Pada dasarnya semua agama, agama Islam dan agama lain, mengharuskan Muslim dan Nonmuslim buat melakukan shalat sebagai bentuk peribadatan kepada Tuhan yg maha kuasa. Hanya saja bentuk shalat atau ibadah keduanya berbeda. Dengan demikian Nonmuslim juga melakukan shalat sebagaimana kalangan Muslim.
Ada baiknya kita buka sejenak Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terkait agama supaya tampak jelas bahwa Muslim yg menganut agama Islam dan Nonmuslim yg menganut agama lain melakukan shalat yg diperintahkan agama masing-masing.
Â
Agama, dalam KBBI, ialah sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yg berhubungan dgn pergaulan manusia dan manusia serta manusia dan lingkungannya.
Dengan demikian setiap agama memang memiliki praktik shalat atau peribadatan kepada Tuhan yg maha kuasa. Artinya, setiap pemeluk agama melakukan shalat atau peribadatan yg tentu saja sebutan dan namanya berbeda pada masing-masing agama.
Â
Pada prinsipnya semua agama mengharuskan shalat sebagai bentuk upacara kegamaan. Shalat, apapun namanya pada masing-masing agama, merupakan praktik buat menunjukkan bakti dan kehambaan kepada Tuhan semesta alam sebagai bentuk ketaatan pada perintah-Nya.
Adapun ketentuan, tata cara, waktu, dan tempat shalat pada masing-masing agama memang berbeda. Muslim melaksanakan shalat lima waktu, subuh, zuhur, ashar, maghrib, dan isya. Mereka melakukan shalat di masjid, mushala, atau rumah. Sedangkan umat Nonmuslim melakukan ibadat di gereja, pura, wihara, kelenteng, dan rumah ibadah lainnya. Perbedaan tata cara dan ketentuan shalat/peribadatan (syariat) ini disinggung dalam Surat Al-Maidah ayat 48:
Ù„ÙÙƒÙلّ٠جَعَلْنَا Ù…ÙنْكÙمْ Ø´Ùرْعَةً ÙˆÙŽÙ…Ùنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّه٠لَجَعَلَكÙمْ Ø£Ùمَّةً وَاØÙدَةً ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنْ Ù„ÙيَبْلÙÙˆÙŽÙƒÙمْ ÙÙÙŠ مَا آتَاكÙÙ…
Artinya, “Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan jalan dan cara (yg berbeda). Sekiranya menghendaki, niscaya Allah menjadikan kalian sebagai satu umat, tetapi Allah hendak menguji kalian atas pemberian-Nya kepada kalian.†(Surat Al-Maidah ayat 48).
Â
Ibadah umat Islam berbeda dari umat lain. Shalat umat Islam cukup istimewa. Ia memuat semua bentuk penghambaan umat terdahulu di masa lalu kepada Tuhan. Ia berisi penghormatan secara lisan dan gerakan badan. Shalat umat Islam berisi pujian kepada Tuhan, berdiri, rukuk, dan sujud sebagai bentuk puncak kehormatan kepada Allah.
Demikian juga keistimewaan ibadat dan upacara keagamaan yg ada pada agama lain. Nah sekarang tahu kan bahwa semuanya itu merupakan syariat yg diperbuatkan bagi agama masing-masing. Kita dituntut buat menghormati bentuk shalat/peribadatan agama lain yg berbeda syariatnya. (Alhafiz Kurniawan)
Â
*Konten ini hasil kerja sama NU Online dan Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama RI
Â
Â
Uncategorized