, SERANG – Dalam rangkaian acara Haul ke-6 istri kyai Ma’ruf Amin, wakil presiden terpilih, tuan rumah memberikan kesempatan kepada tim Santri Goes To Papua buat sowan dan menyampaikan beberapa hal yg menjadi fokus garapan.
Acara diadakan di Pesantren Tanara, Serang, Banten, dan tim diterima langsung oleh putra KH. Ma’ruf Amin Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin.
Pertemuan tersebut dibahas beberapa masalah yg berkaitan dgn pengembangan program Santri Goes to Papua yg telah dijalankan oleh Persaudaraan Profesional Muslim (PPM) Aswaja lebih kurang lima tahun.
Setelah pembangunan dan pengoperasian madrasah Al Ibriz di suku Kokoda, maka pada tahun ajaran ini memasuki tahap pengembangan ustadz asli dari Sorong. Tahapan ini ditempuh dgn mengirimkan dua santri ke pesantren Raudlatuth Thalibien, Leteh, Rembang.
Selain itu juga ditawarkan kerjasama kepada pihak pesantren Tanara buat menjadi pioner dalam tahapan program selanjutnya, yaitu pengiriman santri pengabdi “kerja praktek†ke beberapa wilayah kabupaten atau wilayah suku di Papua.
PPM Aswaja mau menanggung biaya transportasi dan akomodasi selama pelaksanaan program santri yg berkhidmat di Papua tersebut. Program ditempuh minimum selama satu tahun dan dapat diperpanjang bila santri berkenan.
“Penempatan santri ke Papua mau ditanggung biaya transportasi dan akomodasi serta biaya operasional bulanan selama mengabdi tersebut,†ujar Aidy Ilmy selaku ketua tim yg berkunjung Senin (7/09/2019) dikutip laduni
Gus Syauqi dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih dan menyatakan sangat tertarik sekali dalam program ini. “Inisiasi ini dapat disinkronkan dgn inisiasi dari pesantren Tanara, yaitu Santri Millenial Centre (SiMaC) yg menjadi ruang kreasi dan pengabdian kepada masyarakatâ€, begitu tanggapan putra sulung mantan Rais Aam PBNU tersebut.
Untuk diketahui, perhatian terhadap pengkuatan dakwah yg moderat di Papua sangat dibutuhkan, terlebih belakangan ini mulai marak riak-riak konflik yg memerlukan penanganan kultural yg lebih baik.