Kisah Sayyidina Umar & Bocah Penggembala Kambing

Alkisah, suatu hari Sayyidina Umar bin Khattab berkeliling meninjau wilayah perkampungannya. Di tengah perjalanan, Umar melihat seorang budak kecil yg sedang menggembala puluhan kambing.
<>
Dalam benaknya, Umar mau menguji kepintaran budak kecil si penggembala kambing tersebut. Umar lalu mendekati budak itu dan mengutarakan niatnya buat membeli sebuah kambing yg digembala si bocah.

“Nak, kambingmu saya beli satu boleh?” tanya Umar mengawali perbincangannya.

“Saya ini budak, saya tak memiliki kewenangan buat menjual kambing ini. Semua kambing milik mabilan saya tuan,”jawab si penggembala dgn kejujurannya.

“Meski milik mabilanmu, kalau saya beli satu nanti kamu laporan kepada mabilan bahwa kambing yg kamu gembala dimakan macan satu ekor,” timpal Umar menguji dgn pura-pura mengajari sikap berbohong.

Dalam pikiran umar, si budak ini pasti mau melepaskan satu ekor buat dijual kepadanya. Namun tak diduga si Budak kecil ini memberikan jawaban lain.

“Saya tak mau melakukan itu tuan, sebab semuanya nanti dapat kelihatan. Meski juragan (pemilikkambing) tak tahu tetapi Allah mau mengerti dan mengetahui yg saya lakukan,” jawab si budak tegas.

Mendengar jawaban itu, Sayyidina Umar seketika menangis seraya menepuk-nepuk bangga di pundak punggung si budak. Dari peristiwa ini, Sayyidina Umar mendapat ilmu dari bocah penggembala.

Hikmah kisah ini ialah bahwa Allah itu Maha Tahu. Jadi manusia berbuat apapun meskipun tak diketahui siapapun namun Allah tetap mau mengerti. Maka berbuatlah yg baik-baik supaya dicatat dan mendapat balasan kebaikan dari Allah di hari akhir kelak. (Qomarul Adib)

* Kisah ini disampaikan Mustasyar PBNU KH Sya’roni Ahmadi yg menerangkan surat Al-Hadid dalam pengajian rutin Tafsir Al-Qur’an di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, Ahad (21/7).





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.