Cegah Paham Radikalisme di Kalangan WNI, GP Ansor Dirikan Cabang di Mesir

– Sebagai upaya mencegah paham radikalisme di kalangan Warga Negara Indonesia (WNI) di Mesir, khususnya mahasiswa Indonesia, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor melebarkan sayap dgn mendirikan cabang di Kota Kairo.

“Radikalisme dinilai mengganggu kenyamanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu diperlukan strategi dalam menghadapinya. Salah satunya ialah dgn memperkuat pemahaman Islam moderat bagi para mahasiswa Indonesia yg kuliah di Mesir,” kata Ketua PP GP Ansor, Luthfi Thomafi, di Kairo, Mesir, dikutip dari situs resmi NU, Rabu, 24 Juli 2019.

“Keberadaan cabang Ansor di luar negeri dibutuhkan selain
tujuan kaderisisasi juga buat memberikan wawasan tentang Islam Ahlussunnah wal
Jamaah atau Islam moderat bagi para mahasiswa,” terangnya.

Baca Juga:  Hadapi Revolusi 4.0, LP Ma’arif NU Gelar Talk Show

Menurutnya, diperlukan pelatihan khusus dalam upaya
meningkatkan pemahaman dan wawasan Islam moderat bagi para mahasiswa tersebut
dgn menjalin kerjasama dgn lembaga yg kompeten di Mesir.

“Kami menjajaki kerjasama dgn Darul Ifta’ (Lembaga Fatwa) Mesir buat mengadakan pelatihan khusus buat itu,” ujarnya.

Pihaknya, lanjut Luthfi, telah bertemu dgn Syekh Mukhtar
Muhsin, Kepala Bagian Pelatihan Darul Ifta’, buat menjalin kerja sama
pelatihan dakwah Islam Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) atau Islam moderat.

“Kegiatan pelatihan dan peningkatan wawasan keislaman
moderat bagi kader-kader GP Ansor ini sangat diperlukan terutama oleh mahasiswa
Indonesia di Mesir,” kata Luthfi, didampingi Falahuddin Nur Halim, Pengurus
Syuriyah PCINU Mesir.

Sementara itu, Syekh Mukhtar Muhsin menyambut positif
lahirnya GP Ansor di Mesir sebagai wadah peneguhan Islam moderat melalui ajaran
Ahlussunnah wal Jamaah.

Baca Juga:  BIN dan Lemhanas Tekankan Sterilisasi Bagi Prajurit TNI yg Terpapar Radikalisme

“Selain itu, beliau juga memberikan pengantar terkait
pentingnya para pemuda dan kader Ansor di Mesir mempunyai kesadaran mau bahaya
ideologi Islam radikal,” ujar Luthfi, mengutip perkataan Syekh Mukhtar.

Syekh Mukhtar, kata Luthfi, juga menyampaikan maraknya gerakan-gerakan yg mengaku sebagai islami namun pada kenyataannya justru merusak Islam itu sendiri dan dunia.

“Beliau juga mewaspadai gerakan salafi-wahabi sebab sebagai awal dari munculnya radikalisme, bahkan mengarah pada terorisme,” tandasnya.

Lanjut Luthfi mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut juga dibahas kesiapan Lembaga Pelatihan Darul Ifta’ Mesir buat membantu para kader GP Ansor di Mesir dalam mematangkan manhaj atau metode pengajaran Ahlussunnah wal Jamaah di kalangan mereka mahasiswa.

Baca Juga:  Sejumlah Kader NU Dikabarkan Masuk dalam Kabinet Jokowi, Ini Tanggapan PBNU





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.