Hadirin Jamaah Idul Fitri yg dimuliakan Allah
Alhamdulillah kita dapat bersua pada pagi yg berbahagia ini dgn penuh rasa persaudaraan dan penuh rasa kekhusyukan. Kita dapat bersama-sama menghadiri sholat Idul Fitri buat bersama-sama mengagungkan dan mensyukuri berbagai nikmat Allah.
Karenanya, marilah pada saat-saat yg berbahagia ini kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT dgn menjauhi segenap larangan-larangan Allah, meskipun kini kita tak lagi berada di bulan Ramadhan, dan meningkatkan ketaatan buat menjalani perintah-perintah Allah dgn penuh keikhlasan.
Memang kita patut bersedih ditinggalkan Ramadhan, namun juga kita mestinya bersyukur sebab beberapa saudara-saudara kita mau segera berangkat menuju Makkah menunaikan panggilan Allah. Bagi yg belum berkesempatan maka selayaknya tahun depan semoga kita juga mendapat panggilan dari Allah SWT.
Hadirin yg Berbahagia
Pada hari idul fitri ini marilah kita bersama-sama saling memaafkan. Karena Ramadhan ialah bulan maghfiroh atau bulan ampunan maka Ramadhan telah mnegajarkan kepada kita buat memaafkan. Jika Allah ialah Dzat Yang Maha Mengampuni, maka mestinya kita juga dapat memaafkan kepada saudara-saudara sesama muslim dan kepada para tetangga serta segenap kenalan dan relasi.
Memaafkan berarti juga kita memberi kelonggaran kepada mereka yg membutuhkan pertolongan kita. Karena dgn memberikan pertolongan kepada orang lain yg membutuhkan, berarti juga kita telah memberikan pertolongan kepada diri sendiri. Sesuai sabda Rasulullah SAW :
Â
Siapa pun yg memberikan mengentaskan kesulitan saudara muslimnya di dunia, maka Allah mau mengentaskannya dari kesulitan di hari kiamat. Dan siapa pun yg meringankan beban saudara muslimnya, maka Allah mau meringankan bebannya pada hari kiamat.
Sabda Rasulullah SAW ini menegaskan kepada kita bahwa semestinya di antara sesama Muslim memang harus saling mendukung dan saling tolong-menolong dalam segala hal kebaikan di dunia. Baik dalam urusan keduniaan maupun urusan keagamaan. Karena Allah hanya mau memberikan pertolongannya kelak di akhirat kepada umatnya yg bersedia menaati perintahnya selama mereka hidup di dunia.
Saling memaafkan dan saling menolong ialah sifat alami manusia sebab manusia ialah mahluk sosial, namun syetan dan hawa nafsulah yg menjadikan sifat dasar alamiah tersebut terkadang, bahkan seringkali terhambat kita laksanakan. Kadang-kadang kebencian menjadikan kita enggan menolong kepada teman dan saudara, entah sebab kemarin ia menyakiti kita atau entah sebab dia ialah saingan usaha kita misalnya. Padahal semestinya kita mampu menolong. Maka hal inilah yg harus benar-benar dapat kita hindari. Kita harus memiliki jiwa besar buat menolong rekan-rekan dan saudara-saudara seperjuangan. Kita harus berjiwa besar buat menolong sesama saingan hidup, dan tentu saja kita harus menjaga supaya persaingan hidup dapat terjaga dgn fair.
Hadirin yg dimuliakan Allah
Pada Hari Raya Idul Fitri inilah, kita menghimbau kepada seluruh jamaah yg hadir dan kepada segenap umat Islam di mana pun berada. Ramadhan yg telah mengajarkan kepada kita buat jujur, khusyu’ dan berjiwa besar, maka kita pun harus dapat menindak lanjuti hingga setelah Ramadhan meninggalkan kita.
Bila selama ini mungkin ada di antara kita yg masih menyimpan dendam, maka hendaklah ia dapat meluluhkannya. Serahkan sajalah segalanya kepada Allah. Meski tak menutup kemungkinan dilanjutkannya urusan keadilan di mata hukum-hukum manusia. Sehingga meskipun kita telah disakiti orang, namun kita telah dapat memaafkannya. Akan tetapi tak mesti hal ini menutup proses hukum buat mengantisipasi terulangnya kesalahan yg sama secara sengaja.
Dan bila kita telah saling mamaafkan, maka terasa-lah sebuah bangunan kekuatan umat yg utuh. Bila kita telah memaafkan salah seorang saudara kita, maka hadirlah rasa iba padanya, dan apabila ada yg menyakitinya, tentu kita mau membelanya. Demikianlah perintah Allah SWT kepad umat Islam. Yakni hendaklah umat Islam dapat menjadi sebuah bangunan yg kokoh. Persaudaraan di antara sesama mereka bagaikan sebuah tubuh yg apabila salah satu anggota tubuh ada yg disakiti, maka yg lain juga mau merasa sakit.
Selanjutnya, Allah dan Rasulullah juga memerintahkan kepada kita buat menutupi aib saudaranya, agak kelak aib-aib kita pun mau ditutupi oleh Allah pada hari kiamat. Hendaknya kita melindungi saudara kita yg lebih lemah sehingga Allah mau melindungi kita kelak di akhirat. Bahkan Allah menjanbilan perlindungan kepada seseorang yg sedang berada di dalam perlindungan saudarta muslimnya. Artinya perlindungan kita yg kuat kepada saudara-saudara yg lemah ialah laksana perlindungan Allah kepada hamba-Nya.
Siapa pun yg yg menutupi aib saudara muslimnya, maka Allah mau menutupi aibnya du dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah melindung mereka yg sedang melindungi saudara muslimnya.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai umat yg berjaya di dunia dan akhirat. Semoga Allah mempertemukan kita di akhirat kelak dalam suasana persaudaraan yg membahagiakan. dan sega kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yg beruntung mendapatkan nikmat surga-Nya. Amin.