Sikapi Masalah Karhutla di Indonesia, Ini tujuh Poin Penegasan PBNU

– Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia dampaknya tak hanya dirasakan oleh masyarakat sekitar, tapi juga ke negeri jiran, Malaysia. Menyikapi persoalan ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan keprihatinannya.

Berdasarkan data sipongi kebakaran hutan dan lahan,
sepanjang Januari-15 September 2019 telah terjadi kebakaran seluas 328 ribu
hektar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut mencapai 64 persen dari luas
karhutla sepanjang tahun lalu.

Diketahui, karhutla pada tahun ini terjadi di Nusa Tenggara
Timur (NTT) mencapai 108 ribu hektar, Riau seluas 49 ribu hektar, dan
Kalimantan Tengah 45 ribu hektar.

“Kewajiban buat memelihara alam serta lingkungan bukan
hanya kewajiban sebagai warga negara, mau tetap hal ini merupakan bagian dari
seruan agama,” ungkap Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dikutip dari
situs resmi NU, Selasa, 17 September 2019.

Baca Juga:  Viral, Wanita Ini Pakai Kaos Gambar Masjid Logo Palu Arit

Selanjutnya, PBNU melalui NU Peduli mau mendirikan
pelayanan kesehatan termasuk safe house di beberapa titik di daerah terdampak
karhutla.

“Nahdlatul Ulama juga menginstruksikan kepada pengurus
dana warga NU buat melaksanakan shalat istisqo’, memohon pertolongan kepada
Allah Swtbuat segera diturunkan hujan supaya kebakaran hutan dan lahan serta
kekeringan segera berakhir,” kata Kiai Said.

Kiai Said yg didampingi Sekretaris Jenderal Helmy Faishal
Zaini, Sekretaris NU Care-LAZISNU Abdur Rouf, dan Ketua LPBI PBNU Ali Yusuf, juga
membacakan poin-poin sikap PBNU terkait karhutla.

Mencermati kondisi karhutla tersebut, Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama menegaskan sikapnya antara lain:

1. Kepada pemerintah harus melakukan law enforcement atau
penegakan hukum serta mengusut tuntas akar penyebab serta aktor di balik
kebakaran hutan yg terjadi.

Baca Juga:  Militer Turki Serang Pasukan Suriah di Wilayah Idlib Timur

2. Harus ada langkah-langkah pemadaman dan penanggulangan
yg efektif dan sistematis, termasuk penanggulangan dampak kebakaran yg
menyasar kepada warga dan juga dampak lingkungan dan ekosistem fauna yg ada.

3. Pemerintah harus segera membangun ruang-ruang aman atau
yg biasa disebut dgn safe house dan juga memperbanyak layanan kesehatan di
daerah terdampak asap. Bahkan, bila diperlukan pemerintah juga harus siap
melakukan tindakan evakuasi terhadap warga yg terdampak karhutla bila situasi
mengharuskan tidakan tersebut.

4. Kepada pihak-pihak terkait, terutama pada perusahaan
swasta yg memiliki lahan di lokasi karhutla harus bertanggungjawab buat
menanggulangi persoalan ini. 

5. Kepada masyarakat, mari bersama-sama membangun
solidaritas sosial buat menghadapi bencana ini. Kita harus berkomitmen buat
meyatukan pemahaman bahwa kebakaran hutan yg terjadi ialah bagian dari
perusakan lingkungan dan tak boleh terjadi lagi di Indonesia.

Baca Juga:  Khawatir dgn Kondisi Kesehatan Buya Syafii, Jokowi Utus Dokter Kepresidenan

6. Dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan, terutama
menjaga udara yg bersih dan sehat, PBNU mengajak masyarakat buat
bersama-sama menggalakkan penanaman tanaman dan pohon dimulai dari sekitar
rumah, lingkungan sekitar dan menghindari kegiatan yg menyebabkan polusi
udara.

7. Nahdlatul Ulama telah menurukan tim relawan NU Peduli
buat secara sistematis membantu menanggulangi kebakaran hutan, terutama dalam
kerja-kerja kemanusiaan, termasuk dalam melakukan upaya pemadaman dan pembagian
masker.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.