Membahas tentang tiga Hikmah Membahagiakan Anak-anak

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentang tiga Hikmah Membahagiakan Anak-anak,

– Islam merupakan agama yg sangat menekankan tentang pentingnya menebar kasih sayg kepada siapapun. Cinta kasih orang tua kepada anak merupakan salah satunya.

Nabi Muhammad ﷺ juga telah memberikan teladan tentang kasih sayg kepada anak-anak. Bahkan, Nabi akhir zaman itu dijuluki sebagai bapak para anak yatim.

Banyak hadis yg menjelaskan betapa Rasulullah ﷺ menyaygi dan mengistimewakan anak-anak. Salah satunya ialah hadis yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سُوقٍ مِنْ أَسْوَاقِ المَدِينَةِ ، فَانْصَرَفَ فَانْصَرَفْتُ ، فَقَالَ : أَيْنَ لُكَعُ – ثَلاَثًا – ادْعُ الحَسَنَ بْنَ عَلِيٍّ . فَقَامَ الحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ يَمْشِي وَفِي عُنُقِهِ (وهو نوع من الطيب الصلب) ونحوه، وليس فيها من اللؤلؤ والجوهر شيء> السِّخَابُ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ هَكَذَا ، فَقَالَ الحَسَنُ بِيَدِهِ هَكَذَا ، فَالْتَزَمَهُ فَقَالَ : اللَّهُمَّ إِنِّي أُحِبُّهُ فَأَحِبَّهُ ، وَأَحِبَّ مَنْ يُحِبُّهُ

“Saya pergi bersama Rasulullah ﷺ pada suatu waktu di siang hari tetapi dia tak berbicara dgn saya dan saya tak berbicara dgnnya sampai dia mencapai Pasar Banu Qainuqa`. Dia kembali ke tenda Fatimah dan berkata, “Apakah orang kecil (artinya Al-Hasan) di sana?” Kami mendapat kesan ibunya telah menahannya buat memandikan dan mendandaninya dan menghiasinya dgn karangan bunga manis.

Tidak banyak waktu yg telah berlalu sampai dia (Al-Hasan) datang berlari hingga keduanya saling berpelukan, kemudian Rasulullah ﷺ berkata, “Ya Allah, aku mencintainya, cintai dia dan cintai orang yg mencintainya.” (HR Muslim)

Melansir dari berbagai sumber, merangkum hikmah yg mau didapat seseorang yg membahagiakan anak-anak:

1. Ditempatkan rumah di surga

Bagi para orang tua atau orang dewasa lainnya yg selama hidup selalu membahagiakan anaknya sendiri maupun anak-anak yg kurang beruntung mau ditempatkan di dalam rumah kegembiraan.

Diriwayatkan Imam Abu Ya’la dari Aisyah RA, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ في الجنة دارا يقال لها دار الفرح لا يدخلها إلا من فَرَّحَ الصبيان

“Sesungguhnya di surga ada satu rumah yg bernama Rumah Kegembiraan. Tiada yg memasukinya kecuali orang yg menggembirakan anak-anak kecil.”

2. Dihapuskan dosanya

Dalam kitab Qâm‘uith Tughyân, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu wajhah menceritakan, bahwa ada seorang tamu datang kepada baginda Nabi Muhammad ﷺ buat melaporkan bahwa ia telah melakukan perbuatan maksiat, dan meminta kepada Nabi supaya memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa tamu tersebut.

Sebelum permintaan itu dipenuhi, Rasulullah ﷺ pun bertanya kepada si tamu tersebut, “maksiat apa yg telah kamu lakukan? “Saya malu mengungkapkan perbuatan maksiat tersebut, Ya Rasulullah ﷺ,” Jawab si Tamu. Kemudian Nabi mendesak, “Kenapa kau harus malu menceritakan di depan saya tentang dosa-dosa yg telah kamu perbuat, sedangkan kepada Allah Swt yg selalu memantaumu tak malu?” Setelah itu Rasulullah ﷺ meminta kepada si tamu buat segera pergi. “Pergilah, sebelum api neraka datang ke sini sebab ulah dosa-dosamu!” Akhirnya si tamu tersebut pergi sambil menangis dgn perasaan sedih bercampur kecewa.

Tidak lama kemudian, Malaikat Jibril datang dan menegur Nabi, “Ya Muhammad janganlah membuat si tamu yg melakukan maksiat merasa sedih dan putus asa, sebab si tamu telah membayar kafarat (denda) atas dosanya, walaupun dosa tersebut besar”. Nabi Muhammad ﷺ pun bertanya, “Apa kafaratnya?

“Kafaratnya ialah anak kecil. Ketika tamu yg datang tadi tiba di rumahnya, tiba-tiba ada anak kecil mencegatnya dan meminta sesuatu yg dapat dimakan. Akhirnya tamu itu memberikan makanan. Lantas anak itu pergi dgn perasaan senang dan bahagia. Itulah kafarat atas dosa si tamu,” jelas Malaikat Jibril kepada Rasulullah ﷺ.

3. Memperoleh rahmat dari Allah Swt

Dalam suatu majelis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kepada seluruh sahabat dgn mengatakan, “Hormatilah anak-anakmu dan didiklah mereka. Allah ‘Azza wa Jalla memberi rahmat kepada seseorang yg membantu anaknya sehingga sang anak dapat berbakti kepadanya.”

Salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana cara membantu anakku sehingga ia dapat berbakti kepadaku?” Nabi ﷺ menjawab, “Menerima usahanya walaupun kecil, memaafkan kekeliruannya, tak membebaninya dgn beban yg berat, dan tak pula memakinya dgn makian yg melukai hatinya.” (HR Abu Daud)

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentang tiga Hikmah Membahagiakan Anak-anak . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.