Anjas Pramono, Kader NU Pencipta Aplikasi Difabel Diundang ke Amerika Serikat

– Mahasiswa difabel asal Kudus, Jawa tengah yg menciptakan lima aplikasi buat difabel, Anjas Pramono, mau diundang ke Kantor Presiden Amerika Serikat di Washington DC.

Pemuda
yg berhasil meraih berbagai penghargaan atas prestasinya itu bakal ke Amerika
Serikat selama lima pekan.

Saat di Amerika Serikat nantinya, Anjas mempresentasikan dan mematangkan rencana pengembangan aplikasi buat membantu saudara-saudara yg difabel. Salah satu agenda di Negeri Paman Sam itu ialah berkunjung ke White House (Gedung Putih).

“Saya
mau terus memberikan kesadaran kepada masyarakat umum supaya tak ada lagi
diskriminasi terhadap saudara-saudara yg difabel,” kata Anjas ketika berkunjung
ke Gedung PBNU lantai 5, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, dikutip dari situs
resmi NU, Kamis, 1 Agustus 2019.

Baca Juga:  Pemerintah Tiadakan Salat Id Berjemaah Jika Kasus Corona Masih Tinggi

Hal
itu, menurutnya, dapat dilakukan dgn pelajaran kesadaran disabilitas
(disability awareness) yg ditanamkan pada kurikulum dari tingkat taman
kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

“Ada
orang-orang yg teredukasi sebab sejak TK sampai PT gak mendapatkan mata
pelajaran disability awareness. Saya dapat menyasar anak-anak mau hilang
diskriminasi,” ujarnya.

Sekadar
diketahui, Anjas membuat aplikasi bernama Difodeaf, sebuah kamus bahasa
isyarat. Aplikasi ini diganjar medali emas dari University of Malaysia pada
2018.

Aplikasi
kedua yg dibuat bernama Locable. Adalah kepanjangan dari Location for
Difable.

“Aplikasi
ini buat menjawab kendala teman-teman difabel supaya bagaimana dapat mengakses
tempat yg ramah disabilitas,” ungkapnya.

Tak
hanya itu, Anjas juga membuat aplikasi jual beli disabilitas (jubilitas). Dia
membuat aplikasi ini sebab mau memberikan ruang kepada difabel buat
berwirausaha.

Baca Juga:  Israel Ancam Jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa dgn Denda

“Mengingat
kesempatan mereka mendapatkan pekerjaan seperti di kantor dan sebagainya sangat
kecil,” terangnya.

Ada
juga aplikasi yg dibuat Anjas, berkaitan tentang transportasi. Aplikasi
tersebut dipasang di angkot dan dapat perunggu di Bali tahun kemarin.

Aplikasi
terakhir yg dibuatnya yakni aplikasi guru ngaji.

“Aplikasi
ini berguna buat orang tua yg mau memilih guru ngaji buat anaknya. Sebab
di kota besar macam Jakarta, atau Surabaya, tak sedikit guru ngaji yg
mengajarkan ilmu yg radikal,” ujar Anjas.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.