KH. Drs. Ahmad Rofi’i
Ùَيَا أَيّÙهَا النَّاسÙØŒ اÙتَّقÙوا اللهَ تَعَالَى Øَقَّ تÙقَاتÙÙ‡ÙØŒ Øَيْث٠قَالَ الله٠تَعَالَى: يَاأَيّÙهاَ الَّذÙيْنَ ءَامَنÙوا اتَّقÙوا اللهَ Øَقَّ تÙقَاتÙه٠وَلاَ تَمÙوْتÙنَّ Ø¥Ùلاَّ وَأَنتÙمْ مّÙسْلÙÙ…Ùوْنَ. وَقَالَ رَسÙوْل٠الله٠: اÙتَّق٠اللهَ Øَيْث٠مَا ÙƒÙنْتَ
Jamaah Sidang Jum’at yg berbahagia,
Pada kesempatan yg berbahagia ini, marilah kita sama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yg telah memberikan kekuatan kepada kita berupa kesehatan, buat memenuhi panggilan-Nya, yakni menunaikan ibadah shalat Jum’at. Shalawat dan salam kita berikan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallaahu ’alaihi wasallam yg telah menuntun umat manusia dari zaman jahiliyah yg penuh kegelapan menuju zaman keislaman yg tercerahkan; dan juga kepada para sahabatnya serta para generasi selanjutnya yg memperjuangkan Islam hingga akhir zaman nanti.<>
Adapun kesyukuran tersebut secara kesinambungan haruslah kita wujudkan dgn meningkatkan ketaqwaan kepada Allah yg selalu melihat gerak-gerik kita, dgn sebenar-benar takwa, Dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segenap larangan-Nya.
Bukankah semua umat Islam sepakat bahwa dakwah ialah amalan yg disyariatkan dan masuk kategori fardhu kifayah. Tidak boleh kategori diabaikan, diacuhkan, dan dikurangi bobot kewajibannya. Hal itu disebabkan terdapat sedemikian banyak perintah dalam Al-Qur’an dan Sunah rasululah buat berdakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar.
Salah satu yg paling populer bagi kita ialah, â€Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yg menyeru kepada kebaikan, memerintahkan kepada yg ma’ruf dan mencegah dari yg mungkar.†(QS. Ali Imran, 3 : 104)
Maksud ayat ini ialah jadilah kamu sekelompok orang dari umat yg melaksanakan kewajiban dakwah. Di mana kewajiban ini berlaku bagi setiap muslim, sebagaimana dijelaskan oleh sabda Rasulullah SAW. â€Siapa pun yg melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dgn tangannya, kalau tak mampu, hendaklah mengubah dgn lisannya, kalau tak mampu hendaklah mengubah dgn hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.†(HR. Bukhori Muslim)
Maka ingatlah, wahai kaum muslimin bahwa dakwah buat menegakkan ajaran-ajaran Allah merupakan kewajiban yg disyari’atkan dan menjadi tanggung jawab yg harus dipikul oleh kaum muslimin seluruhnya. Artinya setiap muslim dituntut buat berdakwah sesuai kemampuannya dan peluang yg dimilikinya. Oleh sebab itu wajiblah bagi kita buat senantiasa bersemangat dan berpartisipasi dalam berdakwah menyebarkan Islam ke mana pun kita menuju dan di mana saja kita berada.
Jamaah Shalat Jum’at yg berbahagia,
Dakwah dan amar ma’ruf merupakan prasyarat dalam membangun khairu ummah (umat pilihan). Seandainya umat Islam tak mau berdakwah, maka tentu mereka pasti mengalami kerugian dan kemunduran dalam pelbagai aspek kehidupan.
Kemulian sekelompok benar-benar disebabkan sebab dakwah dan demikian pun dgn kehinaan mereka ialah sebab meninggalkan dakwah. Allah SWT berfirman, â€Kamu semua ialah umat terbaik yg dilahirkan buat manusia menyuruh kepada yg ma’ruf, mencegah dari yg mungkar dan beriman kepada Allah.†(QS. Ali Imran, 3 : 110)
Melalui ayat ini, Allah mengisyaratkan pemberian predikat yg terbaik kepada umat manusia bila mereka mampu memenuhi tiga syarat yaitu:
1. Menyuruh kepada yg ma’ruf
2. Mencegah dari yg mungkar, dan
3. Mau beriman kepada Allah.
Jamaah Jum’at yg berbahagia,
Dakwah merupakan pekerjaan terbaik, sesuai firman Allah SWT, â€Siapakah yg lebih baik perkataannya dari pada orang yg menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata sesungguhnya aku termasuk orang-orang yg berserah diri.†(QS. Fushshilat, 41: 33)
Ayat ini dikukuhkan oleh Sabda Rasulullah SAW :
Yang artinya : Sungguh bila Allah memberi petunjuk kepada seseorang melalui engkau (dakwah engkau) maka itu lebih baik bagimu ketimbang engkau memiliki onta merah. (HR. Muslim)
Dari ayat dan hadits ini, menjadi jelaslah bahwa dakwah merupakan perbuatan terbaik dan pelakunya mau dibalas dgn balasan yg besar. Maka dgn segera Rasulullah tetap tegar dalam dakwah, walau diganggu, dipersulit dan meskipun mau dibunuh taklah hal itu menghalangi beliau dalam berdakwah demi tegaknya agama Islam.
