Suara Musik & Akad Nikah di Dalam Masjid

Masjid ialah tempat ibadah bagi umat muslim seluruh dunia, tak hanya itu saja sebab pada saat ini masjid menjadi tempat kegiatan-kegiatan lain yg religius seperti istighotsah, acara pengajian umum, tempat melangsungkan akad nikah dan masih banyak lagi.

 

Pada masa lalu masjid difungsikan sebagai tempat ibadah seperti shalat, musyawarah mengenai hukum Islam dan halaqah-halaqah ta’lim. Sedangkan buat saat ini masjid telah menjadi multifungsi sebagai tempat pelaksanaan berbagai kegiatan Islami, termasuk juga melaksanakan akad nikah di dalam masjid.

 

Telah menjadi tradisi bahwa akad nikad banyak dilangsungkan di dalam masjid, dgn dihadiri para tamu undangan dari keluarga mempelai pria maupun mempelai wanita atau juga tamu undangan yg lain.

 

Hadits yg diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Aisyah Radliyallahu Anha memberi penjelasan mengenai bolehnya melangsungkan akad nikah di masjid yg diiringi dgn rebana atau alat musik islami lainnya.

 

أَعْلِنُوا هَذَا النِّكَاحَ وَاجْعَلُوهُ فِي الْمَسَاجِدِ وَاضْرِبُوا عَلَيْهِ بِالدُّفُوفِ وَلْيُولِمْ أَحَدُكُمْ وَلَوْ بِشَاة…..

 

Umumkanlah pernikahan ini dan langsungkanlah pernikahan itu dimasjid dgn diiringi tabuhan (terbangan) dan buatlah suguhan bagi para tamu meskipun hanya dgn satu kambing…..

 

Melihat keterangan hadits di atas ada beberapa hal, pertama berkenaan dgn diumumkannya akad nikah, kedua akad nikah dilangsungkan di masjid, ketiga mengiringi prosesi akad nikah dgn menabuh rebana (terbang), keempat memberi suguhan kepada para tamu undangan.

 

Untuk melangsungkan akad nikah di masjid sebagian ulama’ memperbolehkan dgn syarat, tak ada sesuatu yg diharamkan seperti mengadakan acara dangdutan, mengundang penyanyi wanita dan hal-hal lain yg diharamkan. Dalam Kitab Subulussalam terdapat ketegasan dan syarat boleh dilangsungkannya akad nikah di Masjid.

 

وَلَكِنْ بِشَرْطِ أَنْ لَا يَصْحَبَهُ مُحَرَّمٌ مِنْ التَّغَنِّي بِصَوْتٍ رَخِيمٍ مِنْ امْرَأَةٍ أَجْنَبِيَّةٍ بِشِعْرٍ فِيهِ مَدْحُ الْقُدُودِ وَالْخُدُود

 

Boleh melangsungkan akad nikah di masjid dgn syarat tak disertai dgn sesuatu yg diharamkan, seperti nyanyian dari suara perempuan yg mana syai’r lagunya mengandung keharaman.

 

Jika yg terjadi demikian maka tak boleh melangsungkan akad nikah di masjid, sebab masjid ialah tempat ibadah dan rumah Alla Subhanahu Wa Ta’ala, maka tak layak bila digunakan buat hal-hal yg mengandung unsur keharaman.

 

Berbeda bila diiringi dgn rebana dan shalawat yg mengandung makna spirit keislaman sebagai bentuk syi’ar dan dakwah Islam, maka yg demikian ini taklah mengapa. (Pen. Fuad H/Red. Ulil H) 





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.