Jihad Jasmani & Ruhani

Oleh H Ahmad Siroj Munir

اَلْحَمْدُ لله. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِيْمَانِ. وَأَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِالْجِهَادِ لِيَكُوْنَ اِيْمَانُهُمْ بِالِْاسْتِيْقِانِ. أشْهَدُ أنْ لاَ اِلهَ اِلااللهُ. وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدٍ الهَادِي اِلَى صرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالمُجَاهِدِيْنَ  فِي سَبِيْلِكَ الْقَوِيْمِ. أمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اتَّقُوْاللهَ الّذِي لا اِلهَ سِوَاهُ وَاعْلَمُوا أنَّ اللهَ أمَرَ جَمِيْعَ الْمُكَلِّفِيْنَ أنْ يُؤْمِنُوا بِاللهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الأخِرِ وَاْلقَدْرِ خَيْرِهِ وَشَرّهِ. وَجَاهِدُوْا الدَّعْوَةِ وَالتَّبْلِيْغِ وَتَعْلِيْمِ الدِّيْنِ وَاْلاِرْشَادِ. تَفُوْزٌُوْا فِي الدُّنْياَ مَعَ اْلفَائِزِيْنَ وَفِي اْلآ خِرَةِ مَعَهُمْ وَالنَّبِيِّيْنَ

Hadirin Jama’ah Jum’at yg dimuliakan Allah,

Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya buat beriman dan bertaqwa. Beriman ialah mempercayai kewujudan dan kebenaran Allah SWT, malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari qiamat, serta dan qadla dan qadarnya. Sedangkan bertqwa ialah mengerjakan semua perintah Allah dan rasul-Nya dan menjauhi semua yg dilarang dgn perasaan ikhlas.

<>

Menurut perhitungan yg sangat sederhana, bahwa orang yg bertaqwa kepada Allah SWT itu dituntut buat menjalankan rukun-rukun Islam yg lima dan rukun-rukun iman yg enam. Namun, kami yakin bahwa hal tersebut tak mau terpenuhi dgn baik tanpa jihad dan perjuangan.

Jihad atau perjuangan itu terbagi atas dua bagian. Pertama jihad jasmani, yaitu perjuangan fisik, atau pertempuran, seperti: perang badar, perang Indonesia melawan Belanda sebelum merdeka, perang Irak-Iran melawan Sekutu, dan lain-lain. Kedua, jihad ruhani, yaitu memerangi hawa nafsu, seperti membersihkan hati dari syak atau keraguan kepada Allah, sombong, iri hati, zholim, ujub dan lain-lainnya yg termasuk sifat-sifat tercela.

Sebagian ulama menambahkan bahwa jihad dan qital itu satu arti, dan dibagi atas tiga macam: Pertama jihad jasmani seperti yg disebutkan di atas dan ini dinamakan jihad ashghar (jihad kecil), kedua jihad ruhani seperti yg disebutkan tadi, dan ini dinamakan jihad akbar (perjuanagn besar). Ketiga “jihad akbarul akbar” atau jihad “ghayatul Akbar” (perjuangan yg paling besar atau puncak jihad besar-besaran) yaitu perpaduan antara perjuangan jasmani dan ruhani, seperti: mengajar, membangun madrasah, tempat-tempat ibadah dan lain-lain.

Hadirin Jama’ah Jum’at yg dimuliakan Allah,

Jihad yg nomor satu di atas yg disebut jihad jasmani di Indonesia tak berlaku lagi. Karena penjajah telah tak ada, sedangakan menjajah itu dilarang oleh Islam dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaitu UUD 1945 dan Pancasila. Akan tetapi kita wajib waspada atas serangan asing, dan juga pemberontakan-pemberontakan. Maka pada kondisi seperti itu kita diberi izin membalas serangan tersebut, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Hajj ayat 39-40 :

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ. الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَن يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيراً وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yg diperangi, sebab sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yg telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yg benar, kecuali sebab mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah”. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dgn sebagian yg lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yg di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yg menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Peperangan fisik bila dilihat dgn seksama ternyata ada dua macam, yaitu: menyerang, menjajah dan memperkosa hak-hak manusia, dan yg kedua mempertahankan diri dari serangan lawan. Nah, yg diidzinkan oleh Islam ialah memperthankan dan membela diri. Contohnya: Indonesia tak mau menjajah negara manapun, tapi Indonesia tak mau pernah merelakan negara, rakyat, agama, hak-hak dasar dan kehormatan dijajah oleh siapapun dan negara manapun.

Hadirin Jama’ah Jum’at yg dimuliakan Allah,

Jihad yg kedua, yaitu jihad ruhani yg berlaku terus sepanjang zaman, sebab tak membutuhkan waktu dan tempat. Dimana saja berada, umat islam wajib memerangi hawa nafsu dan sifat-sifat yg jelek sehingga mendapat ridlo dari Allah.

