PSI Sebut Reuni 212 Hanya Sekedar Mempertahankan Eksistensi & Tidak Dibutuhkan Masyarakat

, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 tak bermanfaat bagi masyarakat. PSI bahkan menyebut acara tersebut, tak dibutuhkan oleh masyarakat. 

Juru Bicara PSI Dede Prayudi mengatakan, reuni PA 212 tak memiliki manfaat bagi masyarakat. Apalagi reuni tersebut dilaksanakan pada hari Senin yg merupakan hari kerja. 

“Hari Senin itu sedang ramai-ramainya orang beraktivitas. Kendaraan itu sedang ramai-ramainya. Jadi ya menurut saya, masyarakat banyak tak membutuhkan ini,” ujarnya, di kutip dari media Alinea, Minggu (1/12).

Meski dijamin Undang-Undang, Dede melihat, aksi reuni yg dilakukan PA 212 telah tak bermanfaat bagi masyarakat. Dede menyebut bahwa kelompok 212 justru mau show of power yakni menunjukkan kekuatan mereka masih besar.

Selain itu, bagi Dede reuni PA 212 ini hanya bagian dari strategi buat mempertahankan eksistensi. Agar tetap memiliki nilai tawar dan dipakai kembali bagi politisi yg membutuhkan jasa mereka.

“Kalau dilihat dari pengalaman, gerakan ini digunakan buat menunggang kelompok politik tertentu atau dgn kata lain buat tunggangan politik. Sebab mereka ini mirip sekali dari yg saya pelajari soal politik parasitisme,” tukas Dede. 

Prediksi Dede, PA 212 bakal kehilangan pengaruh. Terutama dari kalangan elite yg membutuhkan elektabilitas dari kelompok Islam.

Senada, pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, rencana reuni 212 yg dilakukan pada hari Senin menurutnya kurang bijak. Pasalnya, hanya mau mengganggu kegiatan masyarakat lainnya.

“Sebenarnya memang bagusnya di hari libur supaya kegiatan masyarakat yg lainnya dapat berjalan dgn normal,” kata Ujang

Akan tetapi, Ujang menyoroti sikap Kepolisian yg tetap memberikan izin kepada PA 212 buat melakukan reuni di hari Senin. Padahal mestinya, polisi dapat melihat mudaratnya reuni tersebut bagi masyarakat umum. 

“Artinya, kalau dia telah mendapatkan izin dari pihak yg berwenang. Kepolisian yg mengawal, polisi harus bertanggung jawab menjaga ketertiban masyarakat. Karena polisi telah mengizinkan,” ujarnya

Ujang menilai, reuni 212 ini merupakan bagian cara buat menjaga eksistensi. Sebab, tak dapat dipungkiri setelah Prabowo Subianto bergabung ke pemerintah, suara elemen ini makin kembang kempis.

Ia pun melihat, elemen ini bakal terus mencari cara buat tetap dapat menunjukkan kekuatannya. Agar mendapatkan kembali panggungnya seperiti di Pilpres 2019.

“Terlebih target mereka belum tercapai. Apa targetnya? Ya mengembalikan Rizieq Shihab ke Indonesia. Jadi itu mengapa eksistensi dan gerakan itu tetap dijaga,” ujarnya.

Baca Juga:  Polisi Berhasil Tangkap Dua Pelaku Pengeroyok Habib Umar Assegaf





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.