Gus Mus: Mbah Moen Adalah Sosok Wali yg Dicintai Allah

– Para santri, ulama, dan masyarakat tak henti-hentinya memanjatkan doa buat almarhum KH Maimoen Zubair (Mbah Moen). Hal itu terlihat di hari ketiga usai wafatnya Ulama yg sangat disegani umat muslim di Indonesia ini.

Salah satu ulama yg sangat berduka sepeninggal almarhum,
yakni KH Ahmad Musthofa Bisri atau yg karib disapa Gus Mus.

Dengan raut wajah kehilangan dan sesekali menitihkan air
mata, Gus Mus bercerita tentang sosok Mbah Moen di hadapan ribuan masyarakat
yg hadir di acara Yasinan dan tahlil almarhum di pondok pesantren Al-Anwar di
Desa Karang Mangu Kecamatan Sarang.

“Kiai Maimoen merupakan sosok yg di cintai oleh Allah SWT yg patut kita contoh dan teladani bersama,” kata Gus Mus, seperti dikutip dari situs resmi NU, Jumat, 9 Agustus 2019.

“Saya kaget sejak hari Selasa sampai sekarang ketika
mendengar kabar KH Maimoen kapundut. Meskipun saya telah gak enak sejak Kiai
Nawawi Suyuti bercerita kepada saya, ketika sowan Mbah Maimoen sebagai utusan
putra-putrnya buat mencegah Mbah Moen tak berangkat Haji tahun ini. Baru
setengah matur, Mbah Moen telah memotong pembicaraan. “Arep ngongkon ora
berangkat yo, karepe dewe,” cerita Gus Mus.

Baca Juga:  Gus Yaqut Imbau Seluruh Kader GP Ansor Salat Ghaib Untuk Almarhum Mbah Moen

Menurut Gus Mus, bila Allah SWT mencintai seseorang
hambanya, maka Allah mau mengutus Malaikat Jibril buat mencintainya.

“Begitu juga dgn Malaikat Jibril mau menyampaikan hal
tersebut kepada seluruh malaikat yg ada di alam semesta ini,” lanjutnya.

Gus Mus menyebut contoh nyata makhluk yg dicintai Allah
ialah Mbah Maimoen.

“Siapa yg tak cinta Mbah Moen, bukan hanya santri,
politisi, non-muslim sampai mengadakan doa di gereja-gereja. Sampai ada yg
berebut buat mendoakan Mbah Moen di Ma’la. Padahal tradisi NU itu yg
mendoakan orang meninggal semua kalangan. Sampai ada yg bertengkar he
he,” ujarnya.

Gus Mus heran, Allah kalau menyintai seorang hambanya, akan
mengutus Malaikat Jibril buat mencintai orang tersebut. Jibril juga akan
bilang dgn malaikat yg lain bila allah mencintai orang tersebut. Setelah
itu orang-orang di seluruh dunia mau mencintai orang tersebut, contohnya Mbah
Maimoen.

“Padahal orang yg bertengkar itu gak tau kalau
tradisi NU itu di doakan orang banyak. Kalau dalil dari atas seperti itu, maka
alam mau mencintainya,” ujarnya.

Di sela-sela ia bercerita, Gus Mus tak sungkan menangis dan
mengusap air matanya yg menunjukkan ulama besar PBNU itu merasakan kesedihan
yg tak berketelahan.

Baca Juga:  Nahdliyyin Berduka, Mustasyar PBNU Wafat di Tanah Suci Mekah

“Yang patut diteladani tak hanya ilmunya, tindak-tanduknya
atau sikapnya, tetapi kepeduliannya kepada umat ini yg harus kita contoh,”
kata Gus Mus mengungkap sosok Mbah Moen.

Selain alim, Lanjut Gus Mus, Mbah Moen juga dapat dikatakan
memiliki daya ingat yg sangat cemerlang melebihi manusia yg telah mencapai
umur pada umumnya.

“Sampai usia ke 90 tahun Mbah Moen masih dapat menceritakan
silsilah keluarga Mbah Bisri mulai dari Rembang sampai dgn yg ada di
Madura,” ujarnya.

“Kalau dulu saya mau mendengar sejarah saya mulai dari
Rembang sampai dgn Madura, itu Mbah Mun dapat menceritakan semua dgn
detail,” sambungnya.

Gus Mus mengaku terakhir kali bertemu dgn Mbah Moen saat
putra tertuanya Gus Ubab mantu.

Kala itu, kata dia, Mbah Moen meminta doa kepada Gus Mus
agar diberikan husnul khotimah, dimakamkan di tanah suci, dan berkumpul dgn
orang-orang yg mulia ketika meninggal.

“Saya terakhir bertemu dgn Mbah Moen pas putrane Mbah
Moen Gus Ubab mantu. Saya kaget setiap ketemu saya Mbah Moen selalu minta doa
supaya husnul khotimah, dapat dimakamkan di tanah suci, berkumpul dgn orang
mulia,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kabar Wafatnya Mbah Moen Jadi Trending Topic di Twitter, Netizen Berduka

Pada kesempatan itu, Gus Mus juga menegaskan bahwa Mbah
Maimoen ialah seorang wali. Karena ada dua ciri wali yg ada di Mbah Moen,
yg pertama Alim, dan istiqamah.

Selain itu, lanjutnya, ciri wali yg lain ialah tidak
pernah ditaklukkan oleh rasa takut duniawi dan tak pernah memiliki rasa
susah.

“Kita kan tak tau kalau Mbah Moen itu wali dari berbagai
sudut. Karena alimnya dan istiqamah. Saya berani bilang Mbah Moen wali sebab
saya tau ciri-ciri wali, yg pertama tak pernah takluk dgn rasa takut.
Tidak pernah susah, pasti gembira, sampean tau Mbah moen pernah susah, pasti
sumringah. Anda juga dapat seperti Mbah Moen sampean telah punya satu, yg
pertama sampean harus percaya tak ada Tuhan selain Allah sampean telah punya
itu, tinggal satu yaitu istiqamah,” bebernya.

“Sekarang tinggal anda dapat istiqamah seperti Mbah Moen
gak, peduli, mengajar, kepada sesama selama 90 tahun,” pungkasnya.

Gus Mus pun tak ragu membeberkan bahwa Mbah Moen merupakan
aset bagi bangsa Indonesia.

“Orang Indonesia kehilangan aset bangsa,” tegasnya.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.