Membahas tentang Ekspos Resolusi 2022, Ini Pesan Syair As-Shafadi

“Jika kamu mau menggapai cita-cita, rahasiakanlah ia dari semua orang”, kata as-Shafadi.

Melewati tahun 2021 dan beralih ke tahun 2022, tentu banyak hal yg kita alami. Senang, bahagia, susah, duka dan getir kehidupan. Ia membuat kehidupan kita berwarna. Setiap problem kehidupan yg dijumpai, mau selalu ada asa yg kita dapati buat terus melanjutkan hidup dari waktu ke waktu.

 

Di era kemajuan teknologi dan media sosial seperti ketika ini, kita mau mendapati cara-cara alternatif yg makin memudahkan kita menyusun perencanaan atau plan yg mau kita eksekusi di tahun ini. Bukan hanya menyusunnya yg mudah, bahkan kita dapat mengeksposnya ke media sosial, sembari disisipkan caption “Resolusi 2022”. 

Dengan mengekspos plan yg kita susun, tentu mau ada yg melihatnya, baik banyak maupun sedikit tergantung jumlah pengikutnya di media sosial. Lantas, sebenarnya apakah bijak mengekspos resolusi atau plan kita ke media sosial? Dalam hal ini menarik sekali pesan syair as-Shafadi. 

 

Sekilas tentang As-Shafadi

Khalil ibn Aybak ibn ‘Abdullah Shalahuddin as-Shafadi ad-Dimasyqi as-Syafi’i ialah nama, nasab, gelar dan nisbah daerah serta mazhabnya. Ia lahir tahun 696 Hijriah, ada juga yg mengatakan 697 H. lebih dikenal dgn sebutan as-Shafadi, salah satu kota di perbatasan Palestina dan Israel. Ia menulis banyak karya yg kebanyakan bergenre sastra, yg disebut oleh Ibnu Sa’d mencapai 500 jilid. Memiliki tulisan tangan yg bagus, sehingga banyak bekerja di bidang penulisan di beberapa daerah di Damaskus. Ia wafat pada 764 H. (Ibnu Hajar al-‘Asqallani, ad-Durarul Kâminah, [Hyderabad, Dairah al-Ma’arif al-Utsmaniyah: 1392 H/1972 M], juz II, halaman 208-210).

As-Shafadi berguru kepada beberapa ulama besar pada masanya, di antaranya al-Hafiz Fathuddin ibn Sayyiddin Nas, Ibnu Nubatah al-Mishri, Abu Hayyan al-Gharnathi, dan lain-lain. Adapun karya-karya al-Shafadi banyak, namun tak semua dicetak, sebagian masih berbentuk manuskrip, bahkan ada pula kesalahan nisbah sebagian kitab kepadanya. Salah satu karyanya yg berbentuk biografi tokoh-tokoh ialah al-Wâfi bil Wâfiyât. Karyanya yg belum dicetak dan masih berbentuk manuskrip salah satunya ialah al-Iqtishâr ‘ala Jawâhiris Sulûk fîl Intishâr li Ibn Sina. Sedangkan karya yg salah nisbah kepadanya salah satunya ialah Risalâh fî ‘Ilmil Mûsiqi

 

Syair Lȃmiyȃtus Shafadi

Syair lȃmiyȃt yg masyhur dinisbahkan kepadanya terdiri dari 28 bait yg menghimpun nilai dan prinsip ideal tentang kehidupan, khususnya bagi para pemuda. Motivasi dan ambisi seorang pemuda digambarkan begitu ideal dalam bait-bait itu. Namun demikian, kita fokus kepada bait kesembilan, yaitu:

وإنْ أردتَ نَجاحاً أو بلوغَ مُنىً ۞ فاكتُمْ أمورَكَ عن حافٍ ومُنتعلِ

“Jika kamu mau sukses atau mencapai cita-citamu, maka rahasiakanlah dari semua orang.”

Merahasiakan impian kita dari semua orang terkadang menjadi kunci tercapainya impian itu. Sebagaimana kita tahu, bahwa orang lain lebih sering melihat hasil saja, tanpa melihat usaha yg proses yg dijalani. Hal tersebut sebenarnya wajar saja, sebab setiap manusia memiliki urusan dan masalahnya masing-masing. Akan habis waktunya bila ia terus menerus melirik urusan orang lain.

Itulah sebabnya kita perlu menyembunyikan plan dan resolusi pribadi kita, sebagaimana yg dikatakan as-Shafadi di dalam syairnya. Sebab, plan ialah bagian dari proses, biarlah itu menjadi bagian dari kehidupan pribadi kita yg mengusahakan dan mewujudkannya.

 

 
Kita tak tahu, apabila cita-cita dan plan yg kita susun telah menyebar di khalayak umum atau orang banyak di sekitar kita, kemudian ia tak terwujud, tentunya ada orang-orang bersimpati dan memotivasi supaya harapan kita tak padam. Namun tak menutup kemungkinan ada juga yg mencemooh dan meremehkan, bahkan menertawakan kegagalan yg kita alami.

Bait di atas tak sama sekali mengintervensi kita buat tak mengekspos plan dan resolusi yg kita rencanakan di awal tahun ke media sosial, atau membeberkannya ke banyak orang. Al-Shafadi hanya menawarkan pesan kebijakan yg dapat kita pilih atau tinggalkan. Kendati ada yg lebih memilih menjadikan media sosial tempat ia mencatat resolusinya supaya ia selalu teringat dgn cita-cita yg mau diraih di tahun ini. Selamat beresolusi.

 

Ustadz Amien Nurhakim, Musyrif Pesantren Luhur Ilmu Hadits Darus-Sunnah dan Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.