Karenanya, para da’i hendaknya menyadari bahwa ancaman, intimidasi, dan teror serta ancaman bunuh dari musuh ialah sunnatullah yg telah dialami para nabi sebelum Nabi Muhammad dan hal itu mau berlanjut sampai hari Kiamat. Sehingga mereka telah memiliki kesiapan mental yg dapat diandalkan buat menhadapi berbagai kemungkinan yg mau menghambat jalannya dakwah islamiyah.
Jamaah Jum’at yg berbahagia
Marilah kita sejenak merenung dan meresapi perjuangan Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam dan para sahabat dalam berdakwah? Mereka disiksa, diteror ada yg dibunuh, bahkan ada pula yg diembargo ekonomi dalam jangka waktu yg lama. Mereka sempat makan rumput-rumputan dan daun-daunan hingga mulut dan lidah mereka pecah-pecah. Namun mereka selalu tabah dan tetap bertekad membara menegakkan kalimatullah yg Agung dan bijaksana (li’ilaa’i kalimatullahi hiyal ulya).
Jamaah Kaum Muslimin Rokhimakumullah,
Dakwah bertujuan tersebarnya kebenaran pada umat manusia (khususnya kaum muslimin) supaya senantiasa memperbaiki kualitas hidupnya. Agar para hamba Allah semakin giat beribadah kepada Sang Khaliq. Lalu mereka membela Islam, mendakwahkan Islam semampunya hingga dgn usaha mereka setelah rahmat Allah manusia masuk Islam dgn berbondong-bondong.
Maka alangkah bahayanya kalau dakwah itu sampai tak berjalan, mogok total tanpa ada yg menjalankan. Sebab pada saat itu adzab Allah mau turun ke bumi menimpa manusia semuanya. Apakah di dalamnya itu orang beriman atau bukan beriman. Sebagaimana firman Allah SWt, â€Dan peliharalah dirimu dari siksaan yg tak khusus menimpa orang-orang zhalim di antara kamu, dan ketahuilah Allah amat keras siksanyaâ€. (QS. Al-Anfal,, 8 : 25)
Jamaah Jum’at yg berbahagia
Demikian ringkasan dari kutbah Jum’at yg saya sampaikan, yg intinya sebagai bahan ringkasan dari khutbah tersebut ialah marilah kita tingkatkan partisipasi kita dalam berdakwah sesuai dgn kemampuan kita, profesi kita, hingga Allah memanggil kita, sebab keutamaan umat ada dalam dakwah dan kerugian umat akibat meninggalkan dakwah. Sekali lagi mari kita tingkatkan semangat kita berdakwah sesuai dgn manhaj salafush shalih. Semoga Allah menolong kita dalam menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Amin ya Robbal’alamin.
Khutbah Kedua
Ùَيَا أَيّÙهَا الْمÙؤْمÙÙ†Ùوْنَ، اÙتَّقÙوا اللهَ تَعَالَى Øَقَّ تÙقَاتÙÙ‡ÙØŒ وَاعْلَمÙوْا أَنَّ اللهَ وَمَلاَئَكَتَه٠يÙصَلّÙوْنَ عَلَى النَّبÙيّÙØŒ صَلّÙوْا عَلَيْه٠وَسَلّÙÙ…Ùوْا تَسْلÙيْمًا. اَللَّهÙمَّ صَلّ٠وَسَلّÙمْ عَلَى Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى آلÙه٠وَصَØْبÙه٠وَالتَّابÙعÙيْنَ أَجْمَعÙيْنَ بÙرَØْمَتÙÙƒÙŽ يَا أَرْØÙŽÙ…ÙŽ الرَّاØÙÙ…Ùيْنَ. اَللَّهÙمَّ اغْÙÙرْ Ù„ÙلْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ وَالْمÙؤْمÙنَات٠وَالْمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ وَالْمÙسْلÙمَات٠اْلأَØْيَاء٠مÙنْهÙمْ وَاْلأَمْوَاتÙ. اَللَّهÙمَّ أَرÙنَا الْØَقَّ Øَقًّا وَارْزÙقْنَا اتّÙبَاعَهÙØŒ وَأَرÙنَا الْبَاطÙÙ„ÙŽ باَطÙلاً وَارْزÙقْنَا اجْتÙنَابَهÙ. رَبَّنَا لاَ تÙزÙغْ Ù‚ÙÙ„Ùوْبَنَا بَعْدَ Ø¥Ùذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا Ù…ÙÙ† لَّدÙنْكَ رَØْمَةً Ø¥Ùنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابÙ. رَبَّنَا آتÙنَا ÙÙÙŠ الدّÙنْيَا Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙÙÙŠ الآخÙرَة٠Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙ‚Ùنَا عَذَابَ النَّارÙ. وَالْØَمْد٠لÙلَّه٠رَبّ٠الْعَالَمÙيْنَ.
عÙبَادَ اللهÙØŒ Ø¥Ùنَّ اللهَ يَأْمÙرÙÙƒÙمْ بÙالْعَدْل٠وَاْلإÙØْسَان٠وَإÙيتَآء٠ذÙÙŠ الْقÙرْبَى وَيَنْهَى عَن٠الْÙÙŽØْشَآء٠وَالْمÙنكَر٠وَالْبَغْي٠يَعÙظÙÙƒÙمْ لَعَلَّكÙمْ تَذَكَّرÙوْنَ. ÙَاذْكÙرÙوا اللهَ الْعَظÙيْمَ يَذْكÙرْكÙمْ وَاشْكÙرÙوْه٠عَلَى Ù†ÙعَمÙه٠يَزÙدْكÙمْ ÙˆÙŽÙ„ÙŽØ°Ùكْر٠الله٠أَكْبَرÙ