Nasihat Ulama buat Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Dalam al-Tibr al-Masbûk fî Nashîhah al-Mulûk, Imam Abû Hâmid al-Ghazali mengisahkan Khalifah ‘Umar bin Abdul Azîz ra (682-720 M) meminta penjelasan tentang keadilan kepada salah seorang ulama bernama Muhammad bin Ka’b al-Qurazi. Beliau menjawab:

كل مسلم أكبر منك سنّا فكن له ولدا, ومن كان أصغر منك فكن له أبا, ومن كان مثلك فكن له أخا, وعاقب كل مجرم علي قدر جرمه, وإياك أن تضرب مسلما سوطا واحدا علي حقد منك فإن ذلك يصيرك إلي النار.

“(Terhadap) setiap muslim yg lebih tua umurnya darimu, jadilah seorang anak. Untuk yg lebih muda darimu, jadilah seorang ayah. Untuk yg sebaya dgnmu, jadilah seorang saudara. Hukumlah setiap penjahat sesuai dgn kejahatannya. Dan hati-hatilah, satu cambukanmu terhadap seorang muslim sebab dendam (kemarahan) pribadimu, maka perbuatan itu mau menjadikanmu ahli neraka.” (Imam Abû Hâmid al-Ghazali, al-Tibr al-Masbûk fi Nashîhat al-Mulûk, Beirut; Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, 1988, hlm 20)

****

Sebagai seorang pemimpin, Khalifah Umar bin Abdul Aziz mencitrakan kerendahan hati di hadapan pengetahuan. Tanpa segan beliau meminta nasihat kepada seorang ulama. Mengamalkan amanat Rasul bahwa pengetahuan harus terus dicari hingga napas terakhir. Di sela-sela kesibukannya yg padat, bahkan seringkali tak memejamkan mata buat beristirahat, Khalifah Umar bin Abdul Aziz masih menyempatkan diri mempelajari banyak hal, tentang agama, mengatur negara dan lain sebagainya. Teladan seorang pemimpin yg baik.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz ialah murid langsung Sayyidina Abdullah bin Umar RA dan Qasim bin Muhammad bin Abu Bakr RA. Beliau menerima pendidikan agama yg intensif. Jauh sebelum menjadi khalifah, beliau telah mempelajari isi ayat Al-Qur’ân yg berbicara tentang keadilan. Allah berfirman (Q.S. al-Nahl [16]: 90):

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Sesungguhnya Allah memerintahkan(mu) buat berlaku adil dan berbuat kebabilan, memberi kepada kaum kerabat, melarang dari perbuatan keji, munkar, dan permusuhan. Dia memberimu pengajaran supaya kamu dapat mengambil pelajaran.”

Ayat di atas mengandung dua unsur pokok, yaitu positif (adil, kebabilan dan memberi kepada kaum kerabat) dan negatif (keji, munkar dan permusuhan). Adil ialah titik awal dalam unsur positif dan meninggalkan permusuhan ialah titik akhir dari unsur negatif. Untuk dapat melakukannya, diperlukan pemahaman tentang adil yg luas. Mungkin, sebab alasan itulah, Khalifah Umar bin Abdul Aziz RA terus mengembangkan pemahamannya tentang keadilan, memahaminya dari berbagai persepsi buat memperluas penerapannya.

Persepsi adil yg diberikan Imam Muhammad al-Qurazi ini bersifat ke dalam diri. Bermain dalam konstruksi jiwa. Seorang yg hendak berlaku adil, harus menyimpan persepsi tersebut dalam dirinya. Beliau menggunakan bahasa perumpamaan yg mudah dipahami, menyentuh langsung common sense manusia, yakni hormat anak kepada orang tuanya, kasih sayg orangtua kepada anaknya, dan keakraban saudara dgn saudaranya yg lain. Kemudian beliau mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus berhati-hati dalam menegakkan hukum. Tidak boleh sewenang-wenang menggunakan kekuasaannya. Semuanya mau ditagih oleh Allah di akhirat kelak.

Karena itu, kita perlu berdoa, semoga para pemimpin kita dapat meneladani Khalifah Umar bin Abdul Aziz, dapat berlaku adil meski kepada burung yg butuh tempat berteduh. Seorang pemimpin itu satu kakinya berada di surga dan satunya di neraka. Bagi yg gagal menjaga amanat kepemimpinannya, hukum Tuhan mau sangat berat di akhirat kelak. Tapi, bagi yg berhasil melaksanakan amanat-Nya, Kanjeng Nabi Muhammad Saw bersabda (H.R. Imam al-Thabrani: “Yaum min imâm ‘âdil afdal min ‘ibâdah sittîna sannah—sehari dari pemimpin yg adil lebih utama ketimbang ibadah 60 tahun.” Wallahu a’lam.

Muhammad Afiq Zahara, alumnus Pondok Pesantren al-Islah, Kaliketing, Doro, Pekalongan dan Pondok Pesantren Darussa’adah, Bulus, Kritig, Petanahan, Kebumen.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.