Khutbah I
الله أكبر، هذَا الْيَوْم٠يَوْم٠الْعÙيْدÙØŒ جَعَلَ الله٠الْعَوْدَ وَالصّÙعÙوْدَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ مَرْضَات٠الله٠الْمَØْبÙوْبÙ. الله٠أكبر، اَلَّذÙىْ قَدْ أَوْجَبَ ÙÙيْه٠لÙعÙبَادÙه٠الْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ زَكَاةَ الْÙÙطْر٠تَزْكÙيَّةً Ù„ÙلنَّÙْس٠وَتَنْمÙيَةً Ù„ÙعَمَلÙهَا الْمَرْغÙوْبÙ. اَلله٠أكبر. الَّذÙىْ جَعَلَ يَوْمَ عÙيْد٠الْÙÙطْر٠ضÙيَاÙَةً Ù„ÙعÙبَادÙه٠وَسÙرÙوْرًا Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ بÙجÙهَاد٠أَنْÙÙسÙÙ‡Ùمْ وَقْتَ الصÙّيَام٠الْمَغْلÙوْبÙ. Ø£ÙŽØَلَّ الله٠الطَّعَامَ ÙˆÙŽØَرَّمَ الصÙّيَامَ الْمَسْلÙوْبَ.
اَلْØَمْد٠للهÙØŒ اَلْØَمْد٠لله٠الَّذÙىْ جَعَلَ Ù‚ÙÙ„Ùوْبَ الْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ وَالْمÙؤْمÙنَات٠بَهْجَةً وَسÙرÙوْرًا بÙاتÙّبَاع٠النَّبÙÙŠÙÙ‘ الْمÙرْسَل٠تَبْشÙيْرًا وَتَنْذÙيْرًا. وَدَاعÙيًا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ الله٠سÙرَاجًا وَقَمَرًا Ù…ÙÙ†Ùيْرًا. أَشْهَد٠اَنْ لاَ إلَهَ Ø¥Ùلَّا الله٠الَّذÙىْ جَعَلَ الْجَنَّةَ ضÙيَاÙÙŽØ©ÙŽ الْكÙبْرَى وَلَه٠الْآمÙر٠بÙالتَّوْبَة٠الصَّادÙقَة٠بَاطÙنًا وَظَاهÙرًا. وَاَشْهَد٠اَنَّ سَيÙّدَنَا Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙوْلÙه٠الْآمÙر٠لÙØ£ÙمَّتÙه٠عَن٠التَّØَاÙÙظ٠قَبÙيْØًا وَزÙوْرًا.
اَللَّهÙمَّ صَلÙÙ‘ وَسَلÙّمْ عَلَى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى آلÙه٠وَصَØَابَتÙه٠الَّذÙيْنَ كَانÙوْا Ù„ÙبَعْضÙÙ‡Ùمْ ظَهÙيْرًا. اَمَّا بَعْد٠:
اÙوْصÙيْنÙىْ Ù†ÙŽÙْسÙيْ وَاÙيَّاكÙمْ بÙتَقْوَى الله٠Ùَقَدْ Ùَازَ مَن٠اتَّقَى وَقَدْ خَابَ مَنْ طَغَى.
اَعÙوْذ٠بÙالله٠مÙÙ†ÙŽ الشَّيْطَان٠الرَّجÙيْمÙØŒ ÙÙŽØ£ÙŽÙ‚Ùمْ وَجْهَكَ Ù„ÙلدÙّيْن٠ØÙŽÙ†ÙيْÙًا، ÙÙطْرَةَ الله٠الَّتÙÙ‰ Ùَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدÙيْلَ Ù„Ùخَلْق٠اللهÙØŒ Ø°ÙŽÙ„ÙÙƒÙŽ الدÙّيْن٠الْقَيÙّم٠وَلَكÙنّ اَكْثَرَ النَّاس٠لاَ يَعْلَمÙوْنَ (الروم : 30)
اَيّÙهَا الْمÙسْلÙÙ…Ùوْنَ ØÙŽÙÙظَكÙم٠اللهÙ
Di pagi nan cerah ini, di bawah terik sinar matahari dari ufuk timur pada hari pertama bulan syawal ini, marilah kita selalu meningkatkan taqwa kita kepada Allah ta’ala dgn berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Sidang Idul Fitri hafidhakumullâh,
Setelah kita membakar dosa-dosa selama Ramadhan penuh, kita berpuasa, beribadah malam, tadarus Al-Qur’an, sedekah, zakat, menyantuni yatim-piatu, shalat berjamaah, i’tikaf dan lain sebagainya, tibalah saatnya kita sekarang meraih kemenangan besar, sebuah kemenangan berperang dgn hawa nafsu dan menghajarnya selama satu bulan penuh. Tentu, capaian ini semata sebab anugerah dari Allah SWT.
