Lebih Modis, Wanita Arab Saudi Sah Tinggalkan Abaya

– Wanita Arab Saudi kini dapat mengenakan pakaian yg – bila dipakai beberapa tahun lalu – dapat membuat mereka bermasalah dgn polisi.

Mereka mulai meninggalkan abaya tradisional hitam polos yg menutupi seluruh tubuh, dgn pakaian yg lebih bergaya namun tetap sopan; seperti jumpsuit sporty, jubah modis, dan bahkan kimono.

Dilansir dari Wall Street Journal, Kamis, 10 Oktober 2019, perubahan aturan berpakaian bagi wanita Arab Saudi tersebut tak terlepas dari peran putra mahkota berusia 34 tahun Mohammed bin Salman. Ia mendorong masyarakat konservatif buat lebih terbuka dgn budaya luar.

Pangeran Mohammed mengatakan pada 2018 lalu, abaya tak wajib di bawah hukum Saudi atau Islam. Namun ia menegaskan wanita harus tetap mengenakan pakaian yg sopan. “Baik laki-laki maupun perempuan harus berpakaian sopan, tetapi Islam tak secara partikular mewajibkan (perempuan) harus mengenakan abaya atau mengenakan penutup kepala,” ujarnya seperti dikutip dari Telegraph.

Meski pemerintah telah memberi lampu hijau bagi perempuan Arab buat tak mengenakan abaya hitam polos, sebagian masyarakat konservatif tetap menentangnya, termasuk wanita. Di luar kota yg relatif kosmopolitan seperti Jeddah dan Riyadh, perempuan masih dapat mengalami pelecehan sebab dianggap melanggar tradisi Arab Saudi dalam berpakaian.

Baca Juga:  Arab Saudi Larang Penyiar TV Asal Palestina Tampil di Televisi, Ada Apa?

Sedangkan bagi mereka yg mendukung, berpendapat bahwa wajar apabila wanita Arab menemukan pakaian pengganti abaya yg tampak lebih bergaya atau praktis. Karena dgn itu, wanita Arab dapat lebih mengekspresikan identitas dirinya di ruang publik.

Sejak keputusan Pangeran Mohammed tersebut, wanita Arab juga lebih bebas bergerak di luar rumah. Mereka diizinkan mengemudi di jalan-jalan, jogging di tepi laut, dan bahkan bekerja di bidang profesi yg dulu hanya disediakan buat pria, seperti militer dan polisi.

Salah satu perempuan Arab yg menanggalkan abaya tradisional ialah Sarah Taibah. Aktris 30 tahun ini mengatakan telah mulai mengenakan cardigan panjang atau kimono sekitar empat tahun lalu.

Baca Juga:  Minus Indonesia, Arab Saudi Resmi Terbitkan Visa Turis 49 Negara

“Saya merasa seperti itu menjadi lebih dapat diterima secara sosial dan orang-orang dapat lebih membuka diri,” kata Taibah, dikutip dari Wall Street Journal.

Terlepas dari itu, abaya tradisional tampaknya masih menjadi pilar norma budaya bagi perempuan Arab. Namun mereka kini memiliki kebebasan secara legal apakah mengenakan abaya dgn jilbab longgar atau tak sama sekali. Sementara lainnya mulai memilih memakai jaket, kimono dan abaya yg terlihat pergelangan kaki dan betis.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.