– Kementerian Agama (Kemenag) mencabut soal ujian bermuatan khilafah di ujian akhir semester ganjil mata pelajaran fikih kelas XII madrasah aliyah di Kediri Utara, Jawa Timur. Kemenag juga mau memeriksa pembuat soal khilafah itu.

“Akan dilakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait dalam pembuatan soal, termasuk kemungkinan memberikan sanksi sesuai ketentuan,” demikian bunyi kalimat Kemenag dalam siaran pers. Dikutip dari media Detik, Rabu (4/12/2019).

Disebutkan di situ, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah berkoordinasi dgn Kanwil Kemenag Jawa Timur buat menarik soal mata pelajaran fikih tersebut. Soal itu diganti dgn soal yg tak bermuatan khilafah buat digunakan di ujian susulan, 11-13 Desember nanti.

Pembuat soal khilafah itu ialah Kelompok Kerja Madrasah (KKM). KKM ialah organisasi kepala madrasah yg dibentuk sebagai forum komunikasi buat penguatan kepemimpinan madrasah dalam mengawal manajemen madrasah.

“Adapun soal ujian fikih kelas XII yg memuat pertanyaan tentang khilafah di Wilayah Kerja Kediri Utara ini disusun oleh KKM tiga kabupaten di wilayah kerja Kediri Utara, yg meliputi Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Nganjuk,” ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah A Umar di Jakarta, dalam keterangan pers tersebut.

Selain itu, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag telah mengulas 155 buku pendidikan agama Islam (PAI). Buku bermuatan ekstremisme yg tak sesuai ideologi negara bakal diganti dgn muatan yg sesuai dgn ideologi negara.

“Materi yg berpotensi menjadi pintu masuk paham ekstremis dan anti Pancasila diganti dgn konten yg menguatkan moderasi beragama,” kata Umar. Dia mempersilakan masyarakat yg menemukan sesuatu yg bertentangan dgn visi Islam moderat menghubungi Kemenag setempat.

Soal itu disebut Kemenag telah viral di media sosial. Soal itu berbentuk pilihan ganda.