Khutbah Jumat: Zaman Berubah, Tetaplah Istiqamah!

Momentum khutbah Jumat ialah saat penting mengingatkan umat tentang pesan-pesan takwa kepada Allah, sebab ketakwaan menjadi parameter utama buat mengukur tingkat kemuliaan manusia. Istiqamah ialah kunci supaya semangat bertakwa senantiasa tertanam dalam diri hingga akhir hayat. 

Materi khutbah Jumat kali ini mengingatkan kembali bahwa zaman senantiasa bergerak secara dinamis. Banyak perubahan yg terjadi, baik secara teknologi, sosial-budaya, maupun tata kehidupan ekonomi dan politik. Namun, satu hal yg penting diperhatikan mustami‘ (penyimak khutbah Jumat): tetap di garis ketaatan kepada Allah subhanahu wata’ala. Komitmen inilah yg kita kenal dgn “istiqamah”.

Berikut contoh teks khutbah Jumat tentang “Zaman Berubah, Tetaplah Istiqamah!”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)
 


Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ الْمَوْجُوْدِ أَزَلًا وَأَبَدًا بِلَا مَكَانٍ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ الْأَتَمَّانِ الْأَكْمَلَانِ، عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ، أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (فصلت: ٣٠)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, buat senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dgn cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yg diharamkan.

Kaum Muslimin rahimakumullah,
Istiqamah ialah luzum tha’atillah: konsisten dalam ketaatan dan kepatuhan kepada Allah ta’ala. Orang yg istiqamah ialah orang yg senantiasa konsisten taat kepada Allah, melaksanakan segenap kewajiban dan meninggalkan berbagai perkara haram. Orang yg berhasil istiqamah dalam kataatan kepada Allah, maka surga-lah tempatnya di akhirat. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (فصلت: ٣٠)

Maknanya: “Sesungguhnya orang-orang yg mengatakan, ‘Tuhan kami ialah Allah’, kemudian mereka istiqamah, maka malaikat mau turun kepada mereka dgn mengatakan, ‘Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dgn surga yg telah dijanbilan Allah kepadamu’,”  (QS Fushshilat: 30).

Firman Allah “Kemudian mereka istiqamah” dalam ayat tersebut, menurut Sahabat Abu Bakar bermakna, “Mereka tak menyekutukan Allah dgn sesuatu apa pun.” Menurut Ibnu ‘Abbas, “Mereka konsisten dalam melaksanakan kewajiban.” Sementara kata Qatadah, “Istiqamah dalam ketaatan kepada Allah.”

Allah juga memerintahkan Nabi-Nya buat Istiqamah:

فَلِذَلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ  (الشورى: ١٥)

Maknanya: “Maka sebab itu serulah (mereka kepada agama ini) dan istiqamahlah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka”   (QS asy-Syura: 15)

Salah seorang sahabat pernah berkata kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, katakan kepadaku tentang Islam sebuah perkataan sehingga aku tak perlu bertanya lagi kepada siapa pun setelahnya.” Rasulullah menjawab:

قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ (رواه مسلم)

Maknanya: “Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah” (HR Muslim)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Istiqamah ialah salah satu tonggak yg sangat penting bagi sebuah bangsa atau umat supaya dapat berjaya, menempati posisi yg mulia dan memimpin lajunya peradaban dunia. Suatu umat atau sebuah bangsa yg kehilangan permata istiqamah ini mau kehilangan arah dan mudah dikalahkan oleh musuh-musuhnya. Karena dgn hilangnya istiqamah, moral mau rusak, perbuatan keji dan hina mau menyebar, kerusakan mau merajalela, kekacauan mau merata dan umat mau dihantui oleh rasa hasud, dengki dan permusuhan. Sebaliknya istiqamah mau memberikan buah yg manis di tengah-tengah umat yg berpegang teguh dgnnya. Seorang warga atau individu yg istiqamah mau hidup tenang, damai, taat dan tunduk kepada Allah, tak menyakiti orang lain, bersabar ketika disakiti orang lain, selalu berperan serta dalam melakukan perbaikan-perbaikan di tengah masyarakat dan membimbing orang yg tersesat ke jalan yg benar. 

Jamaah Shalat Jum’at yg berbahagia,
Jadi istiqamah ialah suatu keniscayaan bagi setiap individu dari sebuah umat atau bangsa, lebih-lebih para pemimpin. Pemimpin dalam skala besar ataupun kecil. Pemimpin dalam lingkup yg luas ataupun unit yg paling kecil. Mulai dari pemimpin suatu negara, pemimpin daerah, pemimpin perusahaan, sampai kepala rumah tangga.    

Imam Rifa’i pernah menyatakan:

اِسْتَقِمْ بِنَفْسِكَ يَسْتَقِمْ بِهَا غَيْرُكَ، كَيْفَ يَكُوْنُ الظِّلُّ مُسْتَقِيْمًا وَالْعُوْدُ أَعْوَجُ

“Istiqamahkan dirimu maka orang lain mau menjadi istiqamah sebabmu, bagaimana mungkin baygan sebuah benda mau lurus bila bendanya bengkok?”

Oleh sebabnya sebuah komunitas, perkumpulan atau institusi apa pun yg berharap baik dan merindukan kesuksesan dan kejayaan haruslah dimulai dari istiqamah pemimpinnya. Jika pemimpin dan yg dipimpin istiqamah, guru dan murid istiqamah, suami dan istri istiqamah, direktur dan karyawan istiqamah, pejabat dan rakyat istiqamah dan seluruh lapisan masyarakat di semua bidang dan lini senantiasa istiqamah, maka kebaikan dan kesalehan mau merata di tengah masyarakat kita.

Saudara-saudaraku seiman rahimakumullah,
Marilah kita selalu istiqamah di jalan Allah meski zaman berubah, walaupun tahun telah berganti. Kita manfaatkan masa-masa hidup yg sementara ini buat taat kepada Allah. Kehidupan kita di dunia ini ialah nikmat yg harus disyukuri dgn berupaya meraih kebaikan dunia dan akhirat. Kita diberi amanah berupa nikmat waktu, supaya kita beramal tanpa ditunda-tunda lagi, tanpa kebingungan dan kehilangan arah. Hari-hari kita hidup di dunia, itulah umur kita. Orang yg tak memanfaatkan umurnya maka umur itu yg mau melindasnya tanpa ia dapat meraih apa pun dari kehidupan yg fana ini. Al-Hasan al-Bashri pernah mengatakan:

ابْنَ آدَمَ، إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ، كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ، ذَهَبَ بَعْضُكَ

“Wahai manusia, engkau tak lain ialah hari-hari yg terus berjalan, setiap lewat suatu hari maka sebagian dari dirimu telah hilang dan lenyap.”

Bahkan al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi sangat menyaygkan waktu yg berlalu begitu saja hanya buat makan. Ia mengatakan:

 “Waktu yg sangat aku saygkan pergi begitu saja ialah saat aku makan.”

Kita mungkin tak dapat mencapai tingkatan beliau. Tapi setaknya apa yg beliau sampaikan menjadi cambuk bagi kita buat selalu memanfaatkan waktu dgn sebaik-baiknya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita terus istiqamah. Kita rawat dan jaga keimanan kita dari hal-hal yg merusak dan memutuskannya. Kita konsisten dalam taat kepada Allah. Ketaatan kepada Allah ialah cahaya di alam kubur, penyelamat di atas jembatan shirath di hari kemudian dan keberuntungan di hari kebangkitan. 

Marilah kita berdoa di hari yg penuh barakah ini. Mudah-mudahan kita dianugerahi kemampuan oleh Allah buat istiqamah, melakukan semua jenis kebaikan dan menjauhi segenap dosa dan kemaksiatan di sepanjang kehidupan. Sehingga kita menjadi insan-insan yg saleh dan layak menjadi pilar-pilar masyarakat madani yg kita cita-citakan. Marilah kita berdoa dgn doa Imam al-Hasan al-Bashri:

اللهم أَنْتَ رَبُّنَا فَارْزُقْنَا الْاسْتِقَامَةَ

 “Ya Allah, Engkau ialah Tuhan kami, maka karuniakanlah kepada kami istiqamah di jalan-Mu.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Demikian khutbah singkat pada siang hari yg penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
     أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Ketua Bidang Peribadatan & Hukum, Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia Kab. Mojokerto
 


Baca naskah khutbah Jumat lainnya:





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.