Akhlak kepada Sesama Muslim

Islam menempatkan pemeluk Islam sebagai saudara. Sesama Muslim terikat persaudaraan dari beberapa sisi. Mereka terikat setaknya oleh persaudaraan secara kemanusiaan dan persaudaraan atas dasar kesamaan ajaran agama yg dianut. Oleh sebab itu, Islam memerintahkan kita buat saling membantu di tengah kesulitan, saling menolong dalam kebaikan.

 

Semangat persaudaraan ini dipesan Allah SWT dalam ayat sebagai berikut, “Sungguh, orang-orang mukmin itu bersaudara. Oleh sebab itu, damaikanlah konflik di tengah saudara kalian. Hendaklah kalian bertakwa supaya kalian mendapatkan rahmat,” (Surat Al-Hujurat ayat 10).

 

Islam begitu banyak berbicara akhlak yg baik terhadap sesama Muslim. Nabi Muhammad SAW mengilustrasikan komunitas Muslim sebagai sebuah bangunan utuh yg masing-masing organnya mengambil tempat dan fungsinya. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seorang mukmin dgn orang mukmin lainnya berhubungan seperti sebuah bangunan yg satu sama lain saling menguatkan.” (HR Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan Abu Dawud).

 

Akhlak terhadap sesama Muslim setaknya terbagi dua, yaitu perbuatan yg seharusnya dilakukan dan perbuatan yg seharusnya dihindari terhadap sesama Muslim. Berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW menyebutkan enam hal yg harus dilakukan terhadap sesama Muslim.

 

1. Jika bertemu dgn sesama Muslim, kita dianjurkan buat menyapanya dan menampilkan wajah persaudaraan serta mengucapkan salam kepadanya
2. Jika kehadiran kita dikehendaki dalam suatu perjamuan, kita hendaknya memenuhi undangan tersebut selagi kita dapat
3. Jika dimintai nasihat atau saran, kita hendaknya memberikan masukan atas dasar pertimbangan kemaslahatan
4. Kita hendaknya mendoakan turun rahmat (yarhamukallah) buat mereka yg bersin lalu bertahmid
5. Kita seyogianya menjenguk setaknya saudara, kolega, sahabat, dan Muslim kenalan kita yg sedang menderita sakit tertentu
6. Kita mengantarkan jenazah mereka yg meninggal dunia.

 

Rasulullah SAW pada hadits riwayat Imam Muslim menyatakan secara umum kriteria Muslim teladan. Rasulullah SAW bersabda, “Muslim yg baik ialah Muslim yg menjaga ucapan dan perilakunya sehingga Muslim lainnya terjaga dari ucapan dan perilakunya yg menyakitkan.”

 

Islam pada saat yg bersamaan juga mengingatkan masyarakat buat menjauhi hal-hal yg dapat menyakiti perasaan sesama Muslim, menimbulkan perselisihan, dan juga secara umum dapat menyebabkan pertikaian dan bahkan perang saudara.

1. Sesama Muslim tak boleh saling merendahkan dan saling mencaci baik secara kelompok maupun individu (Surat Al-Hujurat ayat 11)
2. Sesama Muslim tak boleh mengejek dan memberikan julukan yg buruk (Surat Al-Hujurat ayat 11)
3. Sesama Muslim tak boleh saling menyakiti dgn berburuk sangka, mencari-cari kesalahan, atau mengguncing (Surat Al-Hujurat ayat 12)
4. Sesama Muslim dilarang menyakiti secara fisik dgn memerangi satu sama lain (HR Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad)
5. Sesama muslim tak boleh menuding kemunafikan terhadap yg lainnya dan mengafirkan Muslim lainnya.
6. Sesama Muslim harus menjaga ucapan dan perbuatannya supaya tak menyakiti satu sam lain.

 

Islam mengajarkan umatnya buat memperlakukan dgn baik sesama Muslim. Islam menganjurkan mereka buat saling mengenali dan memahami perbedaan kebiasaan, cara berpikir, berbeda dari masing-masing individu atau kelompok yg terbentuk oleh latar belakang geografis, wawasan, pengalaman, pendidikan, struktur komunitas atau masyarakat yg berbeda.
Islam mengajarkan kesetaraan. Islam mengakui penciptaan manusia yg beragam. Islam tak membedakan manusia berdasarkan jenis kelamin, suku, etnis, bangsa dan juga golongan di ruang publik. Islam justru mendorong umat manusia buat saling mengenal dan memahami keragaman masing-masing. Sedangkan Allah memberikan penilaian dan derajat yg tinggi berdasarkan ketakwaan masing-masing orang (Surat Al-Hujurat ayat 13).

 

Sikap Adil terhadap Sesama Muslim
Islam menjunjung tinggi solidaritas dan persaudaraan terhadap sesama Muslim. Islam menganjurkan sesama Muslim buat saling menolong ketika ada individu dan kelompok Muslim lainnya yg mengalami kesulitan. Islam mendorong masyarakat buat membela Muslim yg sedang terzalimi. Tetapi, Islam mengajarkan kita bersikap adil terhadap sesama Muslim sebagai saudara.

 

Rasulullah dalam riwayat Imam Bukhari bersabda, “Tolonglah saudaramu yg sedang menzalimi atau sedang dizalimi.” Sahabat bertanya, “Menolong orang yg terzalimi itu jelas. Tetapi bagaimana aku harus menolong Muslim yg sedang berbuat zalim?” “Kamu pegang dan cegah tangannya dari kezaliman. Itulah cara menolongnya,” kata Rasulullah SAW.

 

Dari sini umat Islam dididik buat bersikap proporsional dalam hal persaudaraan dan solidaritas sesama Muslim. Umat Islam memang harus menjaga solidaritas, soliditas, dan kekompakan terhadap sesama Muslim. Tetapi solidaritas dan semangat ukhuwah tak membutakan kita pada keadilan. Dengan sikap proporsional, kita dapat mewujudkan kejelasan, kepastian, dan keadilan hukum di tengah masyarakat. Umat Islam tak diajarkan buat membela posisi sesama Muslim yg melakukan kezaliman atau kesalahan.

 

Umat Islam harus tetap menyuarakan kebenaran dan keadilan meski pelaku kesalahan dan kezaliman ialah umat Islam sendiri. Jadi tak boleh memberikan toleransi pada kesalahan dan kezaliman sama sekali. Tidak ada rumusnya dalam Islam buat membenarkan kezaliman dan kesalahan hanya sebab pelakunya ialah seiman dan seagama. (Alhafiz Kurniawan)





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.