Di awal tahun ini khatib hendak mengetengahkan satu nasehat dari sahabat Abu Bakar As-Shidiq yg berbicara secara filosofis mengenai kehidupan ini. Bahwasannya ada lima jenis kegelapan yg menjadikan pekatnya kehidupan manusia. Namun lima kegelapan itu dapat disirnakan oleh lima macam cahaya. <>
ان الØمد لله الذى أرسل رسوله بالهدى ودين الØÙ‚ ليظهره على الدين كله. أرسله بشيرا ونذيرا وداعيا الى الله باذنه وسراجا منيرا. أشهد ان لا اله الا الله ÙˆØده لا شريك له. شهادة اعدها للقائه ذخرأ. واشهد ان Ù…Øمدا عبده Ùˆ رسوله. ارÙع البرية قدرا. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا Ù…Øمد وعلى أله وأصØابه وسلم تسليما كثيرا. أما بعد. Ùياأيها الناس اتقوالله ØÙ‚ تقاته ولاتموتن الا وأنتم مسلمون.
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah di awal tahun baru ini kita bersama-sama menguatkan hati bertekad meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. sebab sesungguhnya hanya taqwalah yg dapat menghantarkan kita melampaui pergantian tahun demi tahun tanpa kurang suatu apapun. Bagaimana makhluk seperti kita ini masih menyombongkan diri, bila ternyata tak pernah mampu mengendalikan waktu, padahal waktu itu sangat dekat dgn kehidupan kita. Karena kekuasaan yg demikian itu hanya ada pada-Nya.
Marilah kita bersyukur Allah swt menjadikan waktu sebagai ruang bagi manusia buat menanam berbagai kebaikan sebagai bekal di hari mendatang. Maka apabila waktu terus berganti, itu petanda semakin menipis kesempatan diri menikmati indahnya dunia. Haruslah segera kita ingat, bahwa yg kekal ialah hari akhirat. Hari keadilan yg membahagiakan bagi mereka yg telah mempersiapkan diri dan menyedihkan bagi mereka yg lupa diri.
Jama'ah Jum'ah yg Berbahagia
Di awal tahun ini khatib hendak mengetengahkan satu nasehat dari sahabat Abu Bakar As-Shidiq yg berbicara secara filosofis mengenai kehidupan ini. Bahwasannya ada lima jenis kegelapan yg menjadikan pekatnya kehidupan manusia. Namun lima kegelapan itu dapat disirnakan oleh lima macam cahaya.
Pertama Øب الدنيا ظلمة والسراج لها التقوى 'hubbud dunya dhulmatun was siroju lahat taqwa' Kegelapan terjadi akibat dari terlalunya cinta manusia kepada kehidupan dunia, dan cahaya yg menghilangkannya ialah taqwa.Terlalu mencintai kehidupan dunia (hubbud dunya) mau menyebabkan seseorang menghampiri perkara-perkara syubhat.
Perkara samar yg tak jelas kadar halal dan haramnya. Kemudian yg syubhat itu mau menghantarkan kepada yg makruhat, yaitu perkara yg dibenci oleh syariat. Jika telah demikian maka akhirnya jatuhlah ia di lembah muharramat, perkara yg dilarang oleh agama. Semua ini berawal dari semangat yg berlebihan pada cinta kehidupan dunia. Bukankah pejabat kita yg doyan korupsi berawal dari 'menggoshob' uang yg kecil?
Oleh sebab itu Rasulullah saw pernah bersabda bahwa Øب الدنيا رأس كل خطيئة 'cinta dunia ialah pangkal semua keburukan'. Yang kemudian dijabarkan oleh al-Ghazali Ùبغضها رأس كل Øسنة 'maka membenci dunia ialah modal kebaikan'.Kegelapan ini dapat sirna apabila diterangi oleh taqwa. Bagaimana dapat taqwa meneranginya, sebab subtansi taqwa ialah 'takut' takut mau terjatuh pada larangan-Nya. Sehingga seseorang hanya mau mengerjakan apa yg diperintahkan-Nya.
Jama'ah Rahimakumullah
Kedua, والذنب ظلمة والسراج له التوبة wad-dzanbu dhulmatun was siroju lahut taubatu. Kegelapan akibat dosa dan sinar yg mau mesirnakannnya ialah taubat.
إن العبد إذا أخطاء خطيئة نكتت ÙÙ‰ قلبه نكتة سوداء Ùاذا هو نزع واستغÙر وتاب صقل قلبه وإن عاد زيد Ùيها Øتى تعلو على قلبه, وهو الران الذى ذكره الله كلا بل ران على قلوبهم ماكانوا يكسبون
Sesungguhnya seorang hamba apabila ia berbuat kesalahan maka dihatinya mau tertera setitik noda. Ketika ia telah beristighfar (meminta ampunan) dan bertaubat maka hati itu mau kembali cemerlang dan bila ia kembali melakukan kesalahan serupa maka hati itulah yg telah tertutup. Seperti halnya firman Allah dalam al-Muthafifin “demikian sebenarnya apa yg mereka lakukan itu telah menutupi hati mereka”.
Ketiga, والقبر ظلمة والسراج له لا إله إلا الله wal qabru dhulmatun was siroju lahu 'la ilaha illallah', kegelapan di alam qubur dan yg mau menyinarinya ialah kalimat tauhid 'la ilaha illallah'. Nasehat ketiga ini didasarkan kepada khadits Rasulullah saw 'bahwasannya Allah swt mengharamkan atas api neraka orang yg mengatakan la ilaha illallah'. إن الله تعالى Øرم على النار من قال لا اله إالا الله Dan dalam hadits al-Khatib disebutkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda 'bahwasannya siapa yg membaca la ilaha illallah dgn ikhlas mau masuk surga. Kemudian orang-orang bertanya bagaimana ikhlas itu ya Rasulullah? Rasulullah menjawa 'ya apabila kalian merintangi diri dari segala yg dilarang Allah”
Jama'ah yg Dimuliakan Allah
Keempat, والأخرة ظلمة والسراج لها الأعمال الصالØØ© wal akhiratu dhulmatun was siroju lahal 'amalus shalih. Kegelapan yg ada di akahirat sebagaimana keadaannya hanya dapat disinari dgn amal kebaikan. Maka selagi masih ada kesempatan berbondong-bondonglah melakukan dan mengumpulkan berbagai amal kebaikan. Bahkan Allah swt sendiri menjadikan berbagai macam keringanan (rukhshah) supaya manusia mengumpulkan sebanyak mungkin kebaikan. Begitu pentingnya posisi rukhshah dalam syariat hingga Rasulullah saw bersabda : أدوا العزائم واقبلوا الرخصة ودعوا الناس Ùقد ÙƒÙتموهم Lakukanlah berbagai kehendak (baikmu) dan terimalah keringanan dari Allah dan ajaklah orang-orang semuanya, maka yg demikian cukuplah bagimu.
Begitu berharganya keringan itu hingga Rasulullah saw sedikit menghimbau bahwa:
من لم يقبل رخصة الله كان عليه من الإثم مثل جبل عرÙØ©
Barang siapa yg tak mau menerima keringanan dari Allah swt maka dia menanggung dosa sebesar gunung ara'fah.
Hal ini perlu difahami bahwasannya rukhshah yg diberikan oleh Allah swt. merupakan kesempatan dan peluang yg sebaiknya segea dikonversi menjadi amal kesalehan. Karena amal shalehlah yg mau menolong kehidupan di akhirat nanti.
Kelima, والصراط ظلمة والسراج له اليقين was sirathu dhulmatun wa siroju lahal yaqinu. Bahwa titian atau jembatan di hari akhir nanti sangatlah gelap, dan yg mau menerangi perjalnan kita melewati jembatan itu ialah keyakinan. Yakin atas petunjuk Allah swt dan menghilangkan berbagai macam keraguan.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Demikianlah nasehat sayyidina Abu Bakar mengenai lima kegelapan yg harus disiapkan penerangnya oleh kita semua supaya perjalanan kelak lancar tanpa haluan apapun jua. Semoga khotabah kali ini bermanfaat bagi kita dalam menapaki hari-hari kemudian di tahun 2013 ini.
بَارَكَ الله٠لÙيْ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙمْ ÙÙيْ اْلقÙرْآن٠اْلعَظÙيْم٠وَنَÙَعَنÙÙŠ وَإيَّاكÙمْ Ùبمَا ÙÙيْه٠مÙÙ†ÙŽ اْلآياَت٠وَالذكْر ÙالْØÙŽÙƒÙيْم٠وَتَقَبَّلَ Ù…ÙÙ†Ùّي ÙˆÙŽÙ…ÙنْكÙمْ تÙلاَوَتَه٠إنَّه٠هÙÙˆÙŽ السَّمÙيْع٠اْلعَلÙيْمÙ
Khutbah II
اَلْØَمْد٠لله٠عَلىَ اÙØْسَانÙه٠وَالشÙّكْر٠لَه٠عَلىَ تَوْÙÙيْقÙه٠وَاÙمْتÙنَانÙÙ‡Ù. وَاَشْهَد٠اَنْ لاَ اÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ اÙلاَّ الله٠وَالله٠وَØْدَه٠لاَ شَرÙيْكَ لَه٠وَاَشْهَد٠اَنَّ سَيÙّدَنَا Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙوْلÙه٠الدَّاعÙÙ‰ اÙلىَ رÙضْوَانÙÙ‡Ù. اللهÙÙ…ÙŽÙ‘ صَلÙÙ‘ عَلَى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠وÙعَلَى اَلÙه٠وَاَصْØَابÙه٠وَسَلÙّمْ تَسْلÙيْمًا ÙƒÙثيْرًااَمَّا بَعْد٠Ùَياَ اَيÙّهَا النَّاس٠اÙتَّقÙوااللهَ ÙÙيْمَا اَمَرَ وَانْتَهÙوْا عَمَّا نَهَىوَاعْلَمÙوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكÙمْ بÙاَمْر٠بَدَأَ ÙÙيْه٠بÙÙ†ÙŽÙْسÙه٠وَثَـنَى بÙمَلآ ئÙكَتÙه٠بÙÙ‚ÙدْسÙه٠وَقَالَ تَعاَلَى اÙÙ†ÙŽÙ‘ اللهَ وَمَلآ ئÙكَتَه٠يÙصَلÙّوْنَ عَلىَ النَّبÙÙ‰ يآ اَيÙّهَا الَّذÙيْنَ آمَنÙوْا صَلÙّوْا عَلَيْه٠وَسَلÙّمÙوْا تَسْلÙيْمًا.
اللهÙÙ…ÙŽÙ‘ صَلÙÙ‘ عَلَى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلÙّمْ وَعَلَى آل٠سَيÙّدÙناَ Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى اَنْبÙيآئÙÙƒÙŽ وَرÙسÙÙ„ÙÙƒÙŽ وَمَلآئÙكَة٠اْلمÙقَرَّبÙيْنَ وَارْضَ اللّهÙÙ…ÙŽÙ‘ عَن٠اْلخÙÙ„ÙŽÙَاء٠الرَّاشÙدÙيْنَ اَبÙÙ‰ بَكْرÙوَعÙمَروَعÙثْمَان وَعَلÙÙ‰ وَعَنْ بَقÙيَّة٠الصَّØَابَة٠وَالتَّابÙعÙيْنَ وَتَابÙعÙÙŠ التَّابÙعÙيْنَ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ بÙاÙØْسَان٠اÙلَىيَوْم٠الدÙّيْن٠وَارْضَ عَنَّا مَعَهÙمْ بÙرَØْمَتÙÙƒÙŽ يَا اَرْØÙŽÙ…ÙŽ الرَّاØÙÙ…ÙيْنَاَللهÙÙ…ÙŽÙ‘ اغْÙÙرْ Ù„ÙلْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ وَاْلمÙؤْمÙنَات٠وَاْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ وَاْلمÙسْلÙمَات٠اَلاَØْيآء٠مÙنْهÙمْ وَاْلاَمْوَات٠اللهÙÙ…ÙŽÙ‘ اَعÙزَّ اْلاÙسْلاَمَ وَاْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ ÙˆÙŽØ£ÙŽØ°ÙÙ„ÙŽÙ‘ الشÙّرْكَ وَاْلمÙشْرÙÙƒÙيْنَ وَانْصÙرْ عÙبَادَكَ اْلمÙÙˆÙŽØÙّدÙيَّةَ وَانْصÙرْ مَنْ نَصَرَ الدÙّيْنَ وَاخْذÙلْ مَنْ خَذَلَ اْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ ÙˆÙŽ دَمÙّرْ اَعْدَاءَالدÙّيْن٠وَاعْل٠كَلÙمَاتÙÙƒÙŽ اÙÙ„ÙŽÙ‰ يَوْمَ الدÙّيْنÙ. اللهÙÙ…ÙŽÙ‘ ادْÙَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزÙÙ„ÙŽ وَاْلمÙØÙŽÙ†ÙŽ وَسÙوْءَ اْلÙÙتْنَة٠وَاْلمÙØÙŽÙ†ÙŽ مَا ظَهَرَ Ù…Ùنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدÙنَا اÙنْدÙونÙيْسÙيَّا خآصَّةً وَسَائÙر٠اْلبÙلْدَان٠اْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمÙيْنَ. رَبَّنَا آتÙناَ ÙÙÙ‰ الدÙّنْيَا Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙÙÙ‰ اْلآخÙرَة٠Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙ‚Ùنَا عَذَابَ النَّارÙ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْÙÙسَنَاوَاÙنْ لَمْ تَغْÙÙرْ لَنَا وَتَرْØَمْنَا Ù„ÙŽÙ†ÙŽÙƒÙوْنَنَّ Ù…ÙÙ†ÙŽ اْلخَاسÙرÙيْنَ. عÙبَادَالله٠! اÙÙ†ÙŽÙ‘ اللهَ يَأْمÙرÙنَا بÙاْلعَدْل٠وَاْلاÙØْسَان٠وَإÙيْتآء٠ذÙÙ‰ اْلقÙرْبىَ وَيَنْهَى عَن٠اْلÙÙŽØْشآء٠وَاْلمÙنْكَر٠وَاْلبَغْي يَعÙظÙÙƒÙمْ لَعَلَّكÙمْ تَذَكَّرÙوْنَ وَاذْكÙرÙوااللهَ اْلعَظÙيْمَ يَذْكÙرْكÙمْ وَاشْكÙرÙوْه٠عَلىَ Ù†ÙعَمÙه٠يَزÙدْكÙمْ ÙˆÙŽÙ„ÙŽØ°Ùكْر٠الله٠اَكْبَرْ
Redaktur: Ulil Hadrawy