– Petugas dari Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 terlibat adu mulut dgn jemaah Shalat Jumat di salah satu masjid di Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar (Polman).
Cekcok tersebut terjadi ketika petugas hendak membubarkan pelaksanaan shalat jumat di masjid tersebut.
Pasalnya, sejumlah warga yg melaksanakan shalat jumat itu bersikukuh buat tetap melakukan ibadah umat Muslim tersebut.
Saat kejadian, Tim Gugus Tugas bersama aparat dari TNI-Polri dan Satpol PP mengimbau jemaah supaya membubarkan diri.
Namun, jemaah mengaku bingung kemudian membandingkan pembatasan di tempat ibadah dan pasar maupun warung.
“Ini kita cemburu Pak kalau dilarang salat di masjid. Baru warung dan pasar bebas buka buat umum, padahal warung dan pasar itu lebih rawan,” ujar salah satu anggota jemaah, dikutip dari Detik, Jumat, 10 April 2020.
“Apa bedanya sebab kita pikir masalah penyebaran, apa kita yakin bila di pasar atau di kantor-kantor itu tak ada virus? Jadi tak mau pernah ketemu kalau membicarakan masalah ini,” sebut jemaah lainnya.
Peristiwa adu mulut tersebut tak berlangsung lama usai pihak MUI Kecamatan Wonomulyo tiba di lokasi kejadian.
MUI Wonomulyo memberi penjelasan kepada jemaah terkait pelaksanaan shalat Jumat di Masjid yg sementara waktu ditiadakan.
“Ini demi menghindari penularan virus corona yg semakin meluas,” kata pihak MUI.
Menurut Camat Wonomulyo, H Umbar, masih terdapat beberapa masjid di wilayahnya yg tetap melaksanakan shalat Jumat.
“Di Wonomulyo ada dua, satu di Kelurahan Sidodadi, satunya lagi di Desa Sugihwaras,” ujar pihak petugas.
“Di Sidodadi jemaahnya mengerti, cuma yg di Sugihwaras, tadi imamnya mau naik ke mimbar langsung saya panggil buat turun, tadi sempat berdebat dan adu mulut, apalagi jemaah sempat ngeyel ketika diberikan penjelasan dari MUI,” kata Umbar.
Diketahui, imbauan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terkait peniadaan shalat Jumat di masjid dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran wabah Corona.