Biasanya rumah orang muslim selalu dihiasi dgn al-Quran yg memenuhi lemari-lemari ruangan yg ada. Dari sekian banyak mushaf tersebut ada yg telah bertahun-tahun tak dipegang, ataupun dibersihkan, sehingga mengakibatkan kerusakan pada lembaran-lembarannya. Bisa sobek, dimakan rayap, lapuk ataupun sebab lain.<>
Sebagai sesuatu yg bersifat suci dan mulia, sebaiknya mushaf senantiasa dijaga dan dirawat dgn baik, walaupun itu telah dalam keadaan rusak dan robek akibat termakan zaman. Â Guna menjaga kehormatan serpihan mushaf yg berupa sobekan-sobekan kecil itu, sebaiknya segera saja membakarnya dan membeli mushaf yg baru lagi. Pertanyaan yg muncul kemudian, bagaimanakah hukum menginjak bekas bakaran Mushaf al-Quran tersebut ?
Jika memang benar-benar tahu bahwa bekas bakaran tersebut ialah mushaf Al Quran, maka tak boleh menginjaknya dgn maksud pengingkaran atau penghinaan, tetapi bila tak ada maksud mengingkari ataupun menghina, maka perbuatan tersebut tak apa-apa, sebab bekas bakaran mushaf Al Quran tersebut bukanlah disebut Mushaf lagi dan telah berubah status, wujud dan sifatnya
إذا عر٠أنذلك التراب أو الرماد هو رماد المصØÂÙ ÙÂلا يجوز له أنيطأه على وجه الإمتهانأو العناد
Jika telah diketahui bahwa abu atau bekas bakaran tersebut ialah mushaf, maka tak boleh menginjaknya dgn maksud ingkar atau menghina.
وأما إذا لم يكنقاصد للإمتهانولا معاندا ÙÂإنذلك لا يكونØÂراما، لأنه قد خرج عنكونه قرآنا وتبدلت ذاته وصÙÂته وشكله وهيئته
Sedangkan bila orang tersebut tak ada maksud ingkar atau menghina, maka tak apa-apa sebab bekas bakaran mushaf Al Quran tersebut bukanlah disebut Mushaf lagi dan telah berubah status, wujud dan sifatnya.
(Pen. Fuad H Basya/Red. Ulil H)