ومسلم)

 

Maknanya: “Suatu ketika ada seorang laki-laki yg meninggal, maka ditanyakan kepadanya: dgn sebab apa Allah mengampuni dosa-dosamu?. Maka ia menjawab: Aku berdagang dan berjual beli dgn banyak orang, maka aku mempermudah terhadap orang-orang yg berkecukupan dan meringankan orang yg kesulitan” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

 

Dalam hadits yg lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

مَنْ أَرَادَ أَنْ تُسْتَجَابَ دَعْوَتُهُ وَأَنْ تكُشَفَ كُرْبَتُهُ فَلْيُفَرِّجْ عَنْ مُعْسِرٍ (رواه أحمد)

 

Maknanya: “Barang siapa yg mau dikabulkan doanya dan diangkat kesulitannya, hendaklah ia membebaskan orang yg kesulitan” (HR. Ahmad)

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

 

Demikian khutbah singkat pada siang hari yg penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Dan kita doakan mudah-mudahan saudara-saudara kita yg terkena dan terdampak musibah gunung Semeru, diberi ketabahan dan kesabaran serta jalan keluar dan kemudahan.

 

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

Ustadz Nur Rohmad, Katib Syuriyah MWCNU Dawarblandong, Mojokerto dan Pengasuh Majelis Ta’lim Nurul Falah, Mojokerto


Baca naskah khutbah lainnya:

 


 

​​​​​​​

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.