Komitmen NU buat Palestina dari Tahun ke Tahun

PeciHitam.org Nahdlatul Ulama selalu menyikapi setiap dialektika perkembangan dunia baik berupa kemajuan dalam bidang keilmuan atau dalam setiap konflik yg melibatkan komunistas Islam.

Jaringan NU yg tersebar di berbagai Negara menjadi bukti bahwa NU ialah ormas Dunia yg selalu berperan dalam dinamika permasalahan dunia.

Ormas yg berdiri sejak tahun 1926 ini juga terus berjuang sesuai kapasitasnya menyuarakan kemerdekaan secara penuh dan pengakuan kedaulatan Negara Palestina.

Bangsa Palestina ialah sebuah korban politik dunia yg tak berpihak kepada mereka setalah penghadiahan Tanah Palestina kepada Banga Israel di bawah Dekrit Balfour tahun 1917.

Komitmen Nahdlatul Ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan NU terwujud dalam berbagai usaha dialog, kecaman resmi bahkan penggalangan dana bagi Palestina. Berikut Ulasanya!

NU dan Penolakan kepada Penjajahan

Sikap Nahdlatul Ulama terhadap penjajahan terekam jelas dalam perjuangan kemerdekaan Negara Indonesia. Yang mana KH Hasyim Asy’ari pernah mengeluarkan fatwa tentang Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober tahun 1945. Resolusi ini ialah bentuk perjuangan Ulama dan Santri menolak adanya penjajahan di Nusantara.

Sikap ini sesuai dgn amanat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, ‘Bahwa Kemerdekaan itu ialah hak segala Bangsa dan oleh sebab itu maka Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, sebab tak sesuai dgn perikemanusiaan dan perikeadilan’.

Sikap ini terus dijaga dan diperjuangkan oleh segenap kader, simpatisan bahkan muslim yg berkultur Nahdlatul Ulama buat menjaga bangsa dan Negara dari penjajahan. NU berpandangan bahwa Penjajahan tak ubahnya seperti perbuatan Fir’aun yg dijelaskan dalam ayat;

Baca Juga:  Siap Perang, Iran Bersumpah Akan Membalas Jika AS Menyerang

إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلا فِي الأرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ (٤

Artinya; “Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dgn menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka[1111]. Sesungguhnya Fir’aun Termasuk orang-orang yg berbuat kerusakan” (Qs. Al-Qashash: 4)

Dan sikap Nahdlatul Ulama terhadap penjajahan dan pendudukan Bangsa Yahudi Israel di Tanah Palestina ialah jelas, harus dilawan. Banga Palestina yg berjuang buat kemerdekaannya dan kemudian meninggal dunia, NU pandang sebagai Mati Syahid, sebab mempertahankan jiwa dan hartanya (Tanah Air).

Komitmen NU buat Palestina

Sejak tahun 1926 telah terdapat komitmen NU buat membantu Palestina sebagai Bangsa yg terjajah oleh Israel. KH Said Aqil Siradj mengatakan bahwa setelah pendudukan Palestina oleh Israel, NU menggalang sebuah Solidaritas buat Palestina.

Baca Juga:  Ingin Pulang ke Negara Asalnya, Harapan Wanita ISIS Ini Ditolak Pemerintah Inggris

Dalam Muktamar ke-13 tahun 1938 di Menes Pandegelang Banten, KH. Abdul Wahab Hasbullah secara resmi menyampaikan sikap NU atas penderitaan Bangsa Palestina dalam sebuah pidato;

Pertolongan-pertolongan yg telah diberikan oleh beberapa komite di tanah Indonesia ini berhubung dgn masalah Palestina, tidaklah begitu memuaskan adanya. Maka sebaiknyalah NU dijadikan Badan Perantara dan Penolong Kesengsaraan umat Islam di Palestina. Maka pengurus atau anggota NU seharusnyalah atas namanya sendiri-sendiri mengikhtiarkan pengumpulan uang yg pendapatannya itu terus diserahkan kepada NU buat diurus dan dibereskan sebagai mana mestinya.

Dalam Muktamar ini juga diperintahkan keseluruh cabang Nahdlatul Ulama buat mengedarkan celengan (Kotak Infak) diperbuatan buat janda dan anak Yatim di Palestina. Komitmen NU buat Palestina ini terus berlanjut dalam Muktamar NU tahun 2015 di Jombang.

Dalam Muktamar ini hasilkan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia buat mengambil langkah tegas kepada Israel bila terus menerus merebut dan menduduki wilayah Palestina.

Tindakan tegas dapat berupa pemutusan hubungan diplomatik atau mengirimkan tentara Perdamaian melalui PBB. Rekomendasi ini juga menyantumkan klausul buat mendorong Politik Luar Negeri Indonesia melalui OKI dgn intensif mendukung Kedaulatan dan Kemerdekaan Palestina.

Baca Juga:  Luncurkan Roket ke Kedubes AS di Irak, Iran Kembali Serang Amerika

Terbaru, KH Said Aqil Siradj berbicara dalam sebuah Muktamar Virtual para tokoh Ulama Internasional terkait dgn rencana Israel mencaplok Tepi Barat. Muktamar ini diinisiasi oleh Syaikh Mahmoud al-Habbash, Ketua Mahkamah Agung Palestina pada tanggal 29 Juni 2020.

Yai Said berbicara bahwa selamanya NU mau terus mendukung Palestina sebagai Negara Merdeka yg bedaulat penuh, lepas dari penjajahan Israel. Karena Penjajahan hanya mau menimbulkan penindasan yg sangat dilarang dalam Islam.

Ash-Shawabu Minallah





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.