Tafsir Surat Al-Maidah 51 Menurut Ibnu Abbas

Ibnu Abbas termasuk sahabat yg dikenal dalam kepiawaiannya menafsir Al-Qur’an. Pujian dan sanjungan terhadapnya telah sangat banyak dan melimpah. Ia ialah sahabat yg pernah didoakan Nabi SAW supaya diberi kemampuan dalam memahami Al-Qur’an, hikmah, dan agama. Tak ayal bila Ibnu Umar mengatakan, “Ibnu Abbas ialah umat Nabi Muhammad SAW yg paling tahu tentang apa yg diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Al-Qur’an).”

Atas dasar itu pula, Husain Ad-Dzahabi dalam bukunya Tafsir wal Mufassirun memosisikan Ibnu Abbas RA sebagai mufassir senior dari kalangan sahabat.

Kendati dikenal sebagai ahli tafsir, Ibnu Abbas tak seperti ahli tafsir belakangan yg menuliskan hasil pemahamannya terhadap Al-Qur’an. Ibnu Abbas hidup pada masa penulisan kitab belum menjadi tren utama. Mereka lebih banyak menyebarkan pengetahuannya lisan atau tradisi oral. Sebab itu, buat menemukan penafsiran Ibnu Abbas kita harus merujuk kepada orang-orang yg pernah mendengar langsung dari beliau.

Di antara tokoh yg mencatat penafsiran Ibnu Abbas ialah Ali bin Abi Thalhah. Riwayat dari Ali bin Abu Thalhah ini disebut oleh Husain Adz-Dzahabi sebagai riwayat yg paling bagus (ajwadul thuruq ‘anhu). Terkait keberadaan catatan ini, Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan, “Di Mesir ada kumpulan riwayat tafsir dari Ali bin Abi Thalhah, banyak orang ke sana buat mencari kitab tersebut.” Saat ini, catatan Ali bin Abu Thalhah tersebut telah dibukukan dan diberi nama Tafsir Ibnu ‘Abbas.

Mayoritas penafsiran Ibnu Abbas telah disebutkan dalam kitab ini meskipun ia tak menafsirkan Al-Qur’an secara utuh, rinci, lengkap, seperti kitab tafsir belakangan. Terkait surah Al-Maidah ayat 51, Ibnu Abbas tak membicarakan ayat ini dalam konteks kepemimpinan atau pelarangan pemimpin non-Muslim, tetapi mendudukkan ayat ini dalam konteks penyembelihan dan ketakbolehan mengikuti agama orang lain. Berikut kutipan tafsirnya:

يا أيها الذين أمنوا لاتتخذوا اليهود والنصرى أولياء بعضهم أولياء بعض ومن يتولهم منكم فإنه منهم..

قال: إنها في الذبائح، من دخل في دين قوم فهو منهم

Artinya: “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengambil orang Yahudi dan Nasrani sebagai auliya’: Sebagian mereka ialah auliya’ bagi sebagian lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi auliya’, maka sungguh orang itu termasuk golongan mereka…” Ibnu Abbas berkata, “(Ayat) Ini dalam masalah penyembelihan. Barangsiapa masuk ke dalam agama suatu kelompok, maka dia bagian dari mereka”

Ibnu Abbas tak menafsirkan ayat ini secara panjang lebar. Ia hanya menyebut ayat ini terkait penyembelihan dan bagi siapa yg mengikuti agama lain, maka dia termasuk bagian dari mereka. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.