Jihad yg ketiga, yaitu jihad jasmani dan rohani ialah memerangi kebodohan, keterbelakangan, kebudayaan-kebudayaan amoral, ajaran-ajaran yg bertentanagan dgn Islam, perang terhadap segala sesuatu yg menjurus kepada kekafiran atau perbuatan-perbuatan yg tak diridloi olh Allah SWT.

Hadirin Jama’ah Jum’at yg dimuliakan Allah,

Inilah yg disebutkan dalam Al-Qur’an Surat at-Taubah ayat 41:

انْفِرُواْ خِفَافاً وَثِقَالاً وَجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dgn harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu ialah lebih baik bagimu, bila kamu mengetahui.

Nah jihad yg yg pertama dan ketiga tak mau sukses tanpa persatuan yg kuat. Satu contoh, siapakah yg menginkari kegagahan, keberanian dan ketangkasan pangeran Diponogoro, Teuku umar, Imam bonjol, dan lain-lainnya? Akan tetapi apa yg terjadi? Contoh lain ialah negara-negara Arab yg luas dan cukup banyak, namun sebab tak bersatu, bagaimana hasilnya ketika menhadapi negara kecil bernama Israel?

Hadirin Jama’ah Jum’at yg dimuliakan Allah,

Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh umat Islam buat manunggal, bersatu, seperti sabda Nabi Muhammad SAW yg diriwayatkan oleh al-Imam al-Hakim dan at-Tirmidzi dalam An-Nawadir bahwasanya:

اَلْمُؤْمِنُ كَرَجُلٍ وَاحِدٍ

Orang-orang mukmin itu seperti seorang laki-laki

Dan menurut hadits lain yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Muslim dari An Nu’man bin Basyir:

اَلْمُؤْمِنُ كَرَجُلٍ وَاحِدٍ اِذِاشْتَكَا رَأْسُهُ اِشْتَكَا كُلُّهُ وَاِنِ اشْتَكَا عَيْنُهُ اِشْتَكَا كُلّهُ

Bahwasanya semua orang-orang mukmin itu seperti seorang laki-laki. Apabila kepalanya merasa sakit, sakit pulalah semua badannya, dan apabila matanya sakit, maka semua anggota badannya mersakan sakit pula.

Nah, dilihat dari hadits tersebut dapat disimpulkan, bahwa semua orang mukmin atau umat Islam itu harus bersatu. Sehingga apabila diantara kita ada yg sakit, ditimpa musibah, diganggu oleh oknum yg tak bertanggung jawab, atau yg lainnya, maka yg lain harus merasakan kepedihannya. Kita harus ikut membela, membantu dan menyelamatkan saudara-sadara kita. Apabila tak, maka berdasarkan hadits nabi di atas kita taklah tergolong umat Islam.

Hadirin Jama’ah Jum’at yg dimuliakan Allah,

Oleh sebab itu, kami menghimbau dan mengajak seluruh umat Islam supaya bersatu-padu di dalam melaksanakan jihad akbarul akbar atau jihad yg paling penting seperti telah diselaskan tadi :

Pertama: berlomba, berpacu, bersatu dan bergotong royong di dalam membangun, membina, mengurus, memajukan dan menjayakan lembaga-lembaga pendidikan dan pengajaran Islam, tempat tempat ibadah, pengajian-pengajian, rumah-rumah sakit Islam, dan lain-lain yg dimiliki dan menguntungkan Islam.

Kedua: membantu, menolong, mengatasi dan memikul beban, kesulitan dan penderitaan umat Islam, baik yg berada dimanapun saja sakit atau tertimpa musibah.

Hadirin Jama’ah Jum’at yg dimuliakan Allah,

Wajiblah atas kita memikul dam mengatasi kesulitan mereka sehingga mereka bahagia sebagaimana yg lain. Begitu juga, apabila umat Islam di suatu tempat berusaha mendirikan lembaga pendidikan dan pengajaran Islam, maka wajib pula bagi yg lain buat memikul dan mensukseskannya.

Hadirin Jama’ah Jum’at yg dimuliakan Allah,

Terakhir kami mau menyampaikan bahwa umat Islam boleh berbeda pendapat, mau tetapi tak boleh retak dan bercerai berai sebabnya. Mudah mudahan Allah memberi hidayah kepada kita semua. Amin. Ya rabbal alamin.

اِنَّ أَحْسَنَ الْكَلاَمِ كَلامُ اللهِ الْمَلِكِ الْعَلّامِ. وَاللهُ يَقُوْلُ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِي الْمُهْتَدُوْنَ. وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ. أعُوْذُ باللهِ مِنَ الشّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ. تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ. يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ. وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ.  بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. اِنّهُ تَعَالَى جَوَّادٌ كَرِيْمٌ رَحْمَانٌ رَحِيْمٌ





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.