Kisah Rasulullah & Seorang Dukun

Ketika saat awal-awal Rasulullah mendakwahkan Islam, banyak pihak yg memusuhinya. Mereka tak hanya menyerang fisik Rasulullah, tapi juga psikis dan mentalnya. Berbagai macam dilakukan buat menjatuhkan harkat dan martabat Rasulullah. 

Salah satunya ialah dgn men-cap Rasulullah sebagai orang gila sebab mengaku sebagai nabi dan utusan Allah. Menyeru kepada penduduk Makkah buat masuk Islam dan menjadi pengikutnya. Dan menentang ajaran agama nenek moyg penduduk Makkah yg telah berlangsung berpuluh-puluh –bahkan beratus tahu- lamanya. 

Desas-desus Nabi Muhammad gila berhembus semakin kencang hingga orang-orang Makkah pada saat itu mengetahuinya. Bahkan isu tersebut sampai ke telinga Dhimad Al-Azdi, seorang dukun dari Azd Syanu’ah dari Yaman. Al-Azdi mendenggar isu Muhammad gila ketika ia tiba di Makkah.

Segera setelah mendapatkan kabar itu, Al-Azdi bergegas mencari Rasulullah. Mulanya, ia berkemauan buat mengobati Rasulullah supaya sembuh sakit jiwanya. Sebagaimana diketahui, Al-Azdi ialah seorang dukun yg memberikan pengobatan dgn cara menghembuskan angin.

Al-Azdi langsung menawarkan pengobatan kepada Rasulullah ketika keduanya bertemu. Jika Rasulullah bersedia dan memerlukannya, maka Al-Azdi mau sangat siap buat mengobatinya dgn metode hembusan angin.

“Sesungguhnya pujian itu bagi Allah. Kami memuji dan memohon pertolongan kepada-Nya. Siapa yg diberi petunjuk oleh Allah, tak seorang pun dapat menyesatkannya. Dan siapa yg disesatkan Allah, tak seorang pun dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Ilah selain Allah semata, yg tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad ialah hamba dan Rasul-Nya,” kata Rasulullah merespons penawaran Al-Azdi tersebu, sebagaimana tertera dalam buku Sirah Nabawiyah (Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, 2012).

Al-Azdi takjub dan terbelalak mendengar apa yg diucapkan Rasulullah. Ia tak menduga bahwa orang yg katanya gila dapat melafalkan kata-kata yg begitu menakjubkan. Lalu Al-Azdi meminta Rasulullah buat mengulangi semua kata-katanya tersebut. Rasulullah menuruti permintaan Al-Azdi dan mengulanginya sampai tiga kali.

Usai mendengar semua kata-kata Rasulullah tersebut, dukun yg semula hendak mengobati Rasulullah tersebut langsung menyatakan diri masuk Islam. Al-Azdi mengaku telah khatam dan menguasai semua kata-kata yg ada dalam kamus. Namun dalam sejarah karirnya sebagai dukun, ia tak pernah mendengar kata-kata menakjubkan yg diucapkan Rasulullah tersebut keluar dari mulut orang gila, tukang tenun, atau pun seorang penyair.

“Berikanlah tanganmu, biar aku berbaiat atas nama Islam,” kata Al-Azdi kepada Rasulullah. 

Dengan demikian, Al-Azdi kemudian menjadi salah satu dari sedikit orang selain penduduk Makkah yg masuk Islam pada awal-awal dakwah Rasulullah. (A Muchlishon Rochmat)





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.