Serangan Balasan Militer Turki Terhadap Suriah Tewaskan 51 Tentara

– Pemerintah Turki mengklaim telah menewaskan sebanyak 51 tentara Suriah di barat laut Suriah dalam serangan balasan terhadap Suriah yg didukung Rusia.

Hal tersebut diungkapkan sumber dari Kementerian Pertahanan Turki.

“Dua tank Suriah dan satu toko amunisi juga dihancurkan,” kata Kementerian Pertahanan Turki, dikutip dari Reuters, lewat CNN Indonesia, Kamis, 13 Februari 2020.

Sebelumnya, seorang pemantau perang melaporkan bahwa pasukan pemerintah Suriah menguasai jalan raya utama Aleppo-ke-Damaskus yg melintasi provinsi barat laut Idlib.

Kendati demikian, media dari pemerintah Suriah tak menyebutkan hal ini dan sumber-sumber pemberontak kemudian mengatakan pertempuran berlanjut di beberapa wilayah utara dekat jalan raya M-5.

Menurut laporan media Suriah, jalan tersebut menghubungkan Aleppo dgn ibu kota Damaskus dan hingga ke Deraa yg ada di ujung selatan.

Baca Juga:  Peduli Nasib Nelayan NTB, Ketum SNNU Witjaksono Salurkan Bantuan Tunai

Pada peristiwa itu, gerilyawan Turki menembak jatuh helikopter militer Suriah dan bergerak maju ke kota Nairab. Kementerian Pertahanan Turki yakin wilayah itu telah ditinggalkan oleh pasukan pemerintah Suriah.

Merespons serangan Turki tersebut, pihak Suriah mengatakan bahwa mereka tak mau tinggal diam.

Militer Suriah mengatakan, mau menanggapi serangan yg dilakukan pasukan Turki yg disebutnya bertujuan buat menghentikan langkah pasukan ke provinsi Idlib.

Situasi memanas di Idlin ini sontak menarik perhatian Amerika Serikat (AS). Utusan AS buat Suriah James Jeffrey dijadwalkan buat bertemu pejabat senior Turki di Ankara pada Rabu.

Menurut Kedutaan Besar AS di Turki, mereka mau membahas kerja sama buat melahirkan solusi politik buat konflik tersebut.

Baca Juga:  Rusia Nyatakan Tak Akan Berhenti Perangi Teroris di Suriah

“Hari ini, sekutu NATO kami Turki menghadapi ancaman dari pemerintah Assad dan Rusia. Kami di sini buat meninjau situasi dgn pemerintah Turki dan menawarkan dukungan bila memungkinkan,” kata Jeffrey.

Sebelumnya, pasukan Turki dan Suriah kembali terlibat kontak senjata sejak Senin 10 Februari 2020.

Menurut laporan AFP, bentrokan tersebut terjadi di Idlib, Barat Laut Suriah.

Turki dalam perang melawan Suriah tersebut didukung penuh oleh AS. Bahkan AS siap mengirimkan bantuan militer bila diperlukan, mengingat posisi Turki sebagai bagian dari NATO. Krisis di Suriah telah terjadi sejak 2011 lalu.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.