Bekerja dgn tujuan mencari nafkah merupakan amal saleh yg dinilai sebagai ibadah dan sedekah. Allah mau memberikan keberkahan bagi setiap hambanya yg bekerja mencari nafkah buat keluarganya.

Bahkan, Allah menyamakan bekerja mencari nafkah dgn berjihad di medan perang. Sehingga, bila seseorang wafat dalam keadaan  tengah bekerja mencari nafkah, maka sama artinya dgn mati syahid.

Berikut merangkum 7 hadis tentang keutamaan mencari nafkah:

1. Mendapatkan keberkahan

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam (ﷺ) bersabda:

Artinya: “Satu dinar yg engaku keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yg engkau keluarkan buat memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yg engkau keluarkan buat satu orang miskin, dibandingkan dgn satu dinar yg engkau nafkahkan buat keluargamu, maka pahalanya lebih besar dari amalan kebaikan yg disebutkan tadi.” (HR. Muslim No. 995)

2. Menuai pahala besar

Dari Sa’ad bin Abi Waqqosh, Nabi Shallallahu alaihi wasallam (ﷺ) bersabda:

Artinya: “Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dgn tujuan mengaharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu mau mendapatkan ganjaran pahala (yg besar), sampai pun makanan yg kamu berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari No. 56)

3. Mencari nafkah sama dgn sedekah

Dari Al Miqdam bin Ma’dikarib, ia berkata bahwa Rasul bersabda:

Artinya: “Harta yg dikeluarkan sebagai makanan buatmu dinilai sebagai sedekah buatmu. Begitu pula makanan yg engkau beri pada anakmu, itu pun dinilai sedekah. Begitu juga makanan yg engkau beri pada istrimu, itu pun bernilai sedekah buatmu. Juga makanan yg engkau beri pada pembantumu, itu juga termasuk sedekah.” (HR. Ahmad)
Syekh Syuaib mengatakan bahwa hadis ini hasan (baik)

4. Mendapatkan doa keberkahan dari malaikat

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda:

Artinya: “Tidaklah para hamba berpagi hari di dalamnya melainkan ada dua malaikat yg turun, salah satunya berkata, “Ya Allah, berilah ganti kepada oaring yg senang berinfak.” Yang lain mengatakan, “Ya Allah, berilah kebangkrutan kepada orang yg pelit.” (HR. Bukhari No. 1442 dan Muslim No.1010)

5. Selamat dari siksa neraka

‘Adi bin Hatim berkata: “Selamatkanlah diri kalian dari neraka walau hanya melalui sedekah dgn sebelah kurma.” (HR. Bukhari No.1417)

6. Penghalang api neraka

Aisyah Radiyallahu anha (RA) berkata:

Artinya: “Ada seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku meminta makanan, mau tetapi ia tak mendapati sedikit makanan pun yg ada padaku kecuali sebutir kurma. Maka aku pun memberikan kurma tersebut kepadanya, lalu ia membagi sebutir kurma tersebut  buat kedua putrinya, dan ia tak makan kurma itu sedikit pun.”

“Setelah itu ibu itu berdiri dan pergi keluar. Lalu masuklah Nabi ﷺ., maka aku pun mengabarkannya tentang ini, lantas beliau bersabda, “Barangsiapa yg diuji dgn sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka, maka mereka mau menjadi penghalang baginya dari api neraka.” (HR. Bukhari No.1418 dan Muslim No. 2629)

7. Mati syahid

Dari Abu Hurairah, ia berkata: 

Artinya: “Pada ketika kami bersama Rasulullah ﷺ, tiba-tiba muncul di hadapan kami, seorang pemuda dari lembah. Ketika kami terfokus kepadanya, kami berkata, “Semoga pemuda itu menjadikan kerajinannya, kepemudaannya, dan kekuatannya di jalan Allah.” 

“Rasulullah mendengar ucapan kami, lalu beliau bersabda: Apakah yg dinilai syahid hanya orang yg wafat di media perang? Barang siapa yg bekerja buat keluarganya maka ia di jalan Allah, barang siapa bekerja hanya buat memperbanyak harta maka dia di jalan syaitan.”