Paparkan Hubungan Negara & Agama, Ketum PBNU: Nasionalisme ialah Bagian dari Iman

– Pengurus Wilayah (PW) Nadhlatul  Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Pelantikan Pengurus Cabang (PC) NU di beberapa kabupaten/kota di Sulsel sekaligus meluncurkan Koin Muktamar NU di Sulsel, Rabu, 5 Februari 2020.

Kegiatan yg dihelat dalam rangka Hari Lahir (Harlah) NU ke-94 ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj.

Dalam sambutannya, Kiai Said menyampaikan bahwa dalam kajian Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) NU telah tuntas.

“Dari segi amanat agama maupun gagasan kita telah selesai. Inilah yg membuat kita umat Islam di Indonesia tak sama dgn di Arab maupun di Afrika. Kita telah tuntas persoalan itu, maka dari itu budaya Islam di Indonesia lebih unggul dibanding orang Arab maupun Asia,” ujar Kiai Said di Auditorium Universitas Islam Makassar (UIM), Rabu, 5 Februari 2020.

Baca Juga:  Undang Gus Muwafiq, Ansor Bondowoso Perkuat Wawasan Kebangsaan

Pada kesempatan itu, Kiai Said juga menyinggung pernyataan ulama dari partai Ikhwanul Muslimin di Mesir pada era tahun 60-an, Sayyid Qutb, terkait hubungan antara nasionalisme dan agama.

Menurut Sayyid Qutb, kata Kiai Said, sistem politik yg tak islami ialah jahiliyah. Nasionalisme juga jahiliyah. Hal itu, kata Kiai Said, sangat berbeda dgn ajaran ulama kita sekaligus Pendiri NU, KH. Hasjim Asy’ari.

“Betapa bedanya Sayyid Qutb dgn KH Hasjim Asy’ari. Kiai Hasjim mengatakan nasionalisme ialah bagian dari iman, Sayyid Qutb mengatakan nasionalisme ialah jahiliyah. Inilah perbedaan antara Ulama di Indonesia dgn ulama di negara lain,” ujar Kiai Said.

“Oleh sebab itu, ulama-ulama NU telah memahami hubungan antara nasionalis dan agama sebab ulama-ulama kita ialah nasionalis,” tegasnya.

Baca Juga:  Atasi Banjir, Ini 6 Rekomendasi LPBI PBNU

Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia ini juga menegaskan bahwa ulama harus menghormati budaya.

“Ulama harus menghormati budaya, itulah Islam Nusantara. Islam yg menerima budaya. Bahkan, agama Islam dibangun di atas budaya,” ujar Kiai Said.

Usai memberikan sambutan, Kiai Said bersama sejumlah tokoh Sulsel seperti Gubernur Nurdin Abdullah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe, dan Anregurutta AGH KH Sanusi Baco yg hadir pada kesempatan tersebut bersama-sama meluncurkan Koin Muktamar NU.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.