Tidak semua muslimin yg mampu berpuasa lalu mereka diberi pertolongan Allah dapat menjalankan puasa. Tidak semua muslimin yg mampu zakat, lalu mereka diberi taufiq dapat menunaikan zakat, begitu pula shalat jamaah, sedekah dan lain sebagainya. Artinya, bagi siapa saja yg dapat menjalankan ibadah, itu hanya pemberian anugerah Allah SWT. Atas dasar anugerah inilah, di pagi ini kita layak bergembira menyambutnya. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
Katakan wahai Muhammad, dgn anugerah Allah dan rahmatNya, dgn itu, maka bergembiralah. Hal itu lebih baik dari pada apa saja yg telah mereka kumpulkan.
Bergembira di sini tak boleh diartikan dgn sembarangan. Luapan ekspresi kegembiraan itu harus tak bertentangan dgn norma syari’at. Kita tak boleh mengungkapkan kegembiraan dgn pesta miras, bersalaman, bersentuhan dgn lawan jenis yg bukan mahram, rekreasi di tempat maksiat, dan lain sebagainya. Namun kita harus mengisinya dgn aneka macam kegiatan positif, seperti mengumandangkan takbir, tahmid, tahlil, silaturahim, bermaaf-maafan, dan lain sebagainya.
Hadirin…
Jika kita kaji secara mendalam tentang rangkaian ayat Al-Qur’an yg mewajibkan puasa di bulan Ramadhan sebagaimana yg telah kita laksanakan, setaknya menurut Syekh Sulaiman bin Umar dalam kitab Al-Futuhat Al-Ilahiyyah menyebutkan, ada tiga poin yg dapat kita ambil pelajaran, yaitu:
Â
1. ÙˆÙŽÙ„ÙتÙكْمÙÙ„Ùوْا الْعÙدَّةَ
2. ÙˆÙŽÙ„ÙتÙكَبÙّرًوْا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكÙمْ
3. وَلَعَلَّكÙمْ تَشْكÙرÙونَ
Poin Pertama, kalimat ولتكملوا العدة
Alhamdulillah, dgn taufiq dan inayah Allah kita dapat menyelasaikannya dgn baik. Kita telah berusaha sekuat tenaga. Adapun diterima atau tak, mari kita serahkan kepada Allah ta’ala. Secara syari’at kita telah berusaha menyelesaikan misi mulia ini dgn komplet.
Poin kedua ولتكبروا الله على ما هداكم اي Ù„ÙمَعَالÙم٠دÙيْنÙÙƒÙمْ
Potongan ayat ini Allah memerintahkan kita semua senantiasa menggemakan takbir seusai puasa Ramadhan dan hal ini telah kita laksanakan semalam. Takbir di sini jangan hanya diartikan terkhusus pada orang yg mengikuti takbir keliling atau yg memakai loadspeaker di masjid-masjid, surau-surau, namun siapa saja dan di mana saja.
Perintah takbir di sini dilanjutkan dgn struktur kalimat berikutnya على ما هداكم yg mempunyai arti عَلَى مَا هَدَاكثمْ Ù„ÙمَعَالÙم٠دÙيْنÙÙƒÙمْ maksudnya sebab Allah ta’ala memberikan hidayah kepadamu terhadap tanda-tanda agamamu (Islam).
Poin Ketiga,ولعلكم تشكرون) الله على ذلك)
Merupakan sasaran akhir diwajibkannya puasa sebagai bungarampainya yaitu bersyukur ولعكم تشكرون . Menurut ulama ahli bahasa, di mana ada fiil mudlari’ didahului kata لعل maka mempunyai tujuan Ù„ÙلإÙيْجَاب berarti syukur kepada Allah hukumnya wajib yg dalam hal ini kita laksanakan dgn membayar zakat fitrah.
Sidang shalat Idul Fitri yg berbahagia,
Sebagai manifestasi rasa syukur kepada Allah, kita perlu mengaplikasikannya dgn tiga rukun syukur sebagai berikut:
1. Syukur bil janan, syukur dgn hati. Merasa berterima kasih atas beragam nikmat besar yg telah kita terima dari Allah ta’ala.
2. Syukur bil lisan, syukur dgn lisan, kita ungkapan kegemberiaan kita dgn mengucap hamdalah, takbir, tahmid dan perkataan-perkataan baik yg lain.
3. Syukur bil arkan, syukur dgn anggota badan, kita tunaikan shalat Idul Fitri, kita buat ibadah badaniyah yg lain, silaturahim, bersedekah dan lain sebagainya.
Jangan kita artikan, buat mengungkapkan rasa syukur di hari raya harus dgn bentuk menyabilan makanan yg serbalezat, pakaian dan kendaraan yg mewah.
Ada sebuah kisah. Di hari raya seperti ini, dahulu kala, ada masyarakat yg datang sowan ke kediaman amirul mukminin semasa kekhalifahan umawiyah, mereka mau menyampaikan tahni’ah, ucapan selamat hari raya kepada Umar bin Abdul Aziz. Setelah orang-orang tua pulang, giliran anak-anak remaja masuk ke rumah sang khalifah, di antara mereka yg duduk, justru terdapat putra khalifah yg memakai pakaian yg lama, lusuh, sedangkan tampak kontras tampak pada anak-anak rakyat jelata justru memakai pakaian yg serbabaru.
Tiba-tiba Umar bin Abdul Aziz menangis tersedu-sedu, lalu anaknya datang mendekat. “Ayah, apa gerangan yg membuat engkau menunduk dan menangis begini?â€
Umar menyahut, “Tak ada masalah, ananda. Aku hanya kawatir hatimu runtuh sebab pakaianmu lusuh, pakaian lama, sedangkan pakaian anak rakyat jelata saja berpakaian yg serbabaru.â€
Kemudian dgn sigap, putra Umar menjawab, “Ayah, hati runtuh hanya layak kepada orang yg kenal kepada Allah namun ia mendurhakainya, bermaksiat kepadanya, ia menyakiti hati ibundanya, ia menyakiti hati ayahnya. Adapun bagiku, demi Allah bahwa id hanya dimiliki bagi orang yg taat, patuh atas segala perintah Allah ta’alaâ€.
Dikatakan,
“Hari ini bagi kami ialah hari raya, besok bagi kami ialah hari raya, setiap hari di mana kita tak bermaksiat kepada Allah merupakan hari raya.â€
Sidang hari raya yg mulia,
Setelah kita terbebas, kembali fitrah pada hari yg fitri ini, kita masih berhenti pada haqqullah. Baru urusan kita kepada Allah yg beres. Masih ada yg perlu kita perhatikan yg juga tak kalah penting. Yaitu berkaitan dgn haqqul adamiy, hak kepada sesama. Kita sebagai makhluk sosial pasti tak mau luput melakukan dosa kepada sesama, baik secara sengaja atau tak sengaja. Di hari raya ini, di momen penting di mana kita semua yg jauh-jauh semua kumpul pulang, marilah kita gunakan buat momentum saling bermaaf-maafan dan silaturahim. Sehingga, bila kesempatan ini kita gunakan dgn sebaik-baiknya, maka kita mau terbebas dalam sisi dua arah, arah vertikal kepada Allah ta’ala dan hubungan horizontal kepada sesama manusia.
Mari kita mengingat kembali jasa-jasa ibu-bapak kita yg tak ternilai berapa banyaknya, namun apa balasan kita? Balasan sebesar apapun tak mau dapat menyamai jasa-jasanya kepada kita.
Jika mereka telah tak lagi ada di dunia, mari kita doakan bersama, Jika mereka masih ada di dunia, di pagi ini mari kita bersimpuh mencium tangan mereka, sungkem kepada mereka. Mari kita akui kekurangan kita di hadapannya, sehingga kita mendapat ridhanya. Dengan ridhanya, kita mau mendapat ridha allah ta’ala.
“Ridhanya Allah bergantung pada ridha kedua orang tua, dan benci Allah juga bergantung kepada benci kedua orang tua.â€
Mari kita perbaiki hubungan kita kepada saudara, tetangga, handai taulan dan sebagianya.
Ya Allah, kami semua ialah orang yg rapuh, maka kuatkan kami
Tak ada yg dapat menguatkan kami kecuali hanya Engkau Ya Allah, Tuhan kami.
Ya Allah, kami termasuk orang yg selalu berputus asa terhadap rahmat-Mu, berikanlah keyakinan yg tangguh pada hati kami. Tak ada keyakinan sejati kecuali dari-Mu ya Allah.
Ya Allah, kami telah tersesat dari jalan lurus yg Engkau kehendaki, berilah hidayah kepada kami. Tak ada yg dapat memberi petunjuk kepada kami kecuali hanya Engkau ya Allah.
Ya Allah, kami telah tenggelam dalam lautan kemaksiatan, durhaka kepada-Mu, ampunilah kami. Tak ada yg dapat mengampuni kami kecuali hanya Engkau.
Ya Allah, kami telah menyakiti orang tua kami, di pagi ini, kami bersimpuh kepada-Mu Ya Allah, ampuni kami, ampuni dosa kedua orang tua kami, ampuni dosa guru-guru kami, ampuni dosa-dosa saudara kami, ampuni dosa tetangga kami, ampuni dosa putra-putri kami, anak-didik kami, ampuni tamu-tamu yg datang ke rumah kami, ampuni dosa orang yg meminta doa kepada kami.
Jadikan kami dan mereka semua termasuk hamba-Mu yg kembali fitrah, termasuk orang-orang yg beruntung.
بسم الله الرØمن الرØيم، وَسَارÙعÙوْا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ مَغْÙÙرَة٠مÙنْ رَبÙّكÙمْ وَجَنَّة٠عَرْضÙهَا السَّمَوَات٠وَالْأَرْض٠أÙعÙدَّتْ Ù„ÙلْمÙتَّقÙيْنَ. ÙˆÙŽÙ‚Ùلْ رَّبÙÙ‘ اغْÙÙرْ وارْØَمء وَأَنْتَ خَيْر٠الرَّاØÙÙ…Ùيْنَ.
Khutbah II
الØمد لله الذى ÙˆØده صدق وعده واعز جنده وهزم الاØزاب وعده ولا Øول ولا قوة الا بالله. اللهم Ùصل وسلم على سيدنا Ù…Øمد صاØب كنز الرØمة وعلى آله وصØبه ومن والاه، اما بعده، Ùيا ايها الØاضرون اتقوا الله، اتقوا الله ØÙ‚ تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون. قال الله تعالى ÙÙ‰ كتابه الكريم والعصر ان الانسان Ù„ÙÙ‰ خسر الا الذين آمنوا وعملوا الصالØات وتواصوا بالØÙ‚ وتواصوا بالصبر. اللهم اغÙر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاØياء منهم والاموات، اللهم اعز الاسلام والمسلمين واهلك الكÙرة والظالمين. اللهم لا تسلط علينا بذنوبنا من لا يخاÙÙƒ ولا يرØمنا. اللهم اجعل بلدتنا اندونيسيا بلدة طيبة تجرى Ùيها اØكامك ورسولك، برØمتك يا ارØÙ… الراØمين.
Ùيا عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاØسان وايتاء ذى القربى وينهى عن الÙØشاء والمنكر ولذكر الله أكبر
Ahmad Mundzir