“Saudara-saudara! Saya hanya salah seorang dari kalian. Kalau tak sebab segan menolak tawaran Khalifah Rasulullah (Sayyidina Abu Bakar) saya pun mau enggan memikul tanggung jawab ini. Allahumma ya Allah, saya ini sungguh keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku. Allahumma ya Allah saya sangat lemah, maka berikanlah kekuatan. Allahumma ya Allah saya ini kikir, jadikanlah saya orang dermawan bermurah hati.†Tiba-tiba Sayyidina Umar berhenti sejenak. Setelah orang-orang lebih tenang, dia melanjutkan pidatonya.
“Allah telah menguji kalian dgn saya dan menguji saya dgn kalian. Sepeninggal sahabat-sahabatku, sekarang saya yg berada di tengah-tengah kalian. Tidak ada persoalan kalian yg harus saya hadapi lalu diwakilkan kepada orang lain selain saya, dan tak ada yg tak hadir di sini lalu meninggalkan perbuatan terpuji dan amanat. Kalau mereka berbuat baik mau saya balas dgn kebaikan, tetapi kalau melakukan kejahatan terimalah bencana yg mau saya timpakan kepada mereka